²²'Pergi

10K 906 107
                                    

Jaehyuk menghela nafas lega. Tadi saat terbangun dari tidurnya, ia tidak mendapati Asahi di samping nya. Jaehyuk langsung keluar kamar dan mencari si manis di sekitar Mansion , ia bernafas lega saat melihat Asahi yang tengah di suapi oleh anak-anaknya di ruang makan.

Jaehyuk hanya terdiam melihat ketiga orang tersayang nya yang masih sibuk makan tanpa menghiraukan kehadirannya.

Asahi tadi bangun terlebih dahulu sebelum Jaehyuk , ia langsung mencari kunci kamar itu untuk pergi dari mansion, ia pun berhasil keluar kamar namun malah berpapasan dengan si kembar.

Jeongwoo dan Junghwan yang melihat wajah pucat Asahi memekik panik , buna nya itu terlihat sedang tidak sehat. Mereka bertanya kepada Asahi apakah sudah makan atau belum , karena mereka tahu dati kemarin Asahi tidak di izinkan keluar kamar oleh Jaehyuk. Asahi menggeleng lemas. 

Tanpa lama-lama , mereka langsung menuntun Asahi keruang makan. Asahi sempat menolak dan bilang ingin pulang , namun karena Junghwan yang memohon ia pun menuruti kedua anak itu. Pada saat berjalan menuju ruang makan , Jeongwoo mengernyitkan dahi nya melihat jalan Asahi yang terlihat aneh dan luka di sudut bibirnya.

"Ayah sakitin buna?." Tanya anak itu. Asahi terdiam beberapa saat ,namun ia menggeleng pelan.

"Buna jangan bohong , kalo ayah sakitin buna bilang sama jongu. Biar jongu pukul ayah."

Ucap nya lagi dengan nada suara yang dingin dan Wajah yang terlihat datar tidak ada ekspresi yang di tunjukan anak itu , Asahi terkejut melihat sifat Jeongwoo yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Kembali ke meja makan , di mana dua anak berumur lima tahun itu tengah memanjakan 'buna mereka yang sedang sakit . Jaehyuk memperhatikan semuanya , ia melihat bagaimana kedua anaknya itu terlihat sangat menyayangi Asahi.

"Kakak bisa sendiri." Ucap Asahi pelan , yang membuat Jeongwoo dan Junghwan terdiam seketika.

"Kakak? . Bukan kakak tapi buna." Cicit si bungsu. Ia langsung memeluk asahi dari samping.

"Hiks.. Buna asahi ngga mau lagi di panggil buna sama kita ? . Hiks.." Junghwan kembali menangis , Asahi yang mendengar itu reflek mengusap kepala Junghwan lembut.

"N-ngga gitu.. maafin kak— buna . " Ucap Asahi lembut.

Jeongwoo mendelik kepada Jaehyuk , ia kembali mengompres luka di sudut bibir Asahi. Asahi membiarkan nya, toh ia tadi sudah menolak namun Jeongwoo tetap ingin mengobatinya.

"Tapi Junghwan Jeongwoo , kakak bukan buna kalian. Kakak bukan siapa-siapa di sini , jadi ngga baik kalau kalian terbiasa panggil kakak buna. Terimakasih buat semuanya. Kak Asahi harus pulang."

Ucap Asahi , sebenarnya ia tidak mau mengatakan hal itu namun saat bersitatap dengan Jaehyuk ada rasa kesal dan benci? Mungkin. Menyebabkan dirinya mengatakan hal itu.

Junghwan semakin mengeratkan pelukannya saat Asahi hendak berdiri , ia masih menangis.

"Ngga boleh hiks.. buna jangan pergii."

"Kak Asahi itu buna kita , jangan pergi buna. Jangan biarin kita kesepian lagi." Timpal Jeongwoo , matanya berkaca-kaca. Ia sudah sangat sayang dan nyaman kepada Asahi.

Jaehyuk yang tadi hanya diam kini melihat ke anak pertamanya , ia sedikit kaget mendengar ucapan Jeongwoo yang bilang bahwa mereka kesepian. Sebelumnya Jeongwoo tidak pernah mengatakan hal itu kepadanya atau kepada yang lain ,mungkin. Jeongwoo terlalu tertutup.

Hati Jaehyuk sedikit mencelos , ternyata ia tidak terlalu dekat dengan anaknya sampai ia tidak tahu apakah anaknya bahagia atau tidak , apakah mereka kesepian atau tidak. Yang ia tahu anaknya baik-baik saja , karena mereka terlihat baik-baik saja.

Only Mine || Jaesahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang