.
.
.
Malam hari di mansion Taiyo.Terlihat seorang gadis bersurai pirang panjang nampak berjalan dengan gaun putih tipis selutut milik nya.
Rambut nya bergoyang di setiap gerakan langkah nya, menyusuri lorong lalu mengambil sebuah lampu pijar dan menyalakan nya.
Lampu menyala, Rania melirik dengan ekor mata nya sembari menyembunyikan satu tangan nya di balik punggung.
"......satu kepala anjing ku penggal, dua kepala ayam ku tebas dan tiga kepala babi ku remukkan"ucap nya sembari berjalan ke arah kegelapan lalu menyibak semak semak karena ia sudah keluar dari area mansion menuju hutan gelap di belakang nya.
Tap tap tap tap
Suara dari high heels milik nya terdengar di setiap iringan langkah dan lampu remang remang di tangan nya menjadi penuntun jalan nya masuk semakin dalam ke dalam hutan gelap yg belum sempat di pasangi lampu oleh (m/n) tersebut.
".....anak pintar, tapi coba kau melawan ku gadis manis"Izana
"......madam kau tau jika aku melakukan ini untuk putra mu"
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ibu, kenapa wajah mu sedikit murung saat ini?"tanya (m/n) yg tengah bersantai di balcon kamar nya sembari menikmati teh lippe di cangkir nya.
Ya, teh, bukan minuman beralkohol karena (m/n) tak punya toleransi pada alkohol, bisa bisa ia mabuk berat jika meminum air haram itu meski hanya seteguk kecil.
Izana menghela nafas berusaha memasang wajah anggun andalan nya melupakan keresahan nya sekarang.
Mau seperti apapun keadaan nya, izana harus terlihat sebagai ibu terbaik bagi putra nya yang anggun, perhatian dan lemah lembut menyembunyikan sosok nya yg beringas,kejam dan tak pandang bulu.
Dan itu lah kenapa aku pernah menjawab komentar jika (m/n) menganggap izana sebagai bidadari paling anggun dan cantik tutur kata nya melupakan kenyataan jika ibu nya adalah seorang raja tiran kejam pada masa nya.
Tangan roh itu terulur, mengusap pipi putra nya dengan senyum teduh menggetarkan jiwa.
(M/n) balas tersenyum,ia menggenggam tangan izana lalu mengelus nya pelan.
Bagi seorang anak laki laki, air mata ibu nya adalah kegagalan utama apalagi saat mengetahui alasan tewas nya izana, anak laki laki manapun akan hancur pada titik terhancur nya saat mengetahui kematian ibu nya begitu pula dengan (m/n) yg langsung mendeklarasikan Bendera perang kepada Bonten.
"Baby lotus, apapun yg terjadi selanjutnya kau harus ingat. Tidak semua orang di sekitar mu akan setia pada mu dan tidak semua orang yang membenci mu benar benar ingin membunuh mu." Izana
.
.
.
.
.
."Aku melakukan ini semua untuk mu ouji sama, jangan berdiri di jalan yg salah atas nama balas dendam"Rania
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari nya, terlihat saat ini sosok (m/n) yg tengah melakukan perjalanan menuju daerah kanto menggunakan kapal milik nya.
Ya, kapal jika kalian lupa kalau mansion utama ada di pulau pribadi aset milik geng Yokohama Taiyo.
Di sisi lain, tepat nya di bengkel milik draken dan inupi. Terlihat tiga orang pria yg tengah bersiap siap menjalankan rencana mereka.
Ya, memancing pancingan baru sekaligus memancing emosi izana akan di lakukan hari ini.
Hanya ada satu kesempatan,jika tidak mereka harus berbohong pada takemichi jika semua baik baik saja.
Bukan karena tanpa alasan, hanya saja mereka tak mau menyulitkan takemichi lebih dari ini, cukup dengan pahlawan cengeng yg terus kena tonjok di masa lalu jangan lagi.
"Lebih baik jika kalian ingin menghentikan ouji sama, tidak menggunakan seragam madam besar, takut nya menyinggung beliau" mereka tersentak, menoleh cepat ke arah seorang gadis berpakaian layak nya seorang sugar mommy berjalan ke arah mereka sembari melepas kaca mata nya.
"Siapa kau?"tanya draken curiga.
Gadis dengan gaya rambut kepang satu itu nampak terkekeh pelan lalu menjawab "top2 dog Taiyo, kyotani Rania, the queen of Roppongi" ucap nya yg berhasil membuat ke tiga nya terjengkang ke belakang saking kaget nya.
".......lebih baik kalian lupakan masalah memancing ouji sama hari ini, dia tak akan bisa kalian raih semudah memancing ikan lele." ucap Rania.
"Bagaimana kau tau kalau kami ingin memancing nya?"chifuyu menatap aneh Rania yg malah tertawa kemudian berkata.
"Seragam itu...seragam yg ada di tangan mu sangat mirip dengan yg di gunakan oleh madam besar dalam lukisan nya, tentu aku tau maksud kalian ingin memancing raja kami lalu menggunakan nya sebagai ganti umpan yg lain" ketiga pria itu nampak bergeming, was was jika gadis ini melakukan tindakan karena tau raja nya ingin di monopoli oleh mereka.
"Ran nee san" mereka tersentak, menoleh menatap dua bocah kembar bersurai berbeda yg keluar dari balik punggung Rania yg terkekeh lalu menggendong ke dua nya secara bersamaan.
"Katakan halo pada paman paman ini" ucap Rania berubah halus yg berhasil membuat ke tiga nya sweatdrop berjamaah.
Ram menatap ke tiga nya lalu melambaikan tangan nya malu malu begitu juga dengan rem meski sebenarnya mereka sudah pernah bertemu dengan chifuyu.
"Paman mpuy" ucap rem menunjuk chifuyu yg tersentak dan sontak teringat dengan dua bocah kembar yg selalu memgintili (m/n) dari belakang.
"Eeeeeh.. ram Chan?" Ucap chifuyu di balas gelengan oleh si kembar yg menggelengkan kepalanya secara bersamaan.
"Ram janai, rem desu hihi" tawa rem sementara chifuyu hanya terkekeh pelan menanggapi nya.
".... seperti nya mereka ingin bermain di sini, maaf jika aku merepotkan aku hanya ingin bilang jika kalian ingin memancing ouji sama lebih baik urungkan niat mu saja"ucap Rania yg menurunkan dua bocah kembar itu yg langsung berlari dan memeluk kaki chifuyu yg sweatdrop seketika.
Ah, padahal mereka tidak sedekat itu. Mungkin karena si kembar yg mengingat semua orang baik yg di kenal oleh (m/n) lalu menganggap mereka teman.
"....aku pergi dulu, aku tak mau merepotkan kalian sebenarnya tapi jika aku berlama lama di sini sama saja dengan menunda pekerjaan,ini alamat panti kami dulu"ucap Rania yg berjalan pergi lalu masuk ke dalam mobil hitam nya pergi meninggalkan ke tiga pria tersebut yg cengo karena menjadi baby sitter dadakan.
"... tunggu,kita bisa mencari tau tentang izuna di panti nya!"inupi
TBC
Si kembar udh lama GK keliatan jadi gua munculin aja dehÓ╭╮ÒJangan lupa vote nya Minna (。•́︿•̀。)/
KAMU SEDANG MEMBACA
(GK Lanjut)The Emperor with red eyesꕤ᳕҇༄tokrev x male reader
Fanfic[aku bukan mayad series] Apa jadi nya jika geng Bonten tak sengaja bertemu dengan seorang pemuda berusia 17 tahun yg nampak sangat mirip dengan izana di tengah hujan yg mengguyur kota kanto? Apa yg akan di lakukan Mikey dan yg lain? menganggap nya s...