50.gara gara Baygon kadaluarsa

626 134 20
                                    

.
.
"Nyahahaha, ingin mengalahkan Sano Manjiro? Benar benar tekad yang perlu di puji oleh seorang anak muda seperti ku!"tawa itu terdengar sangat riang diiringi suara tepuk tangan dari taruna yang berjalan ke tengah tengah mengejutkan semua orang yang tau tentang siapa itu 'kurokawa' dan bagaimana wajah almarhum yang satu itu seperti apa.

Deg
Semua terdiam, para mantan tenjiku yang tertegun dengan keringat dingin bercucuran. Karena meski mereka tau bocah ini bukan izana karena usia dan tinggi badan yang berbeda, entah kenapa bayangan mendiang raja mereka ada di dalam diri bocah itu.

"Kau.."ucap Takemichi terkejut. Bagaimana cara nya agar ia tak terkejut? Bocah ini adalah bocah yang sama yang telah menceburkan nya ke dalam kolam ikan koi saat pernikahan pahchin di masa depan.

"Are?mengingat ku Hanagaki Kun?hihi, benar! Aku Izuna yang itu,"Takemichi melotot, ingin melempar sepatu nya ke arah jidat bocah itu lantaran geram

"Kurokawa Izana? Apa aku benar?"ucap Takeomi menatap datar ke arah (m/n) yang cekikikan cem kerasukan Kunti. Maklum bre, murid nya baji tuh sarap nya mesti keganggu dulu.

Pertama sarap harus keganggu, dua harus penurut cem mpuy, tiga harus pinter nyari masalah, dan terakhir harus masuk isekai dulu walau percuma toh baji kagak nyata(◕ᴗ◕✿)

(M/n) menggelengkan kepalanya dengan gaya mendayu dayu. Tak ada yang sadar, tapi ujung jari pemuda ini menggigil karena racun yang tengah ia tahan dan Hitto saat ini tengah menyumpah serampahi kakucho yang tak dapat datang dengan cepat.

"Bukan, bukan tentu saja bukan! Mata Kurokawa itu ungu tapi aku merah,"ia membuka mata nya, menunjukkan manik merah yang memberi sekilas sebuah kilatan layak nya pinggiran sebuah batu giok yang mengkilap.

".....menarik, kau terlihat tak takut dengan suasana seperti ini,"ucap senju menopang dagu nya sendiri karena bagaimanapun juga (m/n) tetap terlihat seperti anak berusia 14 tahun.

Taruna tertawa terbahak bahak, bahu nya gemetar dan tawa nya menggema ke seluruh tempat di sana sebelum akhirnya berlari secepat kilat ke arah Terano yang terkesiap bahkan hanya bisa melihat sebuah kilat putih bergerak cepat ke arah nya.

WHUSH
.
.
.
.
.
DEG

"Hehe bercanda deh,"cengir (m/n) cem gada dosa padahal Terano udah merem melek tiba tiba kaki nya berenti dan gak jadi nendang dia.

'cepat sekali orang ini,' batin wakasa terbengong bengong

(M/n) berbalik, menatap ke arah Takemichi yang menatap nya tajam. Ya gimana kagak tajem bre? Sebenernya take tau nih bocah atu tuh ajaib gara gara doraken di masa depan tuh cerita ke dia kalo ija punya anak modelan hasil kondom bocor cem emen.

Udah pernah kerasukan baji, anak emas nya surga isekai, anak emas nya mami. Miki aja ketar ketir apalagi Terano?

"Bercanda deh, om ku bilang jangan menghajar orang lemah,"Terano menggeram, merasa di permainkan oleh sang raja Taiyo yang kembali tertawa terbahak bahak.

"Dia bahkan tak akan bisa melawan pelayan ku, aku bisa mengukur kekuatan kalian semua dan satu satu nya yang menarik di mata ku hanya Hanagaki ini!!"tawa (m/n) mengejutkan semua orang yang menoleh ke arah takemichi yang menatap bocah itu dengan wajah horor nya.

WHUSH
.
.
.
GREP

"Nyaha, udah gua bilang lu gak bakal menang, Tikus Disney aja ngesot ngesot di kaki gua apalagi lu?"kekeh (m/n) saat menangkap kepalan Terano yang menggeram penuh kemurkaan.

"......kau ingin mengacaukan era yang telah di bentuk oleh tiga dewa hah?!"bentak Terano tak di dengar oleh (m/n) yang mulai melepaskan cengkeraman tangannya itu lalu berjalan pelan ke arah Hitto yang sudah berdiri tenang di dekat sana.

"........."

"........"

".......papa-

Uhuk-
"........."

"......izuna?!"pekik Hitto dengan wajah syok nya sementara orang yang di panggil nampak hanya mengedipkan mata nya polos.

Mengangkat tangan dan menatap genangan darah yang ia muntahkan tumpah membasahi seluruh tangan dan jatuh membanjiri aspal.

(M/n) terdiam, semua terasa berputar, perut nya mual dan dada juga tenggorokan nya terasa sangat sakit tapi ia tak bisa merasakan apapun bahkan Indra pendengaran nya terganggu. Hanya dengungan yang ia dengar bahkan teriakan khawatir Hitto dan Takemichi tak di dengar oleh nya.

WHUSH
Tubuh itu limbung. Posisi hitto maupun takemichi terlalu jauh untuk menggapai nya. Hanya ada cahaya di mata taruna.

Dalam kehidupan nya yang gelap seperti saat ini dia tau rasanya pergi berjalan menuju alam kematian.

Surga isekai memang bernama surga tapi entah kenapa di sana lebih terasa seperti kota hantu karena penghuni penghuni nya yang minta ampun kelakuan nya.

(M/n) sudah pernah ke sana terhitung 2 Kali. Saat ia masih bayi sebelum turun ke bumi dan saat baji menggantikan jiwa nya. Apa kali ini dia akan benar benar pergi?

Padahal dia baru saja bisa akur dengan ayah nya..
.
.
.
.
.
GREP

".....lotus kecil.."

DEG

Mata yang semula hampir terpejam itu terbuka lebar, menatap wajah Kakucho yang menangkap nya dan menatap nya dengan berderai air mata.

Itu bukan Kakucho di masa ini...itu...itu ayah nya!

(Kakucho²)

Semua orang tercengang, menatap sosok yang sangat mirip dengan Kakucho tengah menangkap tubuh kecil itu dan mendekap nya dengan sangat erat.

"......papa?"lirih (m/n) menoleh pelan ke arah Kakucho² yang mengangguk dan itu berhasil membuat kakucho yang di sini merasa tak bisa apa apa.

Dia ingin menangkap tubuh itu, tapi ego nya mendominasi dan mengatakan jika ia tak peduli selain pada izana. Namun di sisi lain firasat nya membentak dan mengatai nya bodoh karena tak bisa menangkap tubuh kecil itu terlebih dahulu.

"...dingin...Izu...na..mengantuk,"gumam nya dengan mata yang mulai kehilangan cahaya dan bibir yang membiru di dekapan sang ayah yang terus mengelus kepala nya dengan penuh kasih sayang.

"....kau boleh tidur sayang, tapi saat besok papa memanggil nama mu kau harus bangun lagi,"lirih Nya mengecup sekilas dahi sang putra yang mulai menutup mata kemudian menggendong tubuh kecil itu segera bergegas menuju rumah sakit.
.
.
.
.
.
"Sebenarnya apa yang terjadi di sini?"Takemichi
.
.
.
"Aku merasa gagal entah karena apa,"Kakucho
.
.
.
"Dia mengingatkan kami dengan raja asli kami,"The former Tenjiku
.
.
.
"Cuih, drama picisan atau mungkin sinetron indonyasar,"Terano yang sebenarnya ketakutan dengan kecepatan taruna.
.
.
.
.

"Aku tak paham apapun,"senju
.
.

"Aku tak suka bocah ini,"Takeomi
.
.

"Aku gagal.."Hitto
.
.

'mati itu menyenangkan,'(m/n)

TBC
Dahlah gaje bet nih chap tapi ntar maybe double up kalo vote nya banyak.

Jangan lupa vote nya Minna (◕ᴗ◕✿)

(GK Lanjut)The Emperor with red eyesꕤ᳕҇༄tokrev x male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang