.
.
.
"ITTEKIMASU MAMA!"teriak seorang pemuda bersurai putih dengan seragam sekolah nya yg berlari keluar rumah sambil menenteng tas ransel nya dan menggigit sepotong roti di bibir nya."ITTERASAI IZUNA"teriak mama sambil melambaikan tangan nya pada (m/n) yg perlahan menjauh.
Pemuda itu terus berlari sampai sebuah tarikan di baju nya mengagetkan nya"u-waaaaa Emma?"pekik nya kala melihat bocah jingga itu ternyata adalah orang yg menarik baju nya.
"Hihi,bukan kah ini masih terlalu pagi untuk pergi ke sekolah kak?"ucap nya.
"Aku ada urusan sebentar,kau mau ikut?"tanya (m/n) pada Emma yg mengangguk bersemangat.
"Kita kemana?jalan jalan dengan motor NII san?"ucap nya bersemangat.
(M/n) menggelengkan kepalanya,pemuda itu tak ingin pergi dengan motor nya kali ini karena ia ingin jalan saja,toh tempat nya tak terlalu jauh.
"Kita jalan saja Emma,kau bisa mengajak Norman dan Ray ikut juga"ucap (m/n)
"Heh! mereka belum bangun Sekarang karena kemarin terlalu lama belajar!ayolah NII san,kita berdua saja ya"rengek Emma di angguki (m/n) yg tertawa pelan.
Walau ke tiga nya selalu bersama tapi kalau urusan (m/n) tidak ada yg mau mengalah terutama Emma yg akan sangat manja pada nii san nya itu.
"Haik,watashi mo ikkou"pekik Emma sambil melompat ke punggung (m/n) yg menggendong nya di belakang.
Emma memeluk leher (m/n) dan pemuda itu pun mulai berjalan menjauh sambil membawa Emma yg tertawa sedari tadi.
"Kau sudah besar,masih saja ingin di gendong seperti ini,lah untung GK berat"ucap (m/n) menohok Emma yg merasa tertohok di dada nya.
"Hidoii!NII san wa hidoii!"teriak nya.
(M/n) yg mendengar teriakan Emma itu pun malah tertawa lalu mengusap rambut jingga nya sesaat dan membuat wajah Emma menyemburkan rona tipis di wajah nya.
"Gomen gomen Emma.."(m/n) berkata pada Emma yg menyembunyikan wajah nya di pundak (m/n) yg terkekeh pelan.
"Nii san adalah yg paling mengerti aku"lirih Emma yg tersenyum di balik pundak (m/n) yg ia gunakan untuk menutup rona merah di pipi nya.
Tak berapa lama kemudian mereka pun sampai di pesisir pantai,tempat panti mereka tinggal memang berada di dekat pelabuhan dan dermaga Yokohama jadi (m/n) sering ke sana sebelum pergi ke sekolah.
Kadang ia pergi dengan hitto jika pemuda itu tidak tengah molor di kasur empuk nya atau dengan si trio Emma,Norman dan Ray kalau tidak ya dengan si kembar ram rem.
Mereka memang tak memiliki keluarga tapi mereka menganggap satu sama lain sebagai saudara kandung sendiri.
"Mite NII san mite,ombak nya menyapu kaki ku"ucap Emma pada (m/n) yg nampak melepaskan sepatu dan menaruh tas nya di bawah pohon kelapa dan pergi menuju tempat si adik.
"Uwaa sugoi! Aku jadi ingin tau rasa nya pergi ke daratan lain di sisi sana"ucap Emma seraya menunjuk ke arah laut lepas.
GREP
"Uwaaaaa"teriak Emma kala merasakan tubuh nya melayang di angkat oleh (m/n) yg mengangkat nya dan menggendong nya di pundak meski umur Emma sudah 12 tahun, bagi (m/n),Emma tetap lah bayi kecil yg tak ada berat berat nya sedikit pun."Kalau kau ingin melihat sisi lain dunia lalu kau akan meninggalkan ku dan mama?"ucap (m/n) yg pura pura cemberut.
Emma tertawa kemudian tangan nya mulai mencubit pipi pemuda berusia 17 tahun tersebut dan berkata"tidak,jadi ayo keliling dunia bersama!"ucap Emma membuat (m/n) terkekeh pelan.
Di sisi lain,tepat nya di kejauhan dari jarak tempat (m/n) dan Emma tengah bermain menunggu jam untuk berangkat ke sekolah,nampak beberapa orang pria yg tengah berjalan lalu menatap ke arah nya.
"Dia pemuda yg kemarin"ucap rindou menunjuk (m/n) yg tengah berbicara kepada Emma sambil menatap ke arah laut lepas.
"Ya lalu?tidak mungkin kita menculik nya sekarang kan,di sini mulai ramai"ucap kakucho di angguki oleh takeomi.
"Tinggal bunuh saja saksi mata nya lalu buang mayad mereka ke lautan"ucap sanzu yg mengangkat pistol nya dan mengarahkan nya pada (m/n) dan Emma yg mulai merasakan aura tak enak.
"Nii san aku merasa tak enak"gumam Emma yg turun dari gendongan (m/n) dan menatap sekitar namun tak menemukan apapun yg mencurigakan.
"Aku juga mera-
DOR
"EMMA!"pekik (m/n) yg memeluk Emma dan menghindari peluru yg menuju ke arah mereka."Sanzu bodoh!kita mencuri perhatian Sekarang lihat lah akibat kebodohan mu itu!"pekik rindou menempeleng kepala sanzu yg merupakan pelaku penembakan tersebut.
"Hah?Nanda kore?!nii san ada yg mengincar mu atau bagaimana?!"teriak Emma yg berada di dekapan (m/n) yg menatap tajam ke arah sekitar mereka.
Para pengunjung pun mulai berlari berhamburan akibat suara pistol tersebut.
"Kalau sudah begini mau bagaimana lagi,kejar dia!"ucap ran menunjuk (m/n) dan Emma.
Tak berapa lama kemudian datanglah para bawahan ran yg di perintahkan untuk menangkap pemuda tak bersalah tersebut tanpa membawa senjata karena Mikey ingin (m/n) di bawa dalam keadaan lengkap dan bernyawa.
"OI DARE DA OMAE?MENEMBAK ORANG SEMBARANGAN,BEWAN SINI ANJINK"pekik Emma yg di tahan oleh (m/n) yg menatap dingin mereka yg menyergap nya.
DUAGH
Sebuah tendangan bebas melayang ke arah kepala salah satu bawahan ran sementara si pelaku tengah berputar dan berhenti dengan anggun layak nya habis menari.Hal itu tak luput dari mata para anggota eksekutif Bonten yg membelalakkan matanya karena melihat bayangan izana yg tengah bertarung dalam sosok (m/n) yg menampilkan senyum psyco nya saat menghajar mereka semua.
"Aku adalah raja dan kalian adalah budak,saat melihat mata merah ku ini maka lari lah,jangan di lawan,ntar mati"ucap (m/n) sambil mengikat 10 pria kekar tersebut dan menumpuk tubuh mereka menjadi gunung kemudian duduk di puncak nya sementara Emma nampak memasukkan lada dan wasabi ke hidung mereka yg menangis kepedasan.
Para Bonten yg melihat kebrutalan kakak beradik itu pun langsung merinding sendiri,ini bahkan lebih sadis dari izana!dia bukan raja tiran tapi kaisar tirani! selamatkan mereka jika suatu saat nanti (m/n) mengamuk karena di culik oleh mereka.
"Katakan padaku siapa yg menyuruh kalian?aku memang ketua geng besar Yokohama Taiyo,tapi apa kau pikir kau bisa menghancurkan ku semudah itu paman?"tanya (m/n) datar
"K-kami lebih baik mati daripada memberitau mu"pekik salah satu dari mereka membuat (m/n) tertawa begitu juga dengan Emma.
"Fufu omoshiroi na,demo,aku harus sekolah sekarang dan adik ku harus mandi dan berangkat ke sekolah nya jadi kami pergi dulu ya om"ucap (m/n) sambil menggendong Emma di satu tangan nya dan berjalan menjauh dari sana meninggalkan tumpukan pria itu yg meronta ronta minta di lepaskan.
.
.
.
.
.
"Mengerikan!"Bonten eksekutifTBC
Emen di lawan🗿
Jangan lupa vote nya Minna (っ˘̩╭╮˘̩)っ
KAMU SEDANG MEMBACA
(GK Lanjut)The Emperor with red eyesꕤ᳕҇༄tokrev x male reader
Hayran Kurgu[aku bukan mayad series] Apa jadi nya jika geng Bonten tak sengaja bertemu dengan seorang pemuda berusia 17 tahun yg nampak sangat mirip dengan izana di tengah hujan yg mengguyur kota kanto? Apa yg akan di lakukan Mikey dan yg lain? menganggap nya s...