Ditengah hujan yang turun dengan deras, Arion memacu kudanya menuju air terjun tempat Toptap datang dari masa depan saat itu.
Karena setelah Lesgard datang menemui mereka, dari pinggir danau Toptap melihat cahaya yang berasal dari air terjun tersebut.
Toptap tau betul cahaya tersebut terlihat sama persis dengan cahaya yang terpancar dari buku yang membawanya kemari.
Maka, tanpa berpikir panjang. Arion pun mengajak Toptap untuk segera pergi ke air terjun itu.
"Arion..hiks...aku takut"
"Ssstt sudah hampir sampai Toptap, tetap pegangan yang erat."
Toptap mengeratkan pelukannya pada Arion di depannya, kecepatan Magros juga terus bertambah kencang, seperti mengerti bahwa Arion dan Toptap sedang dalam bahaya.
"Bagus Magros... lebih cepat!"
"HEY KAU! BERHENTI!!" Suara seseorang sukses membuat Toptap menoleh dan semakin panik.
"Arion... mereka mendekat...ARION!!! hiks...hiks."
"Tutup matamu Toptap, tetap peluk erat dirik- ARGHH..."
Bahu kanan Arion dipanah oleh salah satu tentara yang berada lumayan jauh dari mereka. Toptap yang melihat panah tertancap di bahu Arion pun menangis histeris.
"ARIONNN!!!... APA YANG HARUS KU LAKUKAN? LENGANMU...LENGANMU.."
Arion hanya terdiam menahan rasa sakit di bahunya itu, dan juga menahan rasa sakit di hatinya mendengar tangisan, juga jeritan histeris dari pria yang dicintainya.
***
Kini mereka sudah sampai di air terjun tujuan mereka, beruntung saja para tentara tidak melihat mereka pergi menuju air terjun tersebut.
"Ah... kita sampai, Toptap."
"Arion..hiks..lukamu.."
"Toptap, ini beracun... tak lama lagi aku aka-"
"TIDAK!! TIDAK AKAN TERJADI APA-APA..."
Toptap memeluk erat Arion yang terduduk lemas tak jauh dari batu besar yang terlihat jelas memancarkan cahaya.
"AKU TAK MAU PERGI..HIKS...TAK MAU.."
"Toptap, tatap mataku..."
Toptap pun mengikuti perintah kekasihnya itu.
"Kau mencintaiku kan?..." Toptap mengangguk dengan air mata yang terus menerus mengalir deras.
"Maka cepatlah pergi, percayalah kamu pasti menemuiku nanti disana..."
Toptap menggeleng, tanda tak terima dengan ucapan Arion itu.
"Toptap, bolehkah aku mencium dirimu untuk terakhir kalinya?"
Toptap mengangguk.
"Tapi berjanjilah kamu akan pergi ke cahaya disana hm? Apa kamu tidak akan mengabulkan permintaan terakhirku ini?"
*Cup...
Seketika, Toptap mencium ranum pucat milik kekasihnya.
"Sekarang aku bisa tenang melihat kepergianmu Toptap...cepatlah sebelum mereka datang kemari."
Untuk terakhir kalinya Toptap memeluk Arion, lalu membisikkan kalimat terakhirnya untuk Arion.
"Arion, aku mencintaimu...dan akan selalu mencintaimu." Arion yang mendengar itu tak sanggup lagi membendung air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate - bxb [I & II] [SELESAI]
Fanfiction[I] Bagaimana jika dirimu tiba-tiba berada di zaman Yunani Kuno? Terutama di masa kejayaan Sparta, Negara Kota di Yunani yang terkenal akan para tentaranya yang sangat hebat itu? Apa yang akan kamu lakukan? bingung? tentu saja! Seperti yang dialami...