"Oh kenalkan, aku Pavel..." Ucapan Pavel terjeda. Pavel lalu mendekat ke telinga Joss dan membisikkan sesuatu.
"...Calon suami Toptap."
*Srett...
"KAU!!!..." Joss yang emosi seketika terbangun dan mencengkeram kuat leher baju milik Pavel.
Perlu diketahui jika Joss merupakan pribadi yang sangat susah mengontrol emosinya terutama ketika ia sedang marah. Hal yang tak diinginkan bisa saja terjadi jika emosinya terus terpancing.
Toptap yang melihat leher baju Pavel dicengkeram oleh Joss pun segera berlari menuju ruang tamu. Tentu saja ia tak ingin kakaknya babak belur di tangan Joss.
"Kak Joss... kak Pavel berhenti!" Kata Toptap mencoba menengahi. Namun Joss masih tak berkutik.
Toptap memberanikan diri untuk meraih tangan Joss yang masih mencengkeram kuat
leher baju Pavel itu."Kak Joss... tolong berhenti."Toptap menyentuh tangan Joss. Ajaibnya seketika hati Joss merasa lebih tenang, ia juga dapat mengalihkan emosinya itu sehingga tangannya sudah lepas dari baju Pavel.
"Kak Pavel tolong kasi aku sama kak Joss bicara dulu." Kata Toptap yang dibalas anggukan oleh Pavel. Pavel pun pergi dari ruang tamu menuju halaman belakang.
"K-Kak Joss, kenapa kak Joss marah kayak tadi?" Tanya Toptap pelan.
Joss hanya menatap Toptap saja, ia sendiri bingung harus menjawab apa.
"Ak-Aku.." Perkataan Joss terjeda.
"Aku suka sama kamu!" Dengan cepat Joss mengatakan itu pada Toptap. Ia tak bisa lagi memendam perasaan aneh yang ada dalam hatinya.
"...Tadi cowo itu bilang kalo dia..dia calon suami kamu. Kakak ga bisa lagi kontrol emosi kakak Toptap..."
*Deg..
'Aku ga salah denger kan? apa ini mimpi?'
"..Kakak suka sama aku?" Tanya Toptap tak yakin, otaknya masih memproses ini semua.
"Hm!" Kak Joss meraih kedua tangan Toptap, menggenggamnya dengan erat.
"Kakak udah ngerasain sesuatu yang aneh di dalam sini sejak kita pertama ketemu." Ucap Joss sambil satu tangannya menunjuk ke dada kirinya.
"Tapi...gimana lagi, cowo tadi calon suami kamu kan? maaf atas kelancangan kakak... seharusnya kakak ga marah tadi, apalagi hampir mukul calon suami kamu." Joss melepas genggaman tangannya pada tangan Toptap. Tanpa disadari, Joss menitikkan air mata.
"Kak!" Kini Toptap yang meraih kedua tangan Joss yang lebih besar darinya.
"Dia bukan calon suami aku! dia kakak kandung aku, Pavel..." Kata Toptap, merasa malu karena kakaknya itu telah mengaku sebagai calon suaminya.
"Hah? te-terus kenapa dia bilang..."
"Maaf kak, dia tadi bercanda... maaf udah bikin kakak marah-marah."Kata Toptap menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate - bxb [I & II] [SELESAI]
Fiksi Penggemar[I] Bagaimana jika dirimu tiba-tiba berada di zaman Yunani Kuno? Terutama di masa kejayaan Sparta, Negara Kota di Yunani yang terkenal akan para tentaranya yang sangat hebat itu? Apa yang akan kamu lakukan? bingung? tentu saja! Seperti yang dialami...