Sasuke sengaja tidak bersikap mesum untuk beberapa waktu. Saat Sakura mengetahui bahwa Uke adalah dirinya, maka Sakura akan sangat marah padanya jika dia tetap mengirimkan foto Juke dalam keadaan mengetahui identitas Rara. Sasuke meminimalisir kemarahan Sakura yang kemungkinan bisa terjadi.
Tapi Sasuke gemas sendiri, ia seperti tidak menjadi dirinya sendiri.
Sasuke lalu keluar ruangannya, menaiki lift dan turun di lantai tempat ruangan Sakura berada. Sasuke merindukan Sakura, sejak kembali dari Dubai, Sakura belum menampakkan wajahnya ke hadapannya.
"Sakura! Ke ruangan saya sekarang!" Sasuke berucap dengan tegas bukan bermaksud memarahi Sakura. Sasuke bersikap seperti biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan pada karyawannya yang lain.
Sakura membeku, di benaknya terus bertanya-tanya apa Sasuke kembali galak kepadanya atau dia melakukan kesalahan tanpa di sadari.
Mau tidak mau Sakura berdiri dan segera menyusul Sasuke.
Sakura menekan bel ruangan Sasuke, tidak lama kemudian pintu terbuka dan Sakura segera melangkah masuk. Seketika pintu tertutup rapat.
Sakura dapat melihat Sasuke yang bangkit dari kursi kerjanya dan menuju sofa.
"Kemari Sakura, kamu harus menjelaskan tentang ini." Sasuke mengangkat sebuah berkas proyek yang akan mereka kerjakan beberapa hari ke depan.
Sakura ikut duduk di sofa dengan perasaan tidak tenang.
"Apa ada kesalahan?" Tanya Sakura cemas.
Sasuke menahan senyumnya, dan menggeleng pelan.
"Saya belum paham, jadi kamu harus menjelaskan." Titah Sasuke.
Sakura sedikit bingung, padahal sudah sangat jelas, masa bosnya tidak paham?
Sakura menurut, menjelaskan semua hal yang ada di dalam berkas. Sementara Sasuke hanya duduk bersandar memperhatikan Sakura yang tengah banyak berbicara.
"Besok kamu harus ikut saya meninjau lokasi proyek ini." Titah Sasuke setelah Sakura menyelesaikan penjelasannya.
Setahu Sakura yang bertugas meninjau lokasi proyek adalah Shino, sekarang seenaknya bosnya menyuruhnya menggantikan posisi Shino.
"Tapi sudah ada kesepakatan bahwa Shino yang akan meninjau lokasi, tuan Sasuke." Sakura menekankan perkataannya.
"Saya maunya kamu, jadi memang harus kamu. Tidak ada bantahan, Shino punya tugas lain!" Tegas Sasuke. Sasuke sudah mempunyai rencana, ia harus bertelanjang dada di hadapan Sakura, siapa tahu dengan begitu Sakura sadar bahwa ia adalah Uke.
"Tapi tuan Sasuke, saya.."
"Besok saya jemput jam delapan." Ucap final Sasuke.
《Phone Sex》
"Beb! Dimana kau?" Ino berteriak saat baru masuk ke dalam apartemen.
"Di dapur Ino!" Jawab Sakura.
Ino lalu berlari ke arah dapur dan menerjang tubuh Sakura dengan pelukannya.
"Aku kangen tau!" Ucap Ino dengan manja.
Mendengar kata 'kangen', membuat Sakura teringat Uke yang sering memberi pesan bahwa Uke kangen padanya. Tapi sudah agak lama Uke tidak begitu lagi.
"Kau kemana?! Aku pulang berharap bisa bertemu denganmu. Nyatanya kau tidak ada." Ucap Sakura seraya mendengus malas.
"Aku bosan sendiri, jadinya menginap di tempat Sai." Ucap Ino dengan terkekeh dan melepaskan pelukannya.
"Aku punya kenalan baru Ra, siapa tau yang kali ini kau tertarik. Pria ini cukup hot loh, cool, dan berumur tiga puluh tahun. Namanya Gaara, kau tertarik?" Ino mulai mempromosikan pria-pria kenalannya.
"Mau lihat fotonya Ra? Siapa tau kau tertarik secara seksual. Itu bisa membuatmu normal kembali kan." Sambung Ino.
Sakura mendengus kesal, seolah dirinya tidak normal.
"Kalau aku tidak normal, aku sudah memperkosamu Ino." Balas Sakura malas, dan mengambil piring yang berisi masakannya.
"Ra, aku serius. Aku bisa ajak Sai kemari dengan Gaara."
《BERSAMBUNG》
04-01-2022/Selasa/09.11
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Фанфик《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...