Sakura meringis seraya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Sasuke. Sasuke terus senyum-senyum sendiri dengan sesekali melihat hasil USG kandungan Sakura. Bukan Sakura tidak senang, Sakura juga merasa speechless saat melihat janin yang tumbuh di dalam rahimnya. Sakura sempat khawatir janin dalam kandungannya terkena efek obat penguat kandungan yang ia konsumsi. Bersyukur dokter mengatakan janinnya baik-baik saja, namun tidak menganjurkan untuk mengkonsumsi obat itu lagi.
Janin dalam kandungan Sakura berusia lima minggu, yang menakjubkan lagi mereka akan mendapatkan bayi kembar. Jangan ditanya reaksi Sasuke saat mengetahui akan mendapat bayi kembar, Jelas kehilangan wibawanya.
"Terus.. terus saja pedulikan gambar itu. Padahal janinnya di perutku, bukan di gambar itu. Terus saja, tidak usah pedulikan aku." Sindir Sakura. Bagaimana tidak marah? Sasuke hanya terus memandangi foto USG. Padahal kan yang asli ada di perutnya, membuat Sakura merasa terabaikan.
Sasuke menoleh seketika, ia terkekeh merasa Sakura sedang merajuk kepadanya. Sasuke mendekat ke arah Sakura yang mengalihkan perhatian ke jalanan. Sasuke sengaja membawa sopir agar bisa berduaan dengan Sakura.
Sasuke memegang perut Sakura, namun Sakura segera menepis tangannya.
"Gak usah pegang-pegang ya, itu pegang aja foto tadi." Ucap Sakura dengan melirik tajam ke arah Sasuke.
"Kamu cemburu? Sama foto USG kamu sendiri? Hahaha ya ampun Ra, kamu lucu banget sih Ra." Balas Sasuke yang tertawa dengan mencubit gemas pipi Sakura, membuat Sakura kembali menepis tangan Sasuke.
"Udah ah, aku lagi gak mau ngomong sama kamu." Balas Sakura ketus. Sakura masih kesal karena merasa terabaikan.
"Tidak mau ngomong? Kalau gitu desah aja.. sayang." Goda Sasuke dengan mengelus pangkal paha Sakura yang terhalang kain. Sasuke mendengus menahan tawanya, elusan tangannya merambat lebih atas dan mendapat pelototan dari Sakura.
Sakura teringat tidak mau bicara hanya bisa memelototi Sasuke dan tindakannya tidak membuat Sasuke takut, malah semakin gencar menyentuh area sensitifnya.
Merayap, terus merayap. Menuju tempat yang lembab.
"Akh! Ra!" Sasuke mengerang saat Sakura meremas Juke sebagai bentuk kekesalannya karena Sasuke berniat berbuat asusila di mobil, sementara ada sopir yang sedang menyetir.
Bukannya berhenti, Sasuke semakin merapat ke Sakura, membuat Sakura spontan menjauh. Sasuke segera menahan tangan Sakura yang hendak menjauh dari Jukenya.
"Ayo terus, Ra. Diremas terus, sekalian dikocok sampai muncrat di tangan kamu." Bisik menggoda Sasuke. Dugaan Sasuke benar, pelototan Sakura semakin tajam.
"Semua di tubuh kamu mesum semua. Gak Juke, gak jari kamu, sekarang mulut kamu. Malu tau kalau ada yang mendengar." Tegur Sakura kesal dan berusaha menarik tangannya.
"Kalau gak mesum, aku gak bisa buat si kembar Ra." Sasuke membuat tangan Sakura seolah tengah mengelus Jukenya. "Keluarin, Ra. Udah terlanjur keras tuh." Bisik Sasuke lagi.
"Ada orang. Malu!" Tolak Sakura, menarik keras tangannya yang ditahan Sasuke.
Sasuke mengambil tas Sakura, lalu menyimpan tas Sakura di pangkuannya. Beruntung tas Sakura cukup menghalangi Jukenya yang sudah ngaceng.
"Sekarang aman, ya kan Ra? Ayo sayang, keluarin, bantu Juke keluar banyak sambil kamu liatin." Bisik Sasuke dengan suara berat dan memburu.
Sakura berubah tegang, namun matanya tidak bisa teralihkan dari Juke. Sasuke menarik ritsleting celananya hingga menampakkan celana dalamnya.
Karena lama menunggu Sakura, Sasuke menggunakan tangan Sakura untuk mengeluarkan Juke dan mulai mengocok Jukenya.
Sasuke menggeram tertahan, menahan suara apapun yang bisa saja keluar dari mulutnya agar sopirnya tidak bisa mendengarnya.
《BERSAMBUNG》
02-02-2022/Rabu/14.56
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfic《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...