Senyum Sasuke melebar tatkala melihat Sakura menunggunya di samping mobil. Sakura mengatakan berangkat sendiri tanpa Neji agar suasana di antara mereka tidak canggung. Sasuke menyeret kopernya lebih cepat dengan langkah yang lebar. Dua hari tidak bertemu membuatnya merindukan Sakura, sekarang ia bisa bernapas lega, dengan restu kedua orang tua Sakura, membuatnya semakin berani.
Sasuke langsung memeluk Sakura saat jarak mereka sudah dekat, tidak begitu lama ia melepaskan pelukannya dan menatap Sakura.
Cup!
Ciuman singkat mereka lakukan, saling melumat panas dan terlihat menikmati ciuman yang tengah mereka lakukan. Sakura bukan orang yang akan berkata-kata, Sakura cenderung lebih banyak bertindak daripada berkata-kata, termasuk perasaan hatinya.
"Akhirnya aku melihatmu lagi, Ra. Aku merindukanmu." Ucap Sasuke setelah menyelesaikan ciuman mereka. Sakura hanya menatap dalam Sasuke, ia teringat kembali perkataan ibunya.
"Tidak usah mengatakan apapun, Ra. Aku tahu kamu juga merindukanku." Sambung Sasuke saat melihat Sakura terdiam menatapnya. Sasuke lalu memasukan koper ke bagasi mobil. Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan Sasuke lah yang menyetir.
Sakura menjadi lebih pendiam, membuat Sasuke berpikir Sakura sedang marah padanya karena seenaknya ke Kota Suna.
"Aku minta maaf tidak bilang dulu padamu." Sasuke berinisiatif memecahkan keheningan di antara mereka.
Awalnya Sakura memang sangat kesal karena Sasuke menemui kedua orang tuanya. Tetapi, perkataan ibunya mempengaruhi jalan pikirnya. Selama berhubungan dengan Sasuke, Sakura selalu berpikir Sasuke hanya bermain-main dan menyukai tubuhnya saja. Tetapi, keberanian Sasuke menemui kedua orang tuanya menunjukan bahwa pria itu serius padanya. Perkataan ibunya benar, belum tentu ada yang seperti Sasuke dalam memperlakukannya. Sasuke selalu mengganggunya, dan Sakura tidak merasa risih setiap diganggu Sasuke. Dalam arti lain, sebenarnya dari awal dirinya sudah menerima kehadiran Sasuke untuk memasuki kehidupannya.
"Ra, aku-"
"Apa kau serius padaku? Tapi kenapa?" Potong Sakura. Lebih baik menanyakan langsung kepada orangnya.
Sasuke melirik ke arah Sakura di sampingnya seraya terkekeh. Kalau main-main tidak mungkin ia berbuat sejauh ini.
"Umurku, tidak cocok digunakan bermain-main, Ra. Ketika seorang pria yakin dengan pilihannya, ia tidak mungkin bermain-main. Jawabannya simple, karena aku yakin kamu jodohku, Ra." Jawab Sasuke, santai. Jika Sakura menjadi diam bukan karena marah, itu berarti ada yang mengganggu pikiran Sakura.
"Bagaimana bisa yakin? Bisa saja kita tidak berjodoh."
Sasuke lagi-lagi terkekeh, raut wajah Sakura terlalu serius dan jadinya tampak lucu di matanya.
"Kamu terlalu banyak berpikir, Ra. Santai saja, tidak usah semua hal kamu pikirkan." Sahut Sasuke seraya tersenyum hangat.
"Perasaan yakin itu timbul begitu saja seiring kita bersama. Semakin lama bersamamu, membuatku menyadari bahwa aku hanya membutuhkanmu, aku tidak perlu mencari lagi. Cukup dirimu di sisiku, sudah membuatku merasa terpenuhi. Jangan salah paham, maksud terpenuhi bukan hanya tentang kepuasan Juke. Maksudnya jiwa dan ragaku merasa terpenuhi dan mengharapkan sebuah pernikahan bersamamu. Apa jawabanku cukup jelas dan membuatmu tidak ragu lagi padaku? Hmm."
Tidak ada kebohongan dalam ucapannya, Sasuke menginginkan Sakura bukan hanya untuk kepuasan ranjang semata. Tetapi, untuk masa depannya.
Sakura menghembuskan napas perlahan, ia terlalu memikirkannya dan membuat kepalanya pening. Benar kata Sasuke, tidak semua hal harus ia pikirkan.
Apa ia coba membuka hatinya? Mencoba menerima Sasuke dan menjalani hubungan mereka ke hubungan yang lebih serius. Ia juga bisa merasakan Sasuke selalu berusaha berubah setelah pernah dendam kepadanya.
Melihat kebisuan Sakura, Sasuke menghela napas sesaat, lalu tersenyum menggoda ke arah Sakura.
"Kamu tidak mau memberiku hadiah Ra? Atas keberhasilanku mendapatkan restu, misalnya mengangkang di ranjangku."
《BERSAMBUNG》
30-01-2022/Minggu/19.50
By. Sasusaku08
![](https://img.wattpad.com/cover/296374650-288-k139228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfic《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...