Tubuh Sasuke sudah berkeringat, mulutnya kepanasan karena ramen pedas yang tadi dipesan oleh Sakura. Sakura meringis sendiri melihat suaminya begitu kepedasan, padahal menurut Sakura level empat tidak begitu pedas. Sebelumnya Sakura lebih sering memesan level delapan atau sembilan.
"Sudah saja. Aku sudah makan kok. Tidak usah dilanjut." Ucap Sakura yang menjadi tidak tega melihat Sasuke tersiksa karena makanan favoritnya.
Sasuke menatap Sakura dengan mengusap peluh di dahinya. Lidahnya terasa sakit, dan tubuhnya terasa panas. Sasuke berhenti makan, menyambar yoghurt yang tadi dibeli dan meneguknya hingga tandas. Setelah menghabiskan yoghurtnya, Sasuke kembali menatap Sakura yang memperhatikannya.
"Kamu sering makan begituan, sayang?" Tanya Sasuke.
Sakura mengangguk. "Dulu, sekarang jarang."
"Jangan lagi, tidak sehat!"
Sakura memberengut, ia suka pedas, rasanya sulit jika berhenti memakan makanan pedas yang menjadi candunya.
"Tidak menyehatkan mulut, tidak menyehatkan tenggorokan, tidak menyehatkan lambung, tidak menyehatkan-"
"Iya sayang, iya." Balas Sakura cepat memotong perkataan Sasuke agar tidak cerewet lagi.
Sasuke tersenyum lebar, ia sangat suka mendengar Sakura memanggilnya sayang. Begitu menggelitiki hatinya dan membuncah membahagiakannya.
"Semua barangmu sudah ada di tempatku. Jadi kita bisa langsung pulang?" Tanya Sasuke memastikan agar bisa langsung pulang ke penthouse sepinya.
"Sudah. Aku tidak membawa semua barangku, agar sewaktu-waktu bisa menginap di apartemenku dengan Ino. Kau tidak keberatan, kan?"
"Tidak, selagi memberitahuku."
《Phone Sex》
Sasuke terus menggandeng Sakura hingga masuk ke dalam penthousenya. Membawa Sakura ke dalam kamar mereka. Sakura berjalan menuju kopernya hendak membereskan pakaian-pakaian yang akan disusun di lemari Sasuke.
"Ra.."
Sakura seketika menoleh ke arah Sasuke.
Cup!
Sasuke mencium bibir Sakura, melumat mesra bibir Sakura dengan menahan tengkuk Sakura untuk memperdalam ciuman mereka. Sakura memilih membalas ciuman Sasuke, tangannya meremas pinggang Sasuke. Mereka terus melumat sampai puas, mencicipi rasa bibir masing-masing.
"Kamu tahu ini seperti mimpi bagiku, Ra. Aku bahagia banget bisa ada di titik ini. Menikah dengan kamu, dan akan mempunyai keluarga kecil yang lengkap. Rasanya hidupku sangat lengkap. Aku mencintaimu, Ra." Ucap Sasuke setelah ciuman mereka terhenti. Sasuke berucap dengan tulus dan penuh kejujuran.
Sakura menelan salivanya dengan gugup. Walaupun sering mendengar pernyataan cinta dari Sasuke, tetap saja membuatnya berdebar-debar. Sakura sangat sulit jatuh cinta, tetapi bersama Sasuke, Sakura merasa bisa mencintai suaminya setiap harinya.
"Aku.. ekhem.. juga mencintaimu." Cicit Sakura dengan mengalihkan perhatian ke arah lain selain bertemu pandang dengan suaminya. Sakura merasa begitu malu mengucapkannya.
Mata Sasuke membelalak, terkejut sekaligus membahagiakan hatinya.
Cup!
Sakura kembali menautkan bibirnya dengan bibir Sasuke. Ia tidak siap mendengar balasan Sasuke karena terlanjur malu hingga wajahnya memerah. Lidah Sasuke menerobos masuk ke dalam mulut Sakura, mengobrak-abrik mulut Sakura dan saling membelit dengan lidah Sakura. Ciuman mereka begitu dalam dan saling menuntut. Terasa memabukan bagi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fiksi Penggemar《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...