"Peraturan boleh dilanggar sesekali, Ra. Kamu marah-marah malah buat Juke makin tegang, Ra." Ucap Sasuke dengan terkekeh.
Sakura melotot galak pada Sasuke, bisa-bisanya berkata seperti itu di kantor, di saat semua orang sedang sibuk bekerja.
"Maaf tuan Sasuke, saya tidak ada waktu untuk meladeni anda. Saya memiliki banyak pekerjaan yang harus di selesaikan." Ucap Sakura dengan senyum sopan sebagai penutup kekesalannya.
"Oke. Sebagai gantinya, semua karyawan akan dipulangkan lebih awal, dan kamu tidak boleh melarang saya berkunjung ke tempatmu. Nanti pulang bersama saya! Tidak ada penolakan!" Balas Sasuke dengan senyum penuh kemenangan.
Sakura menggeram kesal, karakter pemaksa Sasuke Uchiha kembali muncul dengan segala keangkuhannya. Sakura terpaksa tersenyum lagi, lebih baik Sasuke mengganggunya setelah pulang bekerja, dari pada mengganggunya di kantor. Jika diganggu di kantor, Sakura merasa sangat tidak profesional.
"Baik, tuan Sasuke." Balas Sakura dengan membungkuk hormat dan tersenyum palsu.
"Tunggu-" Sasuke menahan Sakura pergi dan menjeda perkataannya. "-Ada gerangan apa orang tuamu kemari?" Tanya Sasuke kemudian. Sasuke sangat penasaran.
Sakura memutar bola matanya, menghembuskan napas dengan malas, tetapi tetap menjawab pertanyaan Sasuke.
"Orang tua saya kemari untuk memberitahu saya bahwa rumah yang dibangun atas kerja keras saya sudah selesai dibuat. Oleh karena itu, karena tujuan saya sudah tercapai, ada kemungkinan saya mengundurkan diri dari pekerjaan ini dan kembali ke kota asal saya untuk melanjutkan hidup di sana." Entah mengapa Sakura merasa lega bisa memberitahu Sasuke.
Sakura selalu bermimpi membangun sebuah rumah impiannya yang besar dan nyaman. Sekarang rumah impiannya sudah jadi, ia bisa kembali ke kota Suna dan mencari pekerjaan di sana. Lalu hidup damai seperti sebelum bertemu Sasuke.
Sasuke melotot terkejut, Sasuke jadi menyesal tidak melepas benihnya di dalam Sakura. Tau begini, ia akan membiarkan Sakura mengandung benihnya dan mengikat Sakura.
"Tapi sayang sekali, surat pengunduran dirimu tidak akan di terima. Perusahaan tidak akan melepas karyawan yang memiliki potensi besar sepertimu. Kami akan mempertahankanmu apapun yang terjadi." Balas Sasuke dengan senyum yang tampak menyebalkan di mata Sakura.
"Saya keluar pun tidak akan mempengaruhi perusahaan ini, masih banyak orang di luar sana yang lebih berbakat di banding saya. Seharusnya perusahaan tidak hanya terpaku pada karyawan yang pengalaman kerjanya baru tiga tahun." Balas Sakura yang masih mempertahankan senyum palsu.
"Oke. Hentikan perdebatan ini, Ra. Intinya aku tidak mau jauh-jauh darimu. Jadi jangan berharap aku akan melepaskanmu begitu saja!" Sasuke berhenti bersikap formal dan kembali menjadi Uke.
"Ini hidupku, keputusanku. Jadi kamu juga tidak boleh berharap aku akan terus bersamamu, karena itu sangat tidak mungkin." Ucap Sakura yang menekankan perkataannya di akhirnya.
Sasuke mulai terbawa emosi, kenapa sulit sekali bagi Sakura untuk ada di sisinya?
"Aku menginginkanmu. Apa kurang jelas?!" Tanya Sasuke, serius.
Sakura mulai takut, tatapan mata Sasuke terlalu tegas, tidak seperti biasa yang memberikan tatapan lembut kepadanya.
"Tapi aku tidak menginginkanmu lebih dari partner sex. Jadi- mmmpphhh!"
Sasuke mencium Sakura dengan mendadak, melumat bibir Sakura dengan memiringkan kepalanya dan memperdalam ciumannya. Tangan Sasuke menahan pinggang Sakura yang hendak menjauh dan memberontak melepaskan diri dari kungkungannya. Sakura yang terkejut, terus berontak dan menutup rapat mulutnya. Namun ciuman Sasuke perlahan melembut dengan penuh perasaan, membuat Sakura perlahan menikmati buain yang diberikan Sasuke.
"Oh, hanya partner sex? Kalau begitu, aku bisa memperlakukanmu benar-benar sebagai partner sex. Berarti, aku tidak perlu sungkan memintanya sekarang."
《BERSAMBUNG》
Alur cerita ini ngalir gitu aja, jadi bukan alur yang direncanakan. Saat aku mengetik, maka alur terbuat.
21-01-2022/Jumat/22.25
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfic《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...