"Sasuke, kau keterlaluan kali ini. Kasihan Sakura terlihat seperti mayat hidup! Kalau punya dendam pribadi, tidak begini caranya! Dia manusia! Dia juga butuh istirahat!" Neji sudah tidak bisa menahan amarahnya setelah melihat kondisi Sakura yang begitu memprihatinkan.
Sasuke melirik sinis ke arah Neji, tapi dalam hati ia mulai menanyakan pada dirinya sendiri. Apa benar dirinya sudah sangat keterlaluan?
"Tidak usah ikut campur!" Ucap sinis Sasuke.
Brak!
"Akh! SIALAN! SIAPA YANG MENARUH KOPI DI MEJA INI!" Sasuke berteriak marah, dia tidak sengaja menyenggol gelas di atas meja dekat sofa sehingga kopi panas itu jatuh tepat ke kakinya dan terasa sangat panas.
"Kau sendiri yang menaruh di situ, Sasuke." Balas Neji dengan mendengus malas.
Sasuke melirik tajam pada Neji, lalu duduk di sofa dan melepas kaos kakinya. Kaki Sasuke merah dan terlihat melepuh.
"Apa perlu panggil dokter?" Tanya Neji.
"Pakai nanya lagi! Ya cepat!" Balas Sasuke dengan malas. Sudah tahu dia terluka, asistennya malah sempat bertanya padanya, bukannya langsung sigap pergi memanggil dokter.
Sepeninggal Neji, Sasuke menyalakan ponselnya lagi.
Uke
Ra, aku boleh minta pendapat kamu?Sakura yang membaca pesan Uke mengernyit heran karena tidak biasanya Uke chat padanya dengan serius.
Rara
Apa?Uke
Kalau misalnya ada yang berbuat salah padamu dan membuatmu tidak lupa akan kesalahannya. Apa salah jika membuat orang itu berada dalam kesulitan?Rara
Menurut aku salah.
Kalau aku pribadi, aku lebih memilih introspeksi diri, aku manusia biasa yang mungkin saja pernah berbuat salah juga pada orang itu.
Uke, jangan pernah buat orang dalam kesulitan.
Karena aku tau rasanya disulitkan seseorang.
Itu gak enak banget, bikin fisik dan mental aku rusak.Sasuke terdiam memikirkan kata-kata dari Rara. Apa benar ia sudah keterlaluan? Apa perlakuannya pada Sakura setimpal dengan kesalahan Sakura?
Uke
Tapi Ra, kalau kamu ada di posisi aku dirugikan. Apa kamu akan tetap berpendapat seperti itu?Rara
Apa untungnya balas dendam? Hanya semakin membuat jiwa kita tidak tenang.
Aku selalu percaya tuhan itu adil.
Aku tidak perlu bersusah payah membalas dendam, karena karma tidak pernah salah alamat.Uke
Oke, makasih pendapat kamu Ra.
Kamu sekarang lagi apa?
Udah gak stres lagi kan?Rara
Hari ini aku sibuk banget.
Jangan menghubungiku!Sasuke tersenyum kecut membaca larangan Rara. Padahal ia ingin melakukan VCS lagi dengan Rara.
Uke
Oke, semangat Ra.
Kalau kamu kesulitan, segera bilang padaku.
Harus ingat istirahat dan makan. Jaga kesehatan! Karena aku tidak bisa di sampingmu kalau kamu sakit.-Phone Sex-
Sepanjang rapat, arah mata Sasuke terus memperhatikan gerak-gerik Sakura yang terlihat lemas tidak bertenaga dengan wajah pucat. Sakura tidak terlihat bersinar seperti biasanya.
Apa aku keterlaluan? Lagi-lagi perkataan Neji terngiang-ngiang di kepalanya. Perkataan Rara juga ikut membuatnya merenung.
"Kau lihat sendiri, dia tidak sehat karena ulahmu!" Sindir Neji dengan suara rendah yang masih dapat di dengar oleh Sasuke.
Sasuke tidak menjawab apa-apa, ia masih terus memperhatikan Sakura dengan perasaan bersalah.
Setelah rapat selesai, semua orang lebih dulu keluar ruangan. Sementara Sasuke, neji, serta tim Sakura masih berada di ruang rapat.
Sakura mengambil berkas-berkas miliknya, ia mengabaikan Sasuke, biasanya ia akan membungkuk hormat. Tapi untuk kali ini dia tidak berselera menghormati Sasuke.
Sakura berhenti berjalan, sekitarnya terasa berputar, matanya berkunang-kunang dengan rasa sakit yang mendera kepalanya.
"Sakura!"
《BERSAMBUNG》
30-12-2021/Kamis/19.56
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfic《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...