Sakura mulai terbiasa dengan keluarga Sasuke, tidak seperti pemikirannya, semua keluarga Sasuke menerimanya dengan baik, Sakura tidak merasa terabaikan dalam keluarga ini. Setelah selesai makan malam, Sakura berpamitan dengan semua keluarga Sasuke dan kembali di antar pulang oleh Sasuke.
"Tadi belum kumpul semua, ada beberapa keluargaku yang berhalangan hadir, Ra. Termasuk kakek Madara, kakekku. Kakekku senang berlibur ke berbagai negara. Makanya sulit bertemu dengannya." Jelas Sasuke, jika sampai berkumpul semua pasti lebih ramai.
"Mungkin aku bisa bertemu yang lain nanti." Sahut Sakura.
Sasuke mengangguk. "Pasti, sayang."
Sakura agak geli, Sasuke hari ini terus berucap sayang tanpa malu di hadapan orang-orang.
"Aku lapar lagi, kita mampir dulu ke hotel."
Sasuke membelokan mobil ke basement hotel. Sementara Sakura sontak menoleh curiga ke arah Sasuke, pasti Sasuke merencanakan sesuatu lagi.
"Bukan perutmu yang lapar kan. Kalau perutmu yang lapar seharusnya ke restoran, bukan ke hotel." Sindir Sakura. Melirik sedikit ke arah bawah Sasuke memastikan Juke sedang tidak turn on.
Sasuke terkekeh, menyeringai menggoda ke arah Sakura. "Kamu sangat memahamiku, Ra." Balas Sasuke yang sebenarnya hanya bercanda saja.
"Ayo turun." Ajak Sasuke yang lebih dulu keluar dari mobil.
Sakura menghembuskan napas panjang, lalu turun dari mobil, memilih mengikuti Sasuke saja. Namun, detik berikutnya semua lampu di basement padam, keheningan dan kegelapan meliputi Sakura. Sakura menutup rapat pintu mobil, merasakan keanehan, ia sangat yakin kegelapan ini ialah ulah Sasuke.
"Sasuke. Jangan bermain-main.. sasu.." Sakura terus memanggil-manggil Sasuke yang tak kunjung menjawabnya.
Mata Sakura mengedar ke seluruh ruangan, lalu melihat secercah cahaya di ujung dekat lift. Karena merasa tidak ada Sasuke di sekitarnya, Sakura segera menuju cahaya itu yang ternyata sebuah lentera.
Sakura mengambil lentera itu yang berbentuk seperti rumah, ternyata di bawah lentera itu terdapat sebuah kertas yang di lipat persegi. Sakura menaruh kembali lentera dan membuka kertas lipat itu.Sakura Haruno.
Suasana yang kau rasakan sekarang, ialah hatiku sebelum mengenalmu.
Kau menemukan lentera ini, seolah mendapatkan secercah harapan bukan?
Seperti itulah aku, saat bersamamu.
Bawa lentera ini ke rooftop.
Aku menunggumu.From : Sasuke Uchiha
Sakura terpaku sesaat setelah membaca surat yang ditinggalkan Sasuke. Sakura mengerti Sasuke sedang merencanakan melamarnya. Sakura masih tidak percaya bisa berada di titik ini, sekalipun ia tidak pernah berharap ataupun membayangkan akan memiliki hubungan dengan bosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfic《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...