Uke
Ra..
Ra..
Kangen..
Ke ruanganku sekarang.
Aku tunggu.Sakura menatap datar pesan bosnya, Sakura sengaja tidak mengganti nama kontak agar tidak sering mengingat partner sexnya adalah bosnya sendiri.
"Sudah tahu aku sedang bekerja, malah menyuruhku ke ruangannya. Di mana letak ke profesionalan dia?!" Gumam Sakura kesal, namun tetap membalas Sasuke.
Rara
Sibuk.
Sedang bekerja.
Jangan ganggu!Sasuke membaca balasan Sakura dengan berdecih tidak suka, ia belum bertemu Sakura hari ini dan merindukannya. Wajar bila ia ingin bertemu, kalau ia terang-terangan di hadapan karyawan lain, nanti pasti Sakura akan marah.
Uke
Sebentar Ra.
Melepas rindu.
Kemari.
Juke rindu
Send a pictureSeperti biasa, Sasuke mengirimkan bukti ereksinya pada Sakura. Setelah berhasil merasakan yang namanya bercinta, Juke jadi lebih aktif dan sensitif sekali, membuat pemiliknya kecanduan ingin lagi bercinta dengan Sakura.
Sasuke menunggu balasan Sakura dengan resah, Sakura tidak kunjung membalas pesannya. Sakura mengabaikannya!
Sasuke berdiri, melangkah lebar dan tegas keluar ruangannya untuk menuju ruangan Sakura. Sasuke tidak berbohong, ia hanya akan sebentar melepas rindu dengan Sakura, pekerjaannya juga menunggu.
"Sakura Haruno! Ke ruangan saya sekarang!"
Suara tinggi mengejutkan seluruh karyawan di divisi Sakura, Sakura berdiri tegak dengan wajah terkejutnya.
Sasuke lalu melangkah pergi untuk menuju ruangannya sendiri, mau tidak mau ia harus bersikap seperti tadi agar Sakura menurut.
"Sakura, sebaiknya cepat susul tuan Sasuke." Ucap Matsuri.
Sakura mengangguk, lalu menyusul Sasuke dengan perasaan kesalnya. Sasuke melibatkan urusan pribadinya untuk memanggilnya.
Saat hampir sampai ruangan Sasuke, Sakura melihat Sasuke sudah menunggu di depan ruangannya. Mimik wajah Sakura kembali datar dan melangkah mendekati Sasuke.
Greb!
Saat sudah dekat, Sasuke lalu menarik Sakura masuk seraya menutup pintu rapat dengan cepat memeluk Sakura.
"Maaf, saya terpaksa tadi. Saya udah bilang, saya kangen. Tapi perkataan saya kamu anggap angin lalu, jadi saya pake cara agak kasar dan membuat kamu terkejut." Bisik Sasuke yang memeluknya erat.
Sakura sadar lama-kelamaan bisa-bisa ia ikut terbawa perasaan, jantungnya mulai tidak stabil saat bersama Sasuke, apalagi pelukan hangat ini yang tidak bisa di tolaknya.
Sakura terdiam dalam pelukan Sasuke, hanya menggenggam erat jas Sasuke.
"Saya tidak menyangka bisa sebebas ini memeluk kamu." Ucap Sasuke yang menyadarkan Sakura.
Sakura lalu mendorong tubuh Sasuke menjauh darinya, dan membuat Sasuke tertawa.
"Siapa ya yang bilang di kantor harus profesional, tidak boleh membawa urusan pribadi ke kantor. Siapa ya?! Apa tuan Sasuke lupa ingatan?!" Sindir keras Sakura. Suruh siapa lupa semua perkataannya sendiri.
"Itu tuan Sasuke, di hadapanmu sekarang adalah Uke dan Juke. Bisa membedakan?" Balas Sasuke dengan senyum lebar.
Arah mata Sakura turun mendengar Juke, dan benar saja ada yang sedang tegak tapi bukan keadilan. Sakura kemudian menatap nyalang tepat ke mata Sasuke.
"Kalau begitu jangan menggangguku! Aku sedang bekerja! Permisi!"
Sakura hendak pergi, namun Sasuke kembali menahannya.
"Sudah ku bilang, aku merindukanmu. Kerjakan saja pekerjaanmu di sini." Titah Sasuke agar Sakura berada dalam jangkauannya.
"Jangan gila! Ini kantor! Kau sendiri yang membuat peraturan, masa kau ingin melanggarnya?!" Sakura tidak bisa menahan diri, suaranya agak meninggi.
Sasuke tersenyum santai, namun di mata Sakura tampak seperti senyum angkuh.
"Peraturan boleh dilanggar sesekali, Ra. Kamu marah-marah malah buat Juke makin tegang, Ra."
《BERSAMBUNG》
19-01-2022/Rabu/22.59
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfiction《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...