38. Sasuke meradang

5.2K 555 41
                                    

"Sakura." Sakura memperkenalkan dirinya, bersalaman dengan Gaara. Sakura tidak begitu antusias, tubuhnya terasa lelah dan membutuhkan istirahat.

Gaara mengangguk, memperkenalkan diri dengan formal. Sekali bertemu, sudah membuat Gaara tertarik pada Sakura. Sakura kelihatannya orang yang sulit didapatkan, itulah yang membuat Gaara tertarik.

"Aku ke kamar dulu." Pamit Sakura sopan. Sakura kemudian berjalan menuju kamarnya.

"Setelah selesai mandi, makan malam bersama kami. Jidat!" Teriak Ino memberitahu.

Sakura menutup pintu kamarnya, mulai melepaskan mantel dan menyimpan tasnya. Selanjutnya Sakura masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi, Sakura segera memakai gaun tidurnya yang agak tertutup karena ada dua pria di apartemennya. Ponselnya bergetar, Sakura duduk di kursi dan menyalakan ponselnya. Ia sudah menebak Sasuke yang menghubunginya.

Uke
Sedang apa?
Aku merindukanmu, Ra.
Ra..
Video Call.
Oke?

Rara
Belum ada sejam kita berpisah.
Jangan berlebihan deh.
Apartemenku sedang ramai, tidak bisa video Call sekarang.

Di penthouse nya, seketika Sasuke berdiri tegak dari ranjangnya. Ia bertanya-tanya alasan apartemen Sakura menjadi ramai. Perasaan Sasuke sedari tadi tidak tenang, maka dari itu ia mengajak Sakura video Call. Ternyata benar saja feeling nya. Sasuke berjalan kesana-kemari, perasaannya ketar-ketir, harap-harap cemas agar bukan para pria yang ada di apartemen Sakura. Tanpa persetujuan Sakura, Sasuke menelepon Sakura terus-menerus, tanpa menyerah walaupun di tolak oleh Sakura.

Uke
Angkat, Ra.
Kalau tidak di angkat, aku akan segera ke tempatmu!
Ra..
Aku tidak bermain-main.
Aku serius.
Ayo angkat!
Ra..
Ra..
Ra..
Oke, aku kesana, Ra.

Sasuke terus mengirim spam pesan, berharap Sakura segera membalas pesannya atau mengangkat teleponnya.

Sakura mendengus malas, menghadapi pria pencemburu butuh kesabaran yang ekstra. Padahal dia bilang sedang ramai, bukan sedang berdua-duaan dengan pria. Apalagi kalau Sakura sengaja bilang sedang berduaan dengan Gaara, pasti Sasuke akan semakin tidak tenang.

Sakura mengambil headsetnya, menghubungkan headsetnya dengan ponselnya, lalu mengangkat telepon dari Sasuke. Sakura membelalak terkejut, Sasuke tidak main-main, Sasuke sudah memakai mantelnya dan bersiap keluar rumah.

"Masuk lagi ke kamarmu!" Titah Sakura galak. "Jangan ke sini!"

"Aku tidak bisa tenang, Ra. Aku harus ke tempatmu dan melihat seberapa ramai apartemenmu." Balas Sasuke.

"Aku hanya bercanda, apartemenku tidak ramai kok. Hanya ada-"

"Sakura.." Ino memanggilnya. Ino masuk ke dalam kamar Sakura dan membuat Sakura seketika menutup layar ponselnya dengan menegang.

"Kau sedang apa? Gaara dan Sai sudah menunggu kita." Tanya Ino seraya mendekati Sakura.

Sasuke ikut mendengar perkataan Ino, Sasuke melotot tidak terima, rahangnya mengeras, hatinya panas. Mereka sedang double date?

"Jangan keluar, Ra." Tahan Sasuke. Tidak rela ia membiarkan mereka berempat double date.

"Biasa, mendengarkan musik." Balas Sakura pada Ino, sebisa mungkin berbicara dengan tenang, agar tidak menimbulkan kecurigaan Ino.

"Makan malam sudah siap, Gaara pintar memasak loh Ra." Ino mulai mencomblangkan Gaara pada Sakura.

Sakura menelan susah ludahnya, Sasuke sempat mendengar percakapan Ino dan Sai. Sasuke juga pasti tahu maksud terselubung Ino. Jantung Sakura berdetak kencang.

"Kau keluar dulu. Nanti aku menyusul." Ucap Sakura.

"No! RA!" Sasuke bersuara lagi, sarat akan ketidakrelaan.

"Baiklah. Tapi malam ini Gaara akan menginap di sini." Ucap Ino dengan menyeringai menggoda Sakura.

"Hah? Kau-"

"Tenang-tenang. Gaara tidur di kamarku bersama Sai, dan aku tidur di sini bersamamu. Menemanimu. Pasti akan menjadi kenangan yang indah loh Ra. Tidur berempat di depan juga boleh. Lumayan kan bisa dekat-dekat sama Gaara. Terus kita nonton film porno deh, selanjutnya.. pasti seru! Hahahahaha"

BERSAMBUNG









28-01-2022/Jumat/19.42
By. Sasusaku08

Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang