13. Sasuke Ikut

11.7K 661 58
                                    

"Selamat pagi, Tuan Uchiha." Sapa Sakura sopan dengan membungkuk hormat.

Sasuke memperhatikan penampilan Sakura dari atas sampai bawah, dalam diamnya ia bersyukur karena Sakura telah baik-baik saja.

"Pagi." Balasnya singkat namun membuat Sakura menatap tidak percaya ke arahnya.

Sakura tidak lagi melihat tatapan sinis yang Sasuke layangkan kepadanya. Ada apa dengan bosnya?

Sudahlah, Sakura memilih tidak peduli dan hendak keluar dari lift.

"Kamu ikut saya ke ruangan saya. Ada yang harus saya bicarakan." Ucap Sasuke membuat niat Sakura keluar lift dibatalkan.

Jantung Sakura berdebar-debar tak karuan, apa ia melakukan kesalahan? Sakura takut bosnya akan marah padanya.

Sakura terus mengikuti Sasuke dengan berjalan di belakangnya. Sakura sedikit bingung, biasanya Neji setia bersama Sasuke. Kali ini Sasuke hanya sendirian, dan itu semakin membuat Sakura takut dimarahi.

Terakhir Sakura masuk ke dalam ruangan Sasuke ialah satu tahun lalu. Sakura selalu meminta partner timnya yang berhadapan dengan Sasuke.

Sebisa mungkin Sakura menghindar dari Sasuke, tapi kini sepertinya takdir tidak berpihak padanya. Akhir-akhir ini ia jadi sering berinteraksi dengan Sasuke.

Sasuke mengisyaratkan Sakura untuk duduk di sofa.

"Tuan, maafkan saya atas segala kesalahan saya. Maaf."

Sebelum dimarahi, Sakura lebih dulu meminta maaf.

Tindakan Sakura membuat Sasuke kebingungan, ia membawa Sakura ke dalam ruangannya untuk membicarakan tentang pekerjaan, bukan karena Sakura berbuat salah.

"Duduklah!" Titah Sasuke. Sakura segera duduk dan tidak mau membuat Sasuke semakin marah.

"Saya meminta kamu ke sini bukan karena kesalahan kamu. Besok kamu dan tim kamu berlibur ke Dubai-" Sasuke menjeda perkataannya.

Sakura menatap Sasuke serius, Sasuke lebih nampak santai daripada kemarin-kemarin yang selalu galak kepadanya.

"-Salah satu perusahaan di Dubai menghubungi saya karena mendengar kalian saya beri libur ke Dubai. Perusahaan tersebut menginginkan kerja sama dengan kita, jadi apa kamu keberatan liburan tim kamu terganggu dengan pekerjaan?" Tanya Sasuke serius dan tidak berbohong.

"Tidak, saya tidak keberatan sama sekali. Saya juga yakin tim saya bisa profesional. Ini kesempatan yang sangat bagus, tuan. Kerja sama ini akan menguntungkan kita dan juga mereka. Saya setuju anda mengambil  kesempatan ini." Jawab Sakura dengan semangat karena ia cukup tahu kerja sama ini sangat berharga.

"Kamu juga tidak keberatan saya harus ikut serta perjalanan kalian?"

Duk!

"Aw!" Sakura memekik sakit karena lututnya terkena ujung meja. Saat mendengar Sasuke akan ikut, Sakura berdiri dan tidak sengaja lututnya menabrak meja.

Sakura terkejut mendengar Sasuke harus ikut serta, tapi Sakura paham sebagai CEO, Sasuke memang diperlukan dalam kerja sama antar perusahaan.

Arah mata Sakura kembali ke arah Sasuke, Sakura melotot melihat gelas yang berada di pangkuan Sasuke. Kopi tumpah di antara paha Sasuke. Beruntung bukan kopi panas.

Saat menabrak meja ada kemungkinan membuat gelas itu jatuh ke pangkuan Sasuke.

Sakura berdiri dan mendekati Sasuke seraya menarik tisu dalam kotak.

"Maaf, saya tidak sengaja. Saya benar-benar menyesal, maaf." Sakura terus meracau meminta maaf dan mengelap tumpahan kopi di sekitar celana Sasuke.

Sasuke yang tidak sigap ikut terkejut melihat jarak Sakura begitu dekat hingga parfum Sakura ikut tercium indera penciumannya.

"Saya tidak apa-apa." Sasuke menahan pergelangan tangan Sakura agar berhenti.

Deg!

Sakura menegang, arah matanya perlahan menatap mata Sasuke.

Bel ruangan Sasuke berbunyi, membuat Sasuke dan Sakura sama-sama panik.

Sasuke berdiri dengan menarik Sakura ke arah meja kerjanya, lalu menyuruh Sakura bersembunyi di bawah meja dan Sasuke seketika duduk di kursinya.

Detik kemudian pintu terbuka dengan ketiga sahabatnya yang masuk ke dalam ruangannya.

Sasuke sudah menduga yang menekan bel adalah para sahabatnya yang pasti akan langsung masuk.

Sementara Sakura yang bersembunyi di kolong meja sangat kebingungan. Ia bingung kenapa harus disembunyikan?

Padahal mereka berduaan karena urusan pekerjaan saja.

Sementara Sasuke yang sudah mengerti karakter para sahabatnya menyembunyikan Sakura agar tidak menjadi bahan godaan. Sakura tadi begitu dekat dengannya dan dapat menciptakan kesalahpahaman.

"Kenapa kau Teme? Terengah-engah begitu?" Tanya Naruto heran.

"Ada apa kemari?!" Sentak Sasuke karena masih dalam pengaruh keterkejutan.

Glup!

Sakura menelan ludahnya, ia tidak sengaja melihat sesuatu menonjol di antara kedua paha Sasuke.

Bosnya ereksi!

BERSAMBUNG









01-01-2022/Sabtu/08.55
By. Sasusaku08

Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang