Sakura sadar dirinya sudah gila berani bermasturbasi di hadapan Uke. Tapi ayolah, umur Sakura bahkan hampir menginjak 28 tahun, bukankah hal yang wajar jika ia memiliki nafsu dan rasa penasaran yang tinggi tentang sex?
Selama bertahun-tahun melewati masa remaja tanpa tertarik tentang gairah seksual. Kini baru timbul pada tubuh Sakura gairah yang menggebu-gebu.
Uke membuatnya terhanyut dalam gairah yang bahkan tidak secara langsung bersentuhan.
Sakura sering mendengar aktifitas Ino dan Sai ketika bercinta, bahkan pernah memergoki secara langsung. Tapi sedikitpun tidak membuat Sakura penasaran atau pun tertarik melakukannya juga.
Karena kehadiran Uke lah yang membangkitkan gairah sexnya. Tubuh Uke, penis Uke, semuanya memikat gairah sex Sakura. Tubuh Uke yang begitu atletis dengan Abs-nya yang begitu memikat daya tariknya. Melihat bulir-bulir keringat pada tubuh Sasuke, membangkitkan gairahnya tanpa bisa di tahan.
Sakura yakin, banyak yang mengharapkan bisa digagahi oleh Uke. Bahkan pria gay pun pasti banyak yang ingin digagahi pria seperti Uke.
"Ra, kenapa?" Tanya Sasuke tidak mendengar apapun lagi setelah pelepasan mereka berdua. Selagi Sakura bermasturbasi dengan vibrator, Sasuke juga mengocok Jukenya sampai muncrat bersama.
Sakura yang termenung kembali tersadar.
"Gapapa." Jawab Sakura berbohong, kesadaran Sakura hadir kembali. Perasaan malu timbul membuatnya terus merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia bersikap jalang pada pria tanpa identitas asli.
"Kamu menyesal Ra?"
Sakura bertanya-tanya kenapa Sasuke bisa membaca isi pikirannya.
"Atau kamu lagi banyak pikiran Ra? Kamu jadi pendiam setelah orgasme, hanya ada kemungkinan, antara kamu menyesal atau kamu banyak pikiran. Mana yang benar Ra?" Sambung Sasuke lagi.
"I'm still a virgin." Ucap Sakura tiba-tiba jujur.
"What?! Kamu gak lagi bohong kan? Why?" Sahut Sasuke yang tidak percaya partner sexnya masih perawan.
Sasuke mulai mengerti kondisi Rara, Rara tidak percaya dirinya bisa seliar tadi dalam kondisi yang memang masih perawan.
"Apakah kamu percaya aku masih perawan? Setelah.. seliar tadi?"
"Pertanyaan kamu lucu, Ra. Aku cuma kaget aja di umur kamu yang ke 27, kamu masih mempertahankan keperawanan kamu. Rasanya agak tidak mungkin jika mengingat tubuhmu yang indah untuk di sia-siakan."
Perkataan Uke mengingatkan Sakura pada perkataan Ino yang menekankan bahwa ia menyia-nyiakan anugerah yang tuhan berikan kepadanya.
"Ini memalukan. Tapi, dulu saat remaja aku tidak begitu tertarik apapun mengenai seksual. Di saat semua temanku membicarakan tentang sex, aku hanya sibuk dengan makananku. Di saat temanku mengatakan mereka basah karena menonton film porno, aku dalam kebingungan sendiri. Aku bertanya pada diriku sendiri. Kenapa aku tidak basah seperti teman-temanku? Kenapa aku tidak merasakan rangsangan yang teman-temanku katakan? Aku sempat takut aku tidak normal. Sahabatku mengetahui semua ketakutanku dan berusaha membantuku dengan berbagai cara, termasuk mendownload aplikasi Phone Sex. Tapi denganmu aku kembali kebingungan-"
"-Aku mulai penasaran akan sex, bahkan aku bermimpi basah. Aku gila, aku tahu itu. Aku hanya tidak mengerti pada diriku sendiri. Aku bisa bersikap seperti tadi di hadapanmu tanpa rasa malu. Seolah aku telah mengenalmu lama." Ucap Sakura yang di akhiri helaan napas berat.
Sasuke tersenyum, Rara sepertinya mulai membuka diri padanya hingga berani berterus terang.
"Sebenarnya aku punya trauma Ra. Ini memalukan juga untukku."
Sakura menatap layar laptop dengan tertarik, Uke Sudah memasukan kembali Juke ke dalam celananya. Dan Sakura sudah merubah posisi dengan duduk bersandar pada kepala ranjang dan menyimpan laptopnya di pahanya.
Karena Rara berterus terang, Sasuke memilih membagi kisahnya juga.
"Apa?" Tanya Sakura penasaran dan tidak sabar.
Sasuke menghela napas berat seraya mempersiapkan diri menceritakan momen memalukan dalam hidupnya.
"Saat semester satu, aku mendekati kakak tingkat sampai berhasil berpacaran. Setelah seminggu berpacaran, pacarku mengajakku berhubungan badan. Karena aku juga tertarik, akhirnya kami memesan kamar hotel. Kami kemudian telanjang bulat, tapi respon pertamanya membuatku insecure. Pacarku bilang Juke letoy, padahal Juke sangat gagah kan Ra? Hanya saja waktu itu Juke memang belum berdiri sempurna karena aku tidak begitu terangsang olehnya. Lalu kami mulai saling menyentuh, karena itu yang pertama bagiku, aku jadi tergesa-gesa dan membuat pacarku tidak nyaman. Dia bilang, ciumanku payah dan tidak membuatnya terangsang, ciumanku terasa menuntut. Dia juga bilang Jukeku payah tidak bisa seperti mantan kekasihnya. Jukeku terus di bandingkan dengan keahlian penis lain. Padahal dia yang tidak berhasil membangunkan sempurna Jukeku. Dia saja yang bodoh tidak tahu cara membangkitkan Jukeku. Setelah kejadian itu, aku jadi malas setiap ada yang mengajakku sex. Maka aku lebih memilih main solo dari pada meladeni wanita-wanita yang PAYAH membangkitkan Jukeku!"
Sakura tertawa, Uke sepertinya tipe orang pendendam. Dari nada bicara saat bercerita saja bisa dipastikan Uke sangat membenci mantan kekasihnya.
"Kenapa ketawa Ra?" Tanya Sasuke dengan nada sedikit tidak suka Rara menertawakan pengalaman memalukannya.
"Kamu lucu, Uke."
Ucapan Sakura membuat jantung Sasuke berdebar tak karuan. Biasanya Sasuke yang mengatakan itu, tapi sekarang Sakura yang mengatakan seperti perkataannya.
《BERSAMBUNG》
Sebenarnya alur cerita ini memang begini, Sasusaku gak tahu malu sering VCS atau apapun itu. Nah pas mereka saling tahu, pasti sangat malukan.
Cuma lagi-lagi ketika ngetik jalan cerita jadi ke arah yang berbeda. Tapi gak terlalu jauh juga dari alur cerita awalnya.
31-12-2021/Kamis/21.47
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfic《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...