36. Minuman

6.7K 571 215
                                    

Setelah memastikan tidak ada suara dari kamar Ino, Sakura segera menarik tangan Sasuke dan membuka pintu kamarnya dengan sangat hati-hati. Di belakangnya, Sasuke hanya tersenyum geli, kenapa juga Sakura harus kucing-kucingan begini dari sahabatnya? Toh Sasuke tidak keberatan hubungan mereka di ketahui oleh sahabat Sakura. Sasuke bahkan tidak tahu Ino lah yang berjasa mendekatkannya pada Sakura. Seharusnya Sasuke berterima kasih pada Ino yang berjasa membuat hubungannya bersama Sakura berkembang.

Sakura harap-harap cemas, ia sangat tahu bagaimana Ino tidak menyukai Sasuke. Jika sampai ketahuan, pasti Ino akan sangat cerewet, padahal karena Ino juga dia terlibat hubungan dengan Sasuke.

"Kenapa harus sembunyi-sembunyi? Biarkan saja sahabatmu tahu, biar dia tidak menjodohkanmu dengan pria yang bernama Gaara." Ucap Sasuke, yang tampak sangat santai.

Sakura seketika itu juga membekap mulut Sasuke, matanya melotot memperingati Sasuke.

"Jangan bersuara! Nanti dia dengar!" Bisik Sakura dengan tatapan penuh ancaman.

Sasuke hanya tersenyum geli, entah dari mana datangnya aliran hangat di tubuhnya. Sasuke menjahili Sakura, menjilat sensual telapak tangan Sakura.

Sakura terkejut dan menarik tangannya, lalu mengelap tangannya pada baju Sasuke karena basah.

"Apa yang kamu takutkan, Ra?" Tanya Sasuke.

Sakura kembali menarik Sasuke sampai pintu keluar apartemen. Membuka pintu dengan hati-hati dan kembali menutup sepelan mungkin.

"Aku malas meladeni sifat cerewet nya. Sudah cukup, silakan anda pulang, tuan Uchiha." Usir Sakura seraya melipatkan kedua tangan di depan dadanya.

Sasuke terkekeh, lalu tersenyum menantang Sakura.

"Haruskah?"

"Iya. Anda harus pulang!"

"Bersamamu."

"Hah?!" Kening Sakura mengernyit tidak mengerti.

"Aku akan pulang, tapi dengan membawamu." Balas Sasuke dengan santai seraya ikut melipatkan kedua tangan di depan dadanya.

Sakura kemudian menghela napas malas, ia menduga Sasuke sengaja mengulur-ulur waktu.

"Memangnya aku bersedia? Memangnya aku peduli? Mau kamu pulang atau pun tidak, bukan urusanku lagi." Balas Sakura dengan senyum paksa. Sakura lalu berniat masuk ke dalam apartemennya lagi. Namun, Sasuke menahannya, menarik tangannya ke dalam genggaman tangan besarnya.

"Aku cuma bercanda, Ra. Oke, aku pulang. Mengenai sikapku beberapa bulan kemarin, aku minta maaf, Ra."

Sakura menatap Sasuke, suara Sasuke meneduhkan hatinya dan Sasuke terlihat tulus mengucapkannya.

"Tidak usah membahasnya lagi. Kita sudah pernah membahasnya." Bagi Sakura, sudah cukup sekali meminta maaf.

"Aku pulang, Ra." Pamit Sasuke yang seketika mendapat anggukan dari Sakura.

CUP!

Sasuke mencium sekilas bibir Sakura, lalu melangkah pergi dari apartemen Sakura. Sementara Sakura merasakan jantungnya berdetak kencang akibat tindakan tiba-tiba Sasuke.






Phone Sex






"Untukmu."

Sakura menatap botol minuman yang ditaruh seseorang di meja kerjanya, tatapannya kemudian beralih pada orang yang memberinya botol minuman itu. Siapa lagi kalau bukan Sasuke.

Sakura tersentak kaget, beraninya Sasuke memberinya minuman saat semua karyawan sedang bekerja. Sakura memandang tajam ke arah Sasuke yang terlihat tidak mempedulikan sekitar. Sasuke tersenyum manis seolah sengaja membuat Sakura semakin kesal. Sasuke lalu pergi begitu saja.

Mata Sakura mengedar memperhatikan sekitarnya, walaupun terlihat tidak peduli, Sakura yakin rekan-rekan kerjanya tengah bertanya-tanya melihat perubahan Sasuke.

Sakura mengambil botol minuman yang Sasuke berikan, memutarnya dan melihat ada tulisan kata 'maaf' di botol minuman pemberian Sasuke. Sakura menghembuskan napas frustasi, lalu mengambil ponsel dan menyalakannya.

Rara
Jangan seperti tadi lagi, semua pasti melihat kelakuanmu tadi.

Uke
Biarkan mereka tahu, Ra.
Jangan lupa minum pemberianku, bagus untuk kesehatan.
Aku sengaja membelikanmu minuman bernutrisi, jadi habiskan. Oke?

Rara
Tidak menaruh sesuatu ke dalam minuman ini kan?
Kebaikanmu membuatku curiga.

Uke
Tentu tidak.
Lihat saja, masih tersegel rapat, Ra.
Aku sedang menebus kesalahan-kesalahanku.
Kamu tidak lupa membawa mantel tebal kan Ra?
Di luar sangat dingin, jangan sampai sakit.

Sakura kemudian memutar tutup botol itu dan ternyata benar masih tersegel rapat. Tanpa menaruh kecurigaan apapun, Sakura memilih menikmati minuman pemberian Sasuke yang terasa sari-sari buah-buahan.

BERSAMBUNG






28-01-2022/Jumat/11.22
By. Sasusaku08

Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang