Sakura selalu takut berduaan dengan Sasuke karena ia takut Sasuke memarahinya. Setidaknya jika ada Neji, Sakura bisa merasa tenang, Neji itu seperti penasihat Sasuke, semua orang-orang kantor juga sudah mengetahuinya.
Walaupun Sasuke selalu kesal setiap dinasihati Neji, tapi perkataan Neji selalu berpengaruh besar terhadap dirinya.
Setelah mengetuk pintu kamar hotel Sasuke, tidak lama kemudian pintu terbuka dan Sasuke menyuruhnya untuk masuk ke dalam.
Sakura digiring ke arah sofa dan dipersilakan Sasuke untuk duduk di sana. Kemudian Sasuke duduk agak jauh dari Sakura. Arah mata Sakura memperhatikan Neji yang sedang teleponan dengan seseorang.
"Jadi, apa saja hasil rapat tadi?" Tanya Sasuke yang nampak serius menunggu Sakura berbicara.
Sakura membuka berkas-berkas yang ia bawa, ia menunjukan terlebih dahulu sebelum menjelaskannya.
"Kalian bicara dulu saja. Sasuke, aku harus meninjau lokasi pertemuan besok, pihak restoran menghubungiku." Ucap Neji tiba-tiba.
Sasuke mengangguk sebagai tanda mengerti, berbeda dengan Sakura yang menegang. Sakura harus berduaan bersama bosnya yang galak itu?!
Oh no! Sakura cemas bukan main.
Kemudian Neji keluar dari kamar hotel Sasuke, pintu kembali tertutup rapat. Sasuke dari tadi memperhatikan Sakura, respon Sakura terlihat ketakutan, padahal Sasuke tidak akan berbuat apa-apa kecuali membicarakan urusan pekerjaan.
"Kenapa? Kamu ketakutan berduaan dengan saya. Apa yang kamu pikirkan?" tanya Sasuke. Sasuke merasa tidak terima seolah dirinya adalah orang jahat hingga Sakura begitu ketakutan bersamanya.
Sakura tersenyum kikuk, ia merasa diinterogasi
"Saya tidak memikirkan apapun kecuali urusan pekerjaan." Jawab Sakura bersikap profesional dan formal.
Sasuke mendecih tidak suka, terlihat jelas Sakura berbohong.
"Katakan jujur, Sakura Haruno." Titah Sasuke dengan memanggil nama lengkap Sakura.
"Kalau saya bilang jujur, maka kamu harus jujur." Sasuke kembali bersuara menekankan bahwa Sakura harus jujur padanya.
"Maaf, tuan Sasuke. Saya takut dimarahi, tuan Sasuke sering membentak dan menatap tidak ramah pada saya. Juga karena kejadian masa lalu yang membuat saya takut berhadapan dengan anda." Akhirnya, akhirnya Sakura dapat mengeluarkan isi hatinya yang selama ini ia pendam. Sakura merasa lebih lega sekarang.
Sasuke terhenyak sesaat, ia menyadari tindakannya yang selalu mudah membentak dan melayangkan tatapan menakutkan pada Sakura. Memang pantas Sakura takut padanya, ia sudah keterlaluan.
"Karena kamu membahas kejadian di masa lalu, maka sekalian saja saya minta maaf atas tindakan saya yang melibatkan kamu dalam urusan saya waktu itu. Maaf untuk ciuman tiba-tiba yang membuat kamu marah waktu itu. Maaf juga atas tindakan-tindakan saya yang keterlaluan memarahi kamu." Sasuke juga merasa lega setelah meminta maaf, ia memang sempat bingung bagaimana caranya meminta maaf.
Sakura tidak percaya bosnya meminta maaf, Sakura teringat perkataan Uke bahwa Uke tidak cocok meminta maaf. Sekarang Sakura melihat sendiri bosnya tidak cocok meminta maaf, tatapan tajam dan serius dilayangkan oleh bosnya, membuat Sakura agak takut.
"Saya juga minta maaf karena membuat anda malu pada waktu itu, tapi jujur tindakan saya pada waktu itu refleks saja, saya tidak bermaksud membuat anda malu, tuan Sasuke." Ucap Sakura yang terlihat tulus meminta maaf.
Sakura membungkuk sesaat sebagai permintaan maafnya dengan cara formal.
Saat duduk tegak lagi, Sasuke tidak sengaja melihat kalung yang keluar dari baju Sakura. Kalung yang berada di dada Sakura terlihat familiar, Sasuke merasa pernah melihat kalung seperti itu.
《BERSAMBUNG》
02-01-2022/Minggu/09.29
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔
Fanfic《12》 21+ End Sering melakukan phone sex tanpa tahu identitas serta wajah partner phone sex mereka. Berawal dari keisengan mendownload aplikasi 'Phone sex' membuat Sakura dan Sasuke kecanduan. Sakura tidak tahu bahwa partner phone sexnya ialah bosnya...