48. Keluarga Uchiha

4.2K 560 37
                                    

Keesokan harinya, Sasuke membawa Sakura menuju rumah keluarga besarnya. Sasuke tidak memberitahu Sakura lebih dulu agar menjadi kejutan untuk Sakura. Sasuke sangat serius menjadikan Sakura sebagai istrinya, setelah mendapat restu kedua orang tua Sakura. Kini saatnya meminta restu keluarga besarnya, setelah semua selesai, namanya dan nama Sakura harus tercatat di akta nikah. Mungkin lamarannya terkesan monoton, tetapi itu hanya simulasi saja. Lamaran aslinya sudah ia persiapkan matang-matang. Sasuke sangat ingin tertawa ketika melihat ekspresi Sakura yang kebingungan karena lamaran mendadak dan monotonnya.

Sakura hanya mengikuti Sasuke, Sasuke tidak bilang apapun kepadanya tentang tempat tujuan mereka. Namun, ketika melihat sebuah gerbang terbuka dan menampakkan rumah besar. Membuat Sakura curiga.

"Jangan bilang ini rumahmu!" Ucap Sakura dengan cemas. Ia belum mempersiapkan diri dan mentalnya bertemu secepat ini dengan keluarga Sasuke.

"Bukan rumahku. Rumah keluargaku." Sahut Sasuke dengan seulas senyum tipis.

"Kita-"

Sasuke menggenggam tangan Sakura setelah mobilnya terparkir. "Keluargaku tidak menyeramkan, tenang saja. Anggap saja bertemu keluargamu sendiri, mereka menyenangkan kok." Ucap Sasuke berusaha menenangkan Sakura.

Sakura hanya mengikuti langkah Sasuke dengan tangannya yang berada di dalam genggaman tangan Sasuke. Mereka berjalan masuk ke dalam rumah keluarga Uchiha, Sasuke mengetahui hari ini jadwal keluarga Uchiha berkumpul. Semoga saja Sakura tidak terkejut melihat keluarganya.

Sakura diliputi kegugupan, terus menarik napasnya dan menghembuskannya secara perlahan. Suara ramai orang semakin membuat Sakura tegang. 

Tampak banyak orang sedang berkumpul, Sakura menggenggam kuat Sasuke.

"Hallo." Sasuke menyapa, membuat semua menoleh ke arah mereka. Sakura seketika tersenyum sopan.

"Wah. Ada kemajuan nih." Ucap seorang pria yang tampak berumur di bawah Sasuke.

"Yuhuu, siap-siap pesta guys!" Timpal seorang pria di sebelahnya.

"Mama tidak halu kan? Sasuke membawa seseorang!"

Sasuke mendengus mendengar perkataan ibunya, ia kembali melangkah mendekati para orang tua, menyalami mereka satu persatu diikuti Sakura.

"Nyata, mah." Timpal suaminya.

"Wih.. adikku sudah tidak impoten." Ucap kakaknya seraya bersiul-siul.

"Apa kabar? Sasuke." Tanya kakak iparnya.

"Kabar baik, kami sudah menikah." Ucap Sasuke dengan suara keras membuat semua orang di ruangan itu terkejut. Sakura membelalak, dengan cepat memukul lengan Sasuke.

"Sasuke! Kau menikah tidak mengabari kami sebagai orang tuamu?! Kurang ajar!" Seru ayahnya dengan marah.

"Tidak kok, aku dan Sasuke-"

"Ya, maaf pah. Nanti dia kabur kalau tidak cepat ku nikahi." Balas Sasuke santai dengan seulas senyum yang seolah mengejek papanya.

Sakura hendak menyanggah, tetapi Sasuke tidak memberi ruang.

"Mama dan papa ingin aku cepat menikah, sekarang sudah menikah kok kalian tampak kecewa sih?" Sasuke bersuara lagi.

Sasuke menarik Sakura untuk duduk di salah satu sofa kosong.

"Mama tidak dianggap, pah." Lirih ibunya. Sasuke menahan senyumnya, tampaknya semua keluarganya percaya.

"Aduh! Pah! Sakit pah!" Sasuke mengaduh kesakitan saat tiba-tiba ayahnya menarik kuat telinganya. "Aku cuma bercanda pah! Kami belum menikah." Sasuke segera berucap jujur, telinganya pasti merah.

Sakura yang terkejut, hanya bisa duduk diam dalam ketakutan.

Fugaku melepaskan telinga Sasuke, menghembuskan napasnya dengan kesal karena hampir membuatnya jantungan.

Sasuke mengusap-usap telinganya yang merah, dan menatap kedua orang tuanya.

"Ra, perkenalkan mereka kedua orang tuaku, panggil saja mama Miko dan papa Fuga, nanti mereka juga akan menjadi orang tuamu. Di sebelah mereka, ada paman dan tanteku. Lalu pria tua itu kakakku, namanya Itachi dan di sampingnya istri kakakku bernama Izumi. Lalu pria-pria pengangguran itu sepupuku, Obito dan Shihui. Dan anak kecil itu keponakanku, namanya Akio."

Sasuke memperkenalkan satu persatu keluarganya yang sedang berkumpul dengan merangkul posesif pinggang Sakura. Padahal Sakura juga tidak bisa kabur kemana-mana, tetapi Sasuke seolah waspada.

"Ibu-ibu, bapak-bapak, kakak-kakak, sepupu-sepupu, keponakanku. Perkenalkan, ini calon istriku yang nanti akan menjadi bagian keluarga ini. Ayo sayang, perkenalkan dirimu."

BERSAMBUNG









31-01-2022/Senin/13.39
By. Sasusaku08

Aplikasi Phone Sex 《PDF》 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang