Chapter 31

3.7K 248 9
                                    

Beberapa Minggu kemudian setelah dua hari menginap di rumah mama mertua kedua pasangan yang di mabuk cinta itu sudah kembali ke mansion megah milik mereka, setelah beberapa Minggu kemudian acara rapat pertemuan direktur perusahaan yang juga di datangi oleh perusahaan milik tuan Kim doyoung juga di batalkan dan di undur menjadi lusa nanti di karenakan kesibukan haruto yang harus bolak balik keluar negeri untuk hal pekerjaan.

Begitupun untuk youra yang sudah menyelesaikan skripsi nya dan menunggu waktu kelulusannya dan menjadi sarjana walaupun di sibukkan oleh urusan kuliah youra tidak pernah melupakan tugas nya sebagai seorang istri dari CEO muda yang sukses di Korea Selatan bahkan di luar negeri.

"Huweekkk..."

"Huweekkk..."

Pagi hari ini untuk kesekian kalinya seorang wanita cantik yang masih memakai piyama tidurnya sedang mengeluarkan sesuatu yang hendak keluar dari dalam perut nya.

"Nyonya apa anda baik-baik saja?! Lebih baik kita ke rumah sakit saja untuk di periksa dokter." Ujar bibi soon yang berbicara di balik pintu kamar mandi.

Youra yang memang seminggu terakhir ini setelah di tinggal pergi haruto ke Jepang untuk hal pekerjaan itu sering sekali merasa mual dan lemas setiap pagi.

"Aku tidak apa-apa bi." Ujar youra yang keluar dari kamar mandi dengan memegangi perut nya dengan wajah pucat.

Bibi soon memegang lengan tangan youra untuk membantunya berjalan ke arah kasur dan memberikan teh hangat tanpa gula yang di buatkan bibi soon setiap kali youra mual-mual di pagi hari.

"Nyonya apa tidak sebaiknya bibi telepon tuan haruto untuk memberitahukan keadaan nyonya sekarang?!." - Bibi soon.

"Tidak perlu aku tidak apa-apa jadi jangan memberitahukan nya." Ujar youra dengan wajah pucat dan nada lemah.

"Tapi nyonya, bibi tidak ingin tuan haruto marah karena tidak diberitahukan soal ini." - Bibi soon.

"Bibi tidak perlu takut untuk hal seperti itu, lagi juga aku hanya masuk angin biasa kok besok juga sembuh aku hanya gak mau kalo nanti haruto tau keadaan aku seperti ini dia bisa khawatir dan akhirnya tidak fokus sama pekerjaannya, jadi aku minta tolong jangan beritahu haruto biar aku saja yang nanti memberitahukan nya." Ujar youra meyakinkan bibi soon agar tidak memberitahu haruto tentang kondisinya saat ini.

"Baiklah bibi akan menuruti perintah nyonya, Kalo gitu biar bibi buatkan bubur saja ya." - Bibi soon.

Youra mengangguk dengan tersenyum tipis di bibir pucat nya,"Terimakasih banyak Bi."

"Tidak perlu berterimakasih karena ini sudah menjadi tanggungjawab bibi untuk merawat nyonya sebagai amanah dari tuan haruto sebelum dia berangkat ke Jepang." - Bibi soon.

"Bibi seperti mama ketiga untuk ku, terimakasih." - Youra.

"Sama-sama nyonya, kalo gitu bibi ke dapur dulu ya." - Bibi soon.

Mendapatkan anggukan kepala dari youra membuat bibi soon langsung pergi dari kamar youra bergegas ke dapur sedangkan youra menyenderkan tubuh nya di kepala ranjang dengan menatap ponsel yang memperlihatkan deretan pesan dari haruto yang belum dia buka dari kemarin.

"Aku tidak punya tenaga untuk bermain ponsel dari kemarin." Ujarnya dan langsung membuka pesan dari haruto yang menumpuk itu.

Yesterday

"Apa kamu sudah makan?"

"Sayang kamu sedang apa?"

"Aku merindukan mu"

"Yaa! Youra Watanabe apa kau tidak ingin menyapa pesan ku?"

"Jangan lupa makan!"

[✓] Perjodohan berakhir Cinta | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang