Chapter 18

3.1K 303 0
                                    

Sedangkan di dapur youra yang sudah membuat mie ramyeon itu meletakkan nya di meja makan terlebih dahulu karena dia harus pergi ke kamar mandi, jika kalian tanya dimana bibi soon jawabannya bibi soon izin untuk pulang ke rumah tadi sore karena anak nya tiba-tiba saja sakit sebenarnya bibi soon sudah meminta izin kepada haruto namun tidak ada balasan pesan dari haruto karena kasihan dengan bibi soon jadilah youra yang mengizinkan nya.

Haruto turun dari lantai dua menuju dapur namun saat melihat ada semangkok mie di atas meja yang membuat perut nya memberontak agar haruto cepat makan mie itu lantas segera duduk di meja makan.

"Siapa yang membuat mie?! Apa ini juga youra yang menyiapkan untukku?! Tumben sekali dia memperhatikan ku seperti ini." Ujar haruto dalam hati dengan melirik ke seluruh penjuru rumah nya dan langsung menyantap mie tersebut.

"Ah lega juga abis buang air kecil." Youra berjalan ke mendekati meja makan saat melihat haruto sedang makan mie miliknya.

"Yaa! Kau makan mie milikku haruto?!."

"Uhuk..Uhukk..." Youra segera memberikan segelas air putih untuk haruto saat merasa tenggorakan nya baikan haruto langsung menatap ke arah youra.

"Mie ini punya kamu?! Jadi ini mie kamu bukan mie untukku?!." Mendengar itu youra mengangkat satu alisnya dan tak lama tertawa geli mendengar ucapan haruto.

"Hahaha kau pikir aku membuatkan mie itu untuk kamu?! Ini punya aku tadi aku ke toilet dulu tapi ternyata sudah kamu makan, ya sudah habiskan saja tidak apa-apa."

"Y-ya kan aku tidak tau aku pikir kamu sekalian membuatkan untukku karena tau aku belum makan malam!." - Haruto.

"Tidak tuh aku pikir kamu sudah makan malam di luar ya sudah kamu habiskan saja mie itu aku sudah makan malam tadi." Youra tersenyum tulus kepada haruto dan mengambil segelas air putih untuk dia minum.

"Ah Iyah Bibi soon mengirimkan mu pesan tadi sore, apa kau sudah melihatnya?!." - Haruto.

"Belum, seharian ini aku sangat sibuk di kantor memang nya pesan apa?!."

"Anak nya sakit dan dia izin pulang ke rumah nya tadi sore aku tidak tega melihat nya jadi aku izinkan dia untuk pulang, awalnya bibi soon bilang besok pagi dia akan kembali lagi ke sini tapi aku memintanya agar dia kembali saat anak nya udah sembuh saja." - Youra.

"Kau bahkan tidak meminta izin dulu kepada ku youra!." - Haruto.

"Aku tau haruto, aku minta maaf tapi kasihan bibi soon dia pasti khawatir sama anak nya kalo kita paksa dia masuk nanti yang ada pikiran nya terbagi dua dan berujung tidak fokus kerja bagaimana." - Youra.

"Ya sudah terserah tapi ingat kalo ada apapun itu izin dulu dengan ku jangan mengambil keputusan sendiri!." - Haruto.

"Iyah aku janji." Youra tersenyum lalu melihat haruto yang begitu lahap makan mie instan itu walaupun sebenarnya perut youra pun sangat lapar karena belum makan tapi melihat haruto yang lahap membuatnya mengurungkan niat untuk makan mie dan memilih memperhatikan haruto yang sedang makan.

"Apa kau sangat lapar?!." - Youra.

"Lumayan, kenapa memang?!."

"Tidak ada, ya sudah aku ingin ke kamar dulu bereskan piring makan nya kalo sudah selesai ya." - Youra.

Haruto hanya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makan malam nya sedangkan youra pergi ke kamar nya saat di kamar youra lebih memilih merebahkan tubuhnya sebelum itu dia mematikan lampu dan menyalahi lampu tidur.

Youra terus memegangi perutnya yang berbunyi namun lagi-lagi dia tahan dan lebih memilih untuk minum air putih dan segera tidur m.

"Aku tau kau sangat lapar tapi aku juga mengerti bagaimana lelah nya haruto bekerja seharian penuh, aku tidak ingin membuat keributan hanya karena soal mie jadi aku mohon mengertilah besok aku akan memberikan mu makan." Ujar youra berbicara pada perut nya sendiri yang membuat diri nya terkekeh geli karena berbicara pada perut nya sendiri.

[✓] Perjodohan berakhir Cinta | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang