"Nyonya ingin kemana?!." - Bibi soon.
"Aku ingin menghantar makan siang untuk Haruto tapi aku tidak tau di mana kantornya." Ujar youra yang sedang merapihkan rantang makanan untuk haruto.
"Apa nyonya ingin ke kantor Tuan?! Kalo gitu biar bibi panggilkan pak Jajang saja ya untuk menghantar nyonya, sebentar ya nyonya." Bibi soon pun keluar ke halaman depan untuk memanggil pak Jajang yang memang sudah lama bekerja jadi supir pribadi haruto namun akhir-akhir ini haruto lebih memilih membawa mobil sendiri.
"Kalo aku datang ke sana pasti haruto akan marah karena aku tiba-tiba saja datang ke kantornya tanpa meminta izin terlebih dahulu, lagi juga pasti kebanyakan karyawan tidak tau mengenai pernikahan ku dengan haruto." Batin youra.
"Tapi kalo aku tidak menghantarkan makanan ini dia mau makan siang dengan apa?! Walaupun aku tau dia pasti akan lebih milih restoran mewah yang lebih enak tapi kan aku sudah susah payah masak ini untuk dia makan." Youra terus bergelut dengan pikiran nya memandang rantang yang berada di meja makan,"Aku minta pak Jajang saja untuk menghantarkan makanan ini terus kasih ke sekretaris haruto, Ah iya benar dengan begitu aku tidak perlu datang ke sana dan mendengar ocehan pria es itu, kamu pintar youra haha."
"Nyonya." Pak Jajang datang bersama bibi soon sontak youra langsung tersenyum manis ke arah pak Jajang.
"Pak Jajang, saya mau memberikan ini untuk haruto tapi karena saya ada tugas kampus jadi bisa tidak pak Jajang saja yang ke kantornya lalu berikan saja makanan ini ke sekertaris haruto." - Youra.
"Kenapa nyonya tidak ikut saja?! Biar nyonya juga tau di mana kantor Tuan Haruto." - Pak Jajang.
"Aku sedang tidak ingin mendengar ocehan panjang dari singa jantan jadi pak Jajang saja yang memberikan nya, please." Dengan wajah imut nya pak Jajang dan bibi soon hanya tertawa gemas melihat majikan nya yang seperti anak kecil yang minta di belikan permen.
"Baiklah, saya akan pergi ke kantor tuan haruto dan memberikan ini untuknya, kalo gitu saya berangkat sekarang ya nyonya." - Pak Jajang.
Youra mengangguk,"Terimakasih pak, hati-hati di jalan ya jangan sampai tumpah aku pegal berdiri sejam untuk memasak itu."
Pak Jajang terkekeh,"Haha baiklah akan saya jaga agar tidak tumpah, saya permisi dulu."
Pak Jajang mengambil rantang itu dan pergi untuk menghantarkan makanan itu ke majikan nya, sedangkan youra tersenyum manis lalu membereskan semua piring dan alat-alat masak lain nya yang dia pakai untuk masak tadi.
"Nyonya biar bibi saja yang mencuci piring nya." - Bibi soon.
"Tidak perlu, aku bisa melakukan nya sendiri bibi kerjakan saja yang lain yang ini biar aku saja." - Youra.
"Tuan haruto sangat beruntung punya istri seperti nyonya youra, sudah cantik, baik, Rajin sekaligus pintar masak dan terpenting memiliki hati yang lembut sekali." Ujar bibi tersenyum memandang ke arah youra yang tersipu malu saat di puji bibi soon.
"Aish, jangan memuji ku bi itu sangat memalukan aku hanya melakukan hal yang sudah seharusnya aku lakukan sebagai istri saja, lagi juga walaupun di rumah ini banyak asisten nya aku akan bosan jika hanya diam di rumah sebesar ini, aku juga sudah terbiasa melakukan pekerjaan seperti ini di rumah." - Youra.
"Nyonya itu ibaratnya seperti barang yang eliminate Edison yang hanya ada satu di dunia ini." - Bibi soon.
Youra tertawa geli mendengar ucapan bibi soon yang menurut nya terlalu berlebihan sekali.
"Ya sudah kalo gitu bibi mau bersihkan ruang tamu dulu ya nyonya, kalo butuh apa-apa panggil saja bibi." - Bibi soon.
"Iyah bibi tenang aja pokok nya, semangat bibi kerja nya." - Youra.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Perjodohan berakhir Cinta | Haruto
FanfictionBagaimana jadi nya jika Haruto si CEO tampan yang memiliki sifat dingin, Cuek, Tak suka diatur-atur dan tidak bisa berkata lembut pada siapapun mengetahui bahwa dirinya di jodohkan dengan seorang gadis yang tidak dia cintai?! Lalu bagaimana jadinya...