Keesokan harinya Choi youra yang sudah bangun dari tidurnya itu sudah rapih dengan Levis hitam kaos putih di padukan dengan blazer hitam tak lupa sepatu putih nya dan rambut yang di gerai indah di tampah polesan make up tipis yang menambah kesan cantik nya.
Youra lupa bahwa hari ini dia ada prestasi di kelas nya sedangkan semua file nya ada di flashdisk dan proposal tugas nya pun ada di rumah Arin.
"Yaa! Minumlah pelan-pelan Choi youra!." Tegur hyunsuk yang melihat adik nya itu meminum susu nya dengan terburu-buru.
"Kamu kenapa si ra?! Panik banget kayaknya." Tanya jihoon yang sedang mengunyah sarapan pagi nya.
"Aku lupa kalo nanti siang aku ada presentasi di kampus sedangkan flashdisk dan proposal tugas aku ada di rumah Arin mana aku lagi yang nanti presentasi, aku lupa menghafal buat bahan presentasi." Youra memanyunkan bibirnya karena kesal.
"Yaa! Kamu hari ini ada jadwal fitting baju dengan haruto apa kamu lupa itu?!." - Jihoon.
Youra menepuk jidatnya karena baru ingat kalo hari ini dia harus pergi memilih gaun untuk pernikahannya, tapi apa harus?! Bahkan pernikahan ini saja seperti pernikahan terpaksa.
"Aku lupa, lalu bagaimana sekarang?! Aku tidak mungkin bolos kuliah kasihan Arin nanti." - Youra.
"Ya sudah gini saja kamu selesaikan dulu jadwal kamu bersama haruto untuk fitting baju bilang ke Arin kalo kamu tidak telat datang kamu akan tepat waktu sampai di kampus tapi kalo kemungkinan kamu telat maka minta tolong untuk di gantikan dengan Arin yang presentasi di kelas!." - Hyunsuk.
"Tapi kalo Arin marah gimana?!."
"Astaga, sini deh biar Abang aja yang telepon." - Jihoon.
"Ah gak!gak! Biar aku aja kalo bang jihoon yang nelepon nanti yang ada basa basi dulu lama." - Youra.
"Ih sotoy kamu kaya dukun!." - Jihoon.
"Stt diam aku mau nelepon dulu, ih sinyal nya ilang Mulu kaya muka bang jihoon." Youra berdiri dan keluar rumah untuk mencari sinyal sedangkan jihoon yang di ledekin oleh youra itu hanya menatap adik nya Yang sudah berjalan keluar.
"Untung adik kandung coba kalo bukan udah aku jadiin bahan cincangan." - Jihoon.
"Haha sabar jangan marah-marah nanti cepat tua." - Hyunsuk.
"Hyunsuk! Jihoon! Dimana adik kalian?! Bukannya tadi ada suaranya?!." - Mama.
"Di luar lagi nelepon Arin." - Hyunsuk.
"Ngapain?!." - Mama.
"Dia hari ini ada presentasi di kampus nya ma, proposal dia semuanya ada di rumah Arin dan dia yang mau untuk presentasi nanti di kampus sedangkan hari ini dia ada fitting baju pengantin bareng haruto, jadi bang hyunsuk ngasih solusi buat youra telepon Arin ya kaya gantikan youra untuk presentasi kalo seandainya youra telat datang." - Jihoon.
"Astaga, anak itu memang kebiasaan selalu ada saja hal yang mendadak seperti itu." - Mama.
"Wajar ma kan sifat nya keturunan sama jihoon." - Hyunsuk.
"Lho kok aku?! Abang tuh." - Jihoon.
"Yang adil setengah-setengah aja, bagaimana?!." - Hyunsuk.
"Aku sepuluh persen sisanya itu sifat Abang semua nurun ke youra."
"Ck bisa gitu." - Hyunsuk.
"Sudah jangan ribut, ayo habiskan sarapan kalian." - Mama.
Youra berjalan keluar rumah nya demi mencari sinyal bahkan sampai keluar pintu gerbang akhirnya youra mendapatkan sinyal yang bagus untuk menelepon sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Perjodohan berakhir Cinta | Haruto
FanfictionBagaimana jadi nya jika Haruto si CEO tampan yang memiliki sifat dingin, Cuek, Tak suka diatur-atur dan tidak bisa berkata lembut pada siapapun mengetahui bahwa dirinya di jodohkan dengan seorang gadis yang tidak dia cintai?! Lalu bagaimana jadinya...