Di sebuah restoran mewah di Korea Selatan haruto dan Sera duduk di restoran itu dan sudah memesan makanan, haruto yang lebih memilih menyibukkan dirinya Bermain ponsel di banding mengobrol dengan Sera membuat Sera bingung harus bagaimana lagi agar momen berdua dengan haruto tidak terbuang sia-sia.
"Haruto-ya, apa ponsel itu lebih penting daripada aku?!." Sera dengan terang-terangan memanggil haruto dengan sebutan nama bahkan dia sama sekali tidak perduli jika ucapannya itu sangat tidak wajar untuk di ucapkan kepada atasannya.
Haruto berhenti bermain ponsel dengan menatap datar wajah Sera yang tersenyum ke arah nya.
"Maafkan aku jika aku lancang tapi aku hanya ingin mengobrol dengan kamu." - Sera.
"Karena ini lagi di luar kantor aku memaafkan kamu tapi ingat jangan lagi memanggilku dengan sebutan nama ku seperti itu!." - Haruto.
Sera menggenggam tangan haruto yang membuat benar-benar kehabisan akal untuk menghadapi Sera namun di balik itu semua ada seseorang yang tidak sengaja melihat meja haruto dan Sera terlebih lagi melihat Sera yang menggenggam tangan haruto.
"Youra, kau ingin duduk di mana kira-kira?!." Ya orang itu adalah youra dan Arin memang Arin mengajak youra untuk pergi ke Restoran namun siapa sangka restoran yang di maksud Arin adalah restoran yang juga di kunjungi oleh Sera dan haruto.
"Apa itu haruto?! Dengan siapa dia?! Apa itu kekasih nya atau sekretaris nya?!." Batin youra.
"Yaa! Choi youra kau sedang melihat siapa si?!." Suara Arin memanggil youra itu membuat telinga tajam haruto mendengar nama youra di sebut itu langsung menengok ke arah pintu masuk dan terlihat lah youra yang berdiri di sana yang juga menatap ke arah haruto.
"Choi youra! Ke sinilah cepat!." Youra hanya tersenyum simpul kala tatapan matanya bertemu dengan mata haruto lalu youra bergegas pergi ke meja yang sudah ada Arin di sana.
"Youra, sedang apa dia di sini?!." Batin haruto.
Melihat tangan nya masih di genggam oleh Sera membuat haruto marah dan langsung melepas kasar tangan nya itu.
"Ku peringati kepada mu Sera! Jangan pernah lancang memegang tangan ku tanpa seizin ku." Haruto pun pergi meninggalkan Sera dan menuju ke luar restoran.
"Haruto! Haruto kamu mau kemana!!." Merasa panggilan nya tidak di hiraukan Sera pun lebih memilih pergi dari restoran itu tak lupa dia meninggalkan uang untuk membayar makanan yang sudah di pesan namun tidak makan itu, di balik itu semua youra melihat nya dan tak di duga ada segelintir rasa tak suka saat melihat haruto bersama wanita lain.
"Yaa! Diam saja cepat makan itu nanti keburu dingin." - Arin.
"Iyah ini juga aku mau makan kok."
Haruto yang sudah masuk ke dalam mobil itu meminta supir untuk bergegas berangkat menuju kantor meninggalkan Sera di sana, haruto terus saja terbanyak kejadian tadi apa yang ada di pikiran youra saat ini.
"Kenapa aku harus bertemu dengan nya di saat aku sedang bersama Sera?! Kalo semisalnya dia berpikir yang aneh-aneh tentang tadi lalu mengadukan nya kepada mama nya aku pasti akan di salahkan oleh papa dan mama, argh!! Bodoh! Awas saja jika sampai dia menceritakan hal yang tidak-tidak kepada mama nya! Dan kau Sera! Kau benar-benar menguji kesabaran ku!."
Setelah acara makan siang nya selesai youra dan Arin pun bergegas keluar dari restoran untuk pulang.
"Arin, terima kasih atas traktiran kamu hari ini." - Youra.
"Sama-sama apa kau sudah lebih baikan sekarang?!." - Arin.
"Sudah ini berkat kamu yang mentraktirku makan hehe, Oh ya Arin kau ingin menjadi seseorang yang menuntun ku ke pelaminan tidak besok?!." - Youra.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Perjodohan berakhir Cinta | Haruto
FanfictionBagaimana jadi nya jika Haruto si CEO tampan yang memiliki sifat dingin, Cuek, Tak suka diatur-atur dan tidak bisa berkata lembut pada siapapun mengetahui bahwa dirinya di jodohkan dengan seorang gadis yang tidak dia cintai?! Lalu bagaimana jadinya...