Chapter 23

3.2K 321 5
                                    

"Ada apa papa telepon?!"

"Yaa! Mentang-mentang sudah menikah kamu jadi lupa mengabari kami haruto!"

"Aku sibuk makanya tidak sempat untuk menelpon kalian"

"Kau masih gila kerja ternyata ya?! Lalu bagaimana dengan pernikahan kalian?! Apa semuanya baik-baik saja?!"

"Papa nelepon aku hanya untuk menanyakan soal itu?! Sedangkan papa sendiri tau aku menerima ini semua karena persyaratan dari papa"

"Apa kamu masih bergantung dengan persyaratan itu haruto?! Memang nya tidak bisa kamu melupakan itu semua dan mulai untuk membuka hati kamu itu untuk youra"

"Tidak semudah itu pa! Aku butuh waktu untuk menerima youra sebagai istri ku! Lagi juga aku menikahi nya karena persyaratan bukan karena rasa cinta bahkan sampai kapanpun aku tidak akan mencintainya"

"Haruto! Papa akan mengabulkan satu permintaan kamu asal kamu bisa menerima youra sebagai istri kamu, papa gak ingin mendengar penolakan suka atau tidak lakukan apa yang papa ucapkan mengerti kamu!!"

Telepon terputus dan itu membuat haruto berteriak kesal dan meremas ponsel nya dengan tatapan penuh amarah dalam diri nya, Haruto pun mencoba untuk menenangkan diri nya memejamkan mata dan menarik nafas panjang untuk menetralkan emosi nya.

"Haruto." Suara orang yang familiar di telinga nya itu membuat haruto terkejut lalu membalikkan tubuhnya ke belakang.

"Yo-youra, kamu sudah pulang?!." Ujar haruto bersikap seperti biasa walaupun sebenarnya dia sangat takut jika youra mendengar percakapan nya dengan papa nya di telepon barusan.

"Baru saja pulang, kamu kenapa?! Sepertinya kesal sekali?! Ada masalah di kantor?!." - Youra.

"Tidak ada, aku kesal karena kalah main game tadi." - Haruto.

Youra hanya mengangguk sambil membentuk mulutnya 'O' mendengar penjelasan dari haruto.

"Hm Haruto ada yang ingin aku bicarakan." - Youra.

"Tentang apa?!." - Haruto.

"Aku minta maaf karena tidak memberitahukan kamu terlebih dahulu, sebenarnya aku sudah pulang dari tadi sore cuman aku mampir ke rumah mama dulu, aku minta maaf karena gak sempat izin." - Youra.

"Yaa! Kau punya nomorku tapi apa begitu sulit untuk memberitahu ku terlebih dahulu?!." - Haruto.

"Maafkan aku, aku janji ini terakhir kalinya, aku janji." Ujar youra dengan wajah serius namun terlihat menggemaskan.

"Baiklah aku maafkan lain kali aku tidak akan membiarkan mu begitu saja, kamu mengerti." - Haruto.

Youra mengangguk,"Aku mengerti."

"Ya sudah, sana mandi aku mau ke kamar." - Haruto.

"Apa kamu sudah makan malam, Haruto?!." - Youra.

"Belum nanti saja aku belum lapar."

"Baiklah." Haruto pun pergi menaiki tangga menuju kamar nya setelah itu di susul oleh youra yang juga masuk ke kamar nya sendiri.

Di dalam kamar youra setelah menaruh tas dan pergi mandi lalu memakai baju tidurnya youra duduk di sofa dengan laptop di pangkuan nya.

"Huh.. aku harus menyelesaikan skripsi ini sebelum sidang di mulai." Ujar youra yang mulai mengerjakan skripsi pertama nya.

Sepuluh menit kemudian setelah beberapa baris telah selesai di buat oleh youra tiba-tiba ponselnya berbunyi dan tertera nama Arin di sana.

"Halo"

[✓] Perjodohan berakhir Cinta | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang