Chapter 17

3.1K 282 1
                                    

"kamu baik-baik saja kan nak?!"

"Mama gak perlu khawatir aku baik-baik saja kok di sini, oh ya mama sudah makan siang?! Abang jagain mama kan?!"

"Yaa! Kau pikir kami berdua berani ninggalin mama sendiri gitu?!"

"Youra kau tau tidak kamar mu di pakai jihoon untuk menyimpan barang-barang koleksi dia haha"

"Apa?! Wah bang jihoon benar-benar ya mentang-mentang aku udah gak tinggal di situ terus kamar aku Abang jadiin gudang koleksi barang-barang gak berharga itu!"

"Tenang youra, gak perlu dengerin ucapan bang hyunsuk! Abang hanya nitip sebentar karena kamar Abang belum di rapihkan nanti juga Abang pindahin lagi kok!"

"Awas aja kalo nanti aku mampir ke rumah terus liat kamar aku jadi gudang nya bang jihoon aku bakalan bakar semua barang-barang Abang itu!"

"Sudah sudah, kalian tuh ya ketemu gak ketemu slalu ribut ya sudah youra sayang teleponnya mama tutup dulu ya kamu baik-baik di sana jadi istri yang baik untuk haruto ya nak"

"Jangan lupa makan ya adik bang jihoon yang cantik kalo kamu butuh sesuatu telepon Abang saja"

"Jangan lupa belajar empat bulan lagi itu hari kelulusan kamu tapi juga jangan maksain diri karena kamu juga butuh istirahat, mengerti adik nya hyunsuk yang ganteng"

"Iyah aku mengerti kok ya sudah bang jihoon! Bang hyunsuk jagain mama ya kalian bertiga juga harus jaga diri jangan sampai sakit youra akan mampir nanti kalo sudah ada waktu nya, youra sayang kalian"

Telepon di matikan youra membuang nafas kasar dengan memeluk ponsel nya itu, ini memang hari pertama untuk youra tinggal tak bersama dengan keluarga nya tapi rasa rindu nya itu sangat besar seperti sudah bertahun-tahun tak ketemu tapi mau bagaimana lagi youra sudah menentukan jalan takdir nya sendiri yaitu menerima perjodohan ini.

"Aku berharap perjodohan ini berjalan dengan baik, aku tidak meminta yang lain aku hanya minta biarkan aku membangun rumah tangga seperti pasangan yang lain setidaknya tidak ada rasa penyesalan di hidup ku untuk menerima perjodohan ini."

Youra pun bangkit dari duduk nya dan pindah ke sofa untuk membaca buku matkul nya namun sebelum itu dia melirik ponsel nya dan memikirkan apa rantang nya sudah sampai hendak berniat menelpon Haruto tapi youra tidak memiliki nomor telepon nya, Youra pun bergegas keluar kamar dan berniat untuk menanyakan nya langsung ke pak Jajang.

"Bibi soon." - Youra.

"Iyah nyonya ada apa?!." - Bibi soon.

"Pak Jajang sudah kembali belum?!."

"Sudah baru saja sampai." - Bibi soon.

"Nyonya mencari saya?!." - Pak Jajang.

"Ah Iyah kebetulan sekali, bagaimana rantang nya sudah di antar?!." - Youra.

"Sudah nyonya, kebetulan di kantor saya bertemu dengan tuan Asahi sekertaris kedua nya tuan haruto jadi saya menitipkan nya kepada tuan Asahi." - Pak Jajang.

"Memangnya haruto punya berapa sekretaris?!." - Haruto.

"Hanya dua, yang pertama itu nama nya Kim Sera dia sekretaris nya tuan haruto yang sudah bekerja tiga tahun lamanya lalu Dua tahun kemudian tuan Haruto menambah sekretaris untuk membantu jadwal kerja nya yang padat dan terpilih lah hamada Asahi beliau itu hampir sama seperti tuan haruto memiliki sifat cuek, dingin dan tidak suka hal yang bertele-tele bahkan dia sangat pintar makanya Tuan memilih nya untuk menjadi sekretaris kedua." - Bibi soon.

[✓] Perjodohan berakhir Cinta | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang