Setelah selesai dari butik dan hendak masuk ke dalam mobil Youra melirik jam tangannya dan untung nya masih ada waktu dua puluh lima menit lagi untuk masuk kuliah itu berarti dia masih ada kesempatan untuk presentasi di kelas.
"Hm haruto." Youra mencoba berbicara kepada haruto saat haruto hendak masuk ke dalam mobil.
"Apa?!." Dengan nada singkat dan tatapan dingin nya itu membuat youra benar-benar malas sekali untuk menatapnya.
"Aku ingin ke kampus hari ini ada presentasi tugas di kampus." - Youra.
"Lalu?!." Mendengar ucapan haruto membuat youra mengedipkan matanya berulang kali.
"Dia hanya menjawab dengan kata 'lalu' saja?! Apakah pria ini memang tidak peka atau bagaimana?!." Batin Youra.
"Kau berpikir aku akan menghantarkan kamu ke kampus begitu?! Baiklah, ayo naik." Mendengar hal itu membuat youra tersenyum youra pikir kalo haruto tidak akan menghantarkan nya ke kampus dan lebih memilih untuk menyuruh nya naik taksi.
Di dalam mobil haruto seperti biasanya hanya diam dan fokus menyetir walaupun sesekali dia menangkap basah youra yang sedang menatapnya itu.
"Turun." - Haruto.
"Ha apa?! Kau bilang apa tadi?!."
"Pasang telinga mu baik-baik, Turun atau aku yang paksa kamu untuk turun." Mobil haruto berhenti di perempatan jalan raya yang memang mengarah ke kampus youra tapi ini masih jauh sekali, Youra melirik haruto yang sedang menatap nya dan mencoba untuk mencerna ucapan nya itu.
"Tunggu dulu, bukannya tadi kau bilang akan menghantarkan aku ke kampus tapi kenapa malahan menyuruh ku turun di sini?!."
"Memang aku mengatakan akan mengantarkan kamu tapi bukan ke kampus jadi silahkan Turun dan naik taksi saja, aku harus ke kantor karena masih banyak pekerjaan."
Youra menatap kesal wajah haruto di samping nya walaupun wajah haruto tampan dan terlihat menakutkan tapi tidak ada yang bisa membuat youra takut hanya karena menatap matanya yang dingin.
"Ck, tau gitu lebih baik aku naik taksi saja tadi!!." Saat sudah melepas sabuk pengaman nya dan hendak membuka pintu mobil haruto menahan tangan youra dan itu membuat wajah youra dengan wajah haruto begitu dekat.
Haruto tersenyum miring lalu membisikkan sesuatu di telinga youra.
"Dengar ini, perjodohan ini hanya karena terpaksa jangan terlalu berharap banyak kepadaku karena sampai pernikahan ini berlanjut aku tidak akan pernah menerima kamu di hidupku sekalipun itu sudah menjadi istri sah ku!."
Bisikkan itu mampu membuat youra terdiam dengan menatap mata haruto dan seketika haruto membukakan pintu dan menyuruh youra untuk segera turun dari mobil nya, Youra pun turun tanpa berkata apapun dan saat youra keluar mobil haruto pun melaju pergi meninggalkan nya.
Youra menatap kepergian mobil haruto itu,"Itu berarti dia tidak akan pernah menganggap ku sebagai istrinya nanti, lalu apa yang harus aku lakukan jika memang itu benar-benar dia tidak menganggap ku."
Youra menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran buruk nya dan Langsung memberhentikan taksi yang lewat untuk ke kampus nya.
Di sebuah gedung yang besar dan luas semua persiapan sudah hampir 98% selesai, Dekorasi ruangan yang begitu indah dengan di padukan lampu warna biru pepohonan dan beberapa pernak pernik lain nya sudah hampir selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Perjodohan berakhir Cinta | Haruto
FanfictionBagaimana jadi nya jika Haruto si CEO tampan yang memiliki sifat dingin, Cuek, Tak suka diatur-atur dan tidak bisa berkata lembut pada siapapun mengetahui bahwa dirinya di jodohkan dengan seorang gadis yang tidak dia cintai?! Lalu bagaimana jadinya...