Tok tok tok
"Masuk."
"Permisi pak, saya mau nyerahin berkas untuk ditandatangani," ucap Rindu. Dia termasuk dalam karyawan dibagian keuangan, jadi setiap seminggu sekali ia harus melaporkan keuangannya.
"Oh iya, letakan disitu dulu," perintah Shandy.
"Rin, sini deh," Rindu melirik Shandy sekilas, Shandy hanya mengangguk.
Nindy membisikkan sesuatu kepada sahabatnya itu. Cukup Nindy dan Rindu yang tau, jangan ada yang kepo.
"Kasih tau Nada juga ya," ucap Nindy.
"Siap, apa sih yang ga buat sohib gue," jawab Rindu santai.
"Kalau gue punya duit aja dianggap sohib," ketus Nindy.
"Hehehe, duluan, permisi pak," Rindu meninggalkan ruangan big bos untuk melanjutkan pekerjaannya.
*:..。o○ ○o。..:*
Makan siang telah tiba, Nindy dan Shandy sudah berada di cafe dekat kantor. Hari ini adalah aniversary mereka ke 2 bulan. Jadi mereka harus merayakan nya, ya walaupun harus mengorbankan meeting nya bersama klayen.
"Tiket honeymoon udah aku pesen, dua hari lagi kita jalan," ucap Shandy tanpa ekspresi.
"Kemana?" tanya Nindy.
"Bali, pulangnya baru kita ke puncak," jawab Shandy.
"Sultan mah bebas ya bund" kekeh Nindy.
"Bebas lah, makanya lo bersyukur punya suami cem gue," ucap Shandy membanggakan diri.
"Untuk kali ini, iya, karena lumayan jalan-jalan gratis ye kan," jawab Nindy santai.
Sebuah pesan masuk dari nomor yang tak dikenal. Awalnya Nindy mengabaikan nya, namun pengirim menyebutkan nama Zweitson. Siapa sih orang ini.
Temui gue kalau lo mau Zweitson selamat
"Ck," decak Nindy.
"Kenapa?"
"Ana nomor yang ga gue kenal dan dia ngancem gue," jelas Nindy.
"Coba liat," Nindy memberikan ponselnya pada Shandy, Shandy mengerutkan keningnya. Ia mengenal siapa pengirim pesan ini. Beraninya dia mengancam istrinya.
"Tetep temui dia, ntar gue di belakang lo. Untuk masalah keselamatan Zweitson, gue bakal suruh orang buat jagain dia diem-diem," ucap Shandy. Nindy hanya mengangguk pelan. Walaupun dihatinya masih menghawatirkan adiknya itu, tapi ia percaya kalau suaminya bisa diandalkan.
*:..。o○ ○o。..:*
16:30
Nindy duduk sendirian di bangku taman menunggu seseorang yang mengajaknya bertemu. Ia tak tau siapa dia, ia melakukan ini demi Zweitson.
"Dateng juga lo," ucap seorang perempuan yang baru saja tiba.
"Hadeh, ternyata lo," Nindy memutar malas bola matanya. Lagi-lagi ia berurusan dengan masalalu suaminya. Siapa lagi kalau bukan Maria?
"Mau apa?"
"Simpel, balikin Shandy," ucap Maria dengan senyuman miring nya.
"Balikin? Emang Shandy apaan? Paketan?" jawab Nindy.
"Lo sendiri yang ninggalin Shandy, lo sendiri yang lepasin Shandy. Sekarang lo minta balikin? Emang lo pikir gue tempat penitipan pasangan? Sekarang gue istri sah nya Shandy, bukan tempat penitipan," tegas Nindy. Enak saja, minta balikin Shandy, kapan dia ngasih? Yang nitipin Shandy kedia kan Tuhan, bukan Maria.
"Berani lo sama gue?"
"Berani lah, sama-sama cewe," jawab Nindy sesantai mungkin.
"Oh jadi lo mau adik kesayangan lo celaka?" Nindy diam seribu bahasa. Jika masalah Zweitson, nyalinya akan menciut. Ia harus bagaimana?
"Berani lo sentuh Zweitson, tamat riwayat lo," ucap seorang laki-laki yang sedari tadi bersembunyi.
"Shandy?"
"Lo anggep hati gue apa? Terminal? Yang seenaknya bisa lo singgahi dan lo tinggal? Dulu lo ninggalin gue demi cowo yang ntah dari mana lo kenal, sekarang lo minta balikan sama gue dengan alasan lo udah cerai dan nyesel?" Shandy menjeda kalimatnya.
"Bukan karena suami lo lagi krisis dan lo tau jati diri gue yang asli? Dulu kan gue ngaku jadi anak miskin, padahal mah sultan," Shandy menyeringai. Jangan lupakan kalau Shandy bukan orang sembarangan. Masih ingat Ricky? Dialah yang membantu Shandy mengungkap semuanya.
"Lo mau harta gue kan? Tapi sorry, harta gue udah gue bagi buat anak istri gue, yuk sayang kita pulang," Shandy menarik lembut tangan Nindy. Shandy menghentikan langkah nya sebelum benar-benar jauh dari Maria.
"Oh ya satu lagi, gue ingetin jangan sesekali lo sentuh Zweitson, Fiki maupun Fajri, atau perusahaan suami lo bakal gue bikin gulung tikar,"
Oh gitu ternyata.
Kenapa sih gue mulu yang jadi sasaran? ~ Zweitson
Karena lo gemesin tau, oke jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Bos Shandy [END✔|| Terbit]
FanfictionTerbit di Firaz Media Publisher Bagaimana jadinya jika kita dijodohin sama bos kita? Apalagi bos nya tuh nyebelin banget, suka nyleneh. Namun, perjodohan ini berbeda dengan perjodohan pada umumnya, yang dibicarakan baik-baik dan bertemu disuatu kes...