PD || Twenty Seven

1.3K 82 11
                                    

Happy Reading ~

Waktu berjalan. Kini Shandy dan Nindy baru saja tiba di apartemen. Mereka dikejutkan dengan keadaan ruang TV yang amat berantakan dengan berbagai sampah snack. Ditambah lagi dengan Fenly yang tengah mencuci piring, Fajri yang tengah misuh-misuh sama vacum Cleaner dan duo manusia lainnya santai menonton SpongeBob.

"Astaghfirullah," gumam Nindy.

"Eh udah pulang, bang nyalain ini gimana?" tanya Fajri. Karena sedari tadi ia tak tau cara menyalakannya. Tanya Fenly pun, dia ga tau juga.

"Lo ngapain Fen?" tanya Shandy.

"Makasih," Fajri melanjutkan aktivitas nya membersihkan apartemen kakaknya.

"Nyuci otak," balas Fenly seadanya.

"Dih ga waras," gumam Shandy.

"Lagian, udah tau nyuci piring masih aja ditanya," ketus Fenly.

"Maksud gue, ngapain lo nyuci piring?"

"Ya karena piringnya kotor, gue bukan orang gabut yang nyuci piring bersih," Shandy menghela napas. Dari dulu Fenly memang menjengkelkan. Fenly dan Fajri memang sudah bersama sejak kecil, maka tak jarang pula Shandy dan Fenly bertemu dan cekcok seperti saat ini.

"Ini lagi, kalian tuh bantuin Aji, malah asik selonjoran," kesal Nindy, Shandy sudah pergi kekamar untuk membersihkan diri.

"Mager," balas Zweitson dan Fiki.

"Udah kak, ga papa, lo bebersih gih. Biar gue sama Fenly yang masak buat ntar malem," ucap Fajri.

"Lah gue, lo aja kali," balas Fenly.

"Canda Ji, aelah," lanjut Fenly ketika mendapat tatapan tajam dari Fajri.

Nindy acuh dan menyusul suaminya kekamar. Ia mendudukkan dirinya dikasur sambil sesekali mengelus perutnya. Ia amat bahagia, ini yang ia nanti selama ini. Walaupun pernikahannya tanpa cinta, lambat laun ia mampu membuka hati nya untuk Shandy. Dan inilah hasilnya, malaikat kecil yang akan ia jaga sampai akhirnya bisa melihat dunia.

"Lo nangis?" tanya Shandy yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"E-engga, aku terharu aja," balas Nindy.

"Lo berhenti kerja ya, fokus sama kehamilan lo. Gue ga mau ntar anak gue pecicilan kek emaknya," Nindy membulatkan matanya dan menabok suaminya itu, merusak suasana aja.

"Bener kan? Lo kan pecicilan, apalagi kalau BTS update, makin bertambah tuh," kesal Shandy.

"Dih, aku juga bisa kali jaga diri. Jangan suruh berhenti ya, please, aku udah nyaman banget jadi sekertaris," ucap Nindy memohon.

"Iya, tapi kalau kehamilan lo udah gede, berhenti ya," Nindy mengangguk.

"Kak, tiba-tiba aku pengen roti es krim deh," ucap Nindy.

"Ya udah, gue ke supermarket dulu ya," Nindy kembali mengangguk.

"Lo hamil kak?" tanya Fiki, ia bersama Zweitson sedari tadi menguping pembicaraan mereka.

"Doyan banget nguping," gerutu Shandy dan berlalu. Ngidam pertama harus dituruti selama itu masuk akal.

"Jawab kek," kesal Zweitson.

"Iya, bentar lagi lo pada jadi om," jawab Nindy seraya berlalu menuju kamar mandi.

"Yes, akhirnya impian gue," ucap Zweitson.

"Kenapa Son?" tanya Fajri.

"Kita bakal jadi om," Fajri mematung, otaknya seketika berhenti bepikir.

"Ngeleg," ucap Fenly sambil menonyor kepala Fajri.

"Maksudnya gimana?"

"Kak Nin hamil bego," kesal Fiki. Untung ga ada umi, kalau ada umi pasti udah dijewer.

"Oh hamil, HAH?! HAMIL? ALHAMDULILLAH YA ALLAH," heboh Fajri. Sedangkan ketiga pemuda yang lain menatap horor.

"Telat," dumel Zweitson.

Nindy baru saja keluar dari kamar mandi tersentak mendengar teriakan Fajri. Nindy menggeleng, adik iparnya ternyata ga ada yang bener. Dikira kalem, ternyata agak slow respon otaknya. Nyesel sempet muji Fajri.

"Gini amat gue dapet keluarga, papa yang jodohin dengan cara konyol, suami plus bos gesrek, dua adik ipar yang Masya Allah sifatnya, adik sepupu yang ga ada kalem-kalemnya, ditambah si Fenly, ganteng sih tapi udah terkontaminasi sama Fajri. Ya Allah, nak, kamu jangan kayak mereka ya, mama ga akan rela nak, mungkin stress ngadepin kalian," monolog Nindy panjang lebar. Ia mengelus perutnya yang masih datar. Ia berharap, anaknya ini selamat sampai akhirnya dia bisa melihat dunia tanpa ada kendala apapun. Ia mau semuanya berjalan baik-baik saja.

"Mama sayang kamu, nak,"














Rasa sayang akan tiba jika kita mulai terbiasa dengan semua yang dia lakukan

Jangan lupa vote dan semoga kalian mendapatkan apa yang kalian mau

Pak Bos Shandy [END✔|| Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang