PREVIOUS ACCIDENT

109 17 0
                                    

Kapan pertama kali kamu sadar kalau sebenarnya kamu sedang diawasi atau dibicarakan oleh orang-orang secara sembunyi di belakangmu? Hari ini, Dongju mengalami hal itu. Bagi sebagian orang, yang senang mencari ketenaran dan membuat sensasi, jadi bahan omongan justru sesuatu yang menyenangkan. Lalu bagaimana dengan Dongju? Pemuda itu sampai melirik kanan kiri dengan sikap canggung karena reaksi orang-orang di sekitarnya yang terasa aneh.

Dongju bukan mahasiswa populer tentu saja. Dia termasuk yang berada di level rata-rata. Tidak terlalu kutu buku dan anti sosial, tidak juga menonjol di mata dosen atau mahasiswa lain entah itu karena prestasi atau kasus tertentu. Dan menjadi pusat perhatian adalah hal yang paling dibenci olehnya. Dia paling anti ditatap dari atas sampai bawah untuk jadi bahan penilaian orang lain. Tapi pagi ini semenjak dia memasuki area kampus dengan hoodie kemarin yang dipakainya lagi dan sneakers putih yang sudah kumal, Dongju merasa sangat aneh ketika beberapa orang mau repot-repot menoleh sekilas dan mengamatinya.

Dia menudungkan hoodienya untuk menutupi sebagian wajah dan mempercepat langkah menuju ke arah kelas, tapi tarikan tangan seseorang di lengannya membuat dia seketika terkesiap kaget. Saat berbalik dilihatnya Hyunjin menatapnya dengan ekspresi cemas. Mereka berdua terlihat seperti dua bandar kokain yang ketahuan menyelundupkan barang ke dalam kampus.

"Ju, lo harus lihat ini."

Tanpa sempat menjawab, Hyunjin sudah menarik Dongju ke arah area majalah dinding kampus yang ada di depan aula. Mata Dongju bergerak cepat. Ada beberapa pamflet dan pengumuman yang dipasang di sana. Jelas bukan semua itu yang membuat Hyunjin sampai menyeret Dongju seperti buronan. Sampai akhirnya terlihat oleh Dongju, sebuah poster yang menampakkan foto dirinya yang diberi judul "PEMBUNUH PALING DICARI". Dongju membelalakkan mata. Dia mencabut paksa poster itu untuk membaca tulisan-tulisan yang lebih kecil di bawah fotonya.

Pembunuh Han Yoona mungkin saja orang terdekat. Siapa yang tahu? Kebenaran akan terungkap dengan sendirinya sementara si pembunuh masih bebas berkeliaran. Harap kalian waspada.

"Siapa yang ngelakuin ini?" tanya Dongju dengan suara yang bergetar. Dia tidak menatap Hyunjin sedikit pun. Matanya tertuju pada kertas yang ia pegang seolah-olah ia punya kekuatan lain untuk merobek poster itu hanya dengan menajamkan sorot retina.

"Gue nggak tahu, waktu gue dateng, anak-anak udah berkerumun di sini. Menurut lo ada hubungannya sama majalah yang kita terbitin, Ju?"

"Seoyun bilang nggak akan ada yang terusik karena berita itu," tukas Dongju. Dia mencoba mengingat-ingat siapa yang mungkin ada hubungannya dengan perusahaan Kim Property di kampus mereka. Diremasnya kertas itu lalu dilempar asal ke dalam tong sampah tidak jauh dari posisinya berdiri.

"Mau kemana Ju?" tanya Hyunjin saat Dongju hendak pergi.

Dongju menoleh, berusaha tersenyum dan tidak panik. Dia tahu apa resikonya karena nekat membeberkan berita buruk soal direktur perusahaan itu. Hal seperti ini harusnya dia perhitungkan sejak awal.

"Gue ada kuliah, lo sendiri?"

"Gue juga harus masuk kelas. Nanti gue jemput ya?"

Dongju hanya mengangguk meski ia tidak paham mengapa Hyunjin akhir-akhir ini selalu menempel padanya. Dulu mereka hampir tidak pernah akrab apalagi sampai mengobrol banyak hal meskipun bergabung dalam satu kegiatan. Hyunjin lebih sering meliput berita di luar bersama Sora dan mengirimkan hasilnya lewat email karena dia juga sibuk dengan kuliah dan jadwal jaga di rumah sakit.

Saat ini Dongju tidak bisa berpikir soal apapun. Termasuk kemungkinan bahwa Hyunjin mempunyai ketertarikan pada Dongju setelah kasus pembunuhan Yoona. Dongju tidak bisa berkonsentrasi selama mata kuliah berlangsung. Orang-orang di kelasnya pun menunjukkan sikap berbeda dan berkasak-kusuk tidak jelas. Dia ingin sekali perkuliahan cepat selesai, sehingga Dongju tidak perlu menunggu sampai kelas kosong agar bisa pergi dari situ. Di koridor, Dongju mendapati sosok Hyunjin sedang berdiri sambil membaca sebuah buku ilmu murni setebal novel Harry Potter. Dongju tidak menyangka kalau Hyunjin akan benar-benar datang. Dia pikir laki-laki itu hanya berbasa basi.

DELUSIONAL MR.KIM || Leedo 🔞⚠️ (COMPLETED✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang