Geonhak menendang sebuah kaleng minuman kosong yang ada di dekat kakinya ketika dia tidak menemukan siapapun di tempat yang Dongju sebut tadi. Dia yakin, ini titik yang tepat. Bahkan sesuai dengan gambar halte yang sempat difoto oleh Dongju dan dikirim padanya.
"Kamu yakin Kim?" tanya Seokjin. Dia lekas menyusul begitu Geonhak memberinya kabar.
Geonhak mengacak kasar rambut frustasi. Ya Tuhan, sedikit lagi. Hanya selang beberapa menit untuk dia bisa meraih Dongju tadi. Geonhak yang memang sengaja tidur di mobil selama pencariannya di kota itu, tidak menyangka dia bisa mendengar suara Dongju. Isak tangis, kepanikan dan ketakutan anak itu membuat jantungnya berderap sepuluh kali lebih cepat. Tangan Geonhak gemetaran, mencoba merekam dan memutar berulang lalu ia perdengarkan juga pada Seokjin.
"Telepon lagi nomor yang tadi, mungkin dia bersama wanita itu," perintah Seokjin.
Geonhak menurut. Dia sudah melakukannya berulang kali sebelum Seokjin datang, tapi tidak kunjung di angkat. Pelipis Geonhak berdenyut.
"Halo, siapa ini?"
Geonhak bergegas mendekati Seokjin dan menyalakan loud speaker.
"Bibi maaf, apakah teman saya bersama Bibi sekarang? Tadi teman saya menelepon dengan handphone yang dia pinjam dari Bibi," terang Geonhak.
"Ahhhhh anak itu. Eh? Bukankah dia sudah dijemput oleh kakaknya?"
Geonhak dan Jin saling pandang.
"Kakak?"
"Iya. Tidak lama setelah menelepon ada seorang laki-laki menjemputnya dengan mobil. Dia kakak temanmu."
Geonhak menelan ludah kasar.
"Bibi tahu mereka pergi ke arah mana?"
"Ya tidak, lah. Aku pergi dulan. Tapi mobilnya tidak searah denganku, mungkin ke arah berlawanan."
"Arah berlawanan itu dimana ya, Bi? Bibi dimana sekarang?" desak Geonhak.
"Aku di pasar, arah berlawanan ya ke ujung dermaga. Tidak ada lagi jalan kok. Haduh, sudah ya, aku mau jualan ini. Kenapa adik kamu merepotkan sekali sih."
Sambungan terputus. Geonhak menatap Seokjin hampir putus asa.
"Dermaga itu dimana, Hyung?"
"Sebelah selatan. Kita lewat_"
Perkataan Seokjin terjeda oleh dering ponselnya.
"Halo. Ya, apa yang kamu temukan?"
Kening detektif itu mengerut dan wajahnya seketika tegang.
"Ya sudah, kita ke sana sekarang."
Dia mengisyaratkan Geonhak agar masuk dalam mobil. Seokjin yang menyetir. Dia tahu saat ini Geonhak sedang kalut dan tidak karuan. Mereka kalah cepat dan setiap menit taruhannya adalah nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSIONAL MR.KIM || Leedo 🔞⚠️ (COMPLETED✅)
FanficSon Dongju berusaha mencari kebenaran atas kematian ibunya, tapi saat bertemu Kim Geonhak, dia justru menemukan hal lain yang lebih menarik dan mampu mendistraksi semua rencana yang telah ia susun untuk menemukan sang pembunuh. Bersama Kim Geonhak...