Semua perban sudah dilepas. Dongju bergerak lebih leluasa bahkan dia sudah mondar mandir membuat makanan di dapur apartemen Geonhak dua hari setelah pulang dari rumah sakit. Efek dari tidak enaknya segala sajian selama dirawat, anak itu sekarang malah asyik bereksperimen dengan berbagai resep menu yang ia temukan di youtube.
"Kok kamu di sini?"
Geonhak yang sudah siap pergi ke kantor menghampiri Dongju. Dia bingung sendiri melihat beberapa makanan yang tersaji di meja.
"Harusnya dimana?" Dongju balik bertanya.
"Kasur lah, istirahat total."
"Ah, bisa jompo beneran gue diem di kasur mulu. Lagi pengen makan pancake sama mac cheese."
"Tinggal mesen."
"Sayang duit."
Geonhak menatap Dongju yang sama sekali tidak menggubrisnya. Dia tetap asyik mengaduk macaroni dalam wajan yang sudah dicampur dengan keju dan susu.
"Gue juga siapin lo bekel nih, Hyung."
"Hah?"
Dongju mematikan kompor dan berjalan menuju meja. Dia meraih sebuah kotak makan bersekat. Di dalamnya ada tumisan sayur, daging teriyaki, udang tepung dan salad buah.
"Dimakan deh, walaupun gue nggak yakin juga lo suka semua."
Dongju menutup wadah makan itu dan memasukkannya dalam tas khusus agar tetap hangat sampai jam makan siang.
"Don't skip your lunch. Yeosang bilang kadang lo males makan karena banyak kerjaan."
Terakhir Dongju memasukkan botol minum berisi jus jeruk dalam wadah yang berbeda lalu memisahkannya. Di samping pemuda itu, Geonhak malah sibuk menatapi Dongju. Darahnya berdesir melihat rambut Dongju yang sudah rapih. Kemeja kebesaran yang ia kenakan berulang kali menunjukkan tulang selangka serta lehernya yang putih mulus setiap kali ia membungkuk.
"Hyung, lo mau buahnya juga nggak? Ada mangga potong lho, manis."
Geonhak tidak menjawab. Dia malah semakin merapatkan tubuh dan menarik pinggang ramping Dongju. Diciuminya leher Dongju hingga anak itu menggeliat kegelian.
"Diem lo, Hyung, gue lagi wadahin ini nih. Nanti tumpah-tumpah."
Disodoknya perut Geonhak dengan siku. Bukannya lepas, Geonhak malah menarik dagu Dongju. Mencari dan meraup bibir tipisnya yang masih menyisakan luka kering di sudut. Dongju melepas sendok yang ia pegang. Ia tidak pernah bisa melawan Geonhak sekarang. Setiap sentuhan pria itu terasa seperti api yang tersulut perlahan tapi langsung membakar seluruh pertahanan Dongju.
"Lo kan mau ... kerja.. sih."
Suara Dongju terputus di tengah ciuman hangat mereka. Geonhak tidak menjawab. Didorongnya tengkuk Dongju agar lidahnya lebih leluasa menjamah bagian dalam mulut Dongju yang beraroma mangga. Lingkaran lengan Dongju di lehernya membuat tubuh mereka bergesekkan gelisah. Sementara tangan Geonhak menyelinap ke balik kemeja Dongju dan melakukan maneuver lain di dalam sana.
"Oh, please, Ju..." erang Geonhak setengah berbisik.
"Apaan?"
"Morning sex dulu ya?"
"Nggak ada, lo harus berangkat. Udah jam berapa ini?"
"Nggak tahu. You turn me on, now. Gawat."
Dongju menghisap bibir bawah Geonhak untuk beberapa detik sebelum akhirnya menjauhkan wajah mereka. Direbutnya dasi dari tangan Geonhak lalu segera ia pakaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSIONAL MR.KIM || Leedo 🔞⚠️ (COMPLETED✅)
FanficSon Dongju berusaha mencari kebenaran atas kematian ibunya, tapi saat bertemu Kim Geonhak, dia justru menemukan hal lain yang lebih menarik dan mampu mendistraksi semua rencana yang telah ia susun untuk menemukan sang pembunuh. Bersama Kim Geonhak...