04. The Twins Devill

6.9K 750 24
                                    

Happy Reading🎃
.
.
.
.
.

Seorang pria tampan memandang fokus layar didepannya. Dia terus memandang layar tersebut dengan tatapan tertarik.

"Ck ck tikus kecil ku ahaha. " Guman pria tampan tersebut sambil menggelengkan kepalanya.

"Han! Siapkan penerbangan menuju Indonesia! " Perintah pria tampan tersebut kepada sekretarisnya.

"Sekarang tuan? " Tanya sekretaris Han dan mendapat tatapan maut dari pria tampan tersebut.

Sekretaris Han pun langsung pergi dari sana untuk menyiapkan penerbangan menuju Indonesia.

Beralih di tempat lain tepatnya di Indonesia. Caitlyn sekarang sedang berjalan menuju tempat organisasi yang mengeluarkan misi yang ia ambil.

Caitlyn berjalan dengan wajah datarnya sambil menggendong bocah laki-laki yang ia selamatkan itu. Sedangkan bocah laki-laki tersebut hanya diam sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Caitlyn. Ia sangat takut apalagi setelah mendengar ancaman Caitlyn yang akan membuangnya.

"Woy bocah siapa nama mu?! " Tanya Caitlyn masih menggendong bocah laki-laki tersebut.

Bocah laki-laki tersebut pun mengangkat wajahnya dari ceruk leher Caitlyn. Ia memandang Caitlyn takut takut. Setelah beberapa menit barulah mulut mungil bocah tersebut mengeluarkan suara. "Cello" Cicit bocah laki-laki yang bernama cello tersebut.

" Imut " Ujar Caitlyn datar dan tidak dimengerti oleh bocah laki-laki tersebut.

"Maksud kak-ak apa? " Tanya cello bingung dengan kepala teleng , mata besar yang melihat Caitlyn menuntut penjelasan.

Caitlyn melirik bocah tersebut. " Nama kamu imut, " Jawab Caitlyn jujur.

"Makasih kakak, " Girang bocah tersebut melupakan ketakutannya kepada Caitlyn.

"Hmm"

Setelah berjalan sekitar 45 menit dengan menggendong cello akhirnya Caitlyn pun sampai di markas organisasi tempat ia mengambil misi. Caitlyn pun pergi ke ketua organisasi tersebut dan memberikan cello kepada organisasi tersebut agar bisa dipulangkan kepada keluarganya.

Cello menatap Caitlyn sedih saat ia diberikan kepada organisasi tersebut. Walaupun sebentar dan Caitlyn juga galak cello sudah mempunyai perasaan sayang terhadap Caitlyn. Ketika Caitlyn datang dan mengalahkan para penculik dengan keren cello menganggap Caitlyn adalah malaikat. Apalagi dekapan Caitlyn yang terasa hangat.

"Kak-ak cello pasti akan merindukan kakak, " Ujar Cello dengan wajah cemberut.

Caitlyn memasukkan cek berharga miliknya kedalam kantong hoodienya setelahnya barulah Caitlyn berjongkok dihadapan cello agar sejajar dengan tinggi bocah tersebut. Ia menangkup kedua pipi bulat cello setelah ia pun tersenyum manis. "Aku juga, " Ujar Caitlyn singkat. Ia mencium kedua pipi cello setelah ia pun pergi dari sana. Meninggal cello yang sekarang tersenyum bahagia setelah mendengar kata singkat dari Caitlyn.

Caitlyn tak menganggap apa apa dengan kata-kata nya tersebut. Ia hanya menganggap kata tersebut sebagai kata perpisahan untuk bocah tersebut agar tidak bersedih dan menyusahkan orang lain.

Caitlyn berjalan sambil bersenandung dengan tangan yang memegang kertas yang berupa cek. "Hmm hmm hmm" Gumamnya tak jelas.

Bugk

Sring

Dor

Bukg...

"Anjing !! "

REBIRTH : Outcast  DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang