14. Terkuak

5.7K 627 38
                                    


Happy Reading🎃
.
.
.
.
.
.
Di mansion Smit Regan dkk sedang berkumpul lagi-lagi untuk membahas rumor sella. Sepertinya ada orang yang sangat ingin membuat mereka susah. Tak ada henti henti rumor akan selalu muncul meskipun sudah mereka hilangkan. Bahkan vero yang paling hebat dalam bidang IT pun tidak bisa menghentikan nya.

Selain untuk membahas rumor tersebut mereka juga ingin menanyakan tentang putri yang katanya masih hidup tersebut. Mereka ingin menanyakan kebenarannya b kepada Felix.

Dan disinilah mereka duduk di gazebo belakang. Dan untuk sella ia sekarang berada dikamarnya dirumah Smit walaupun belum menjadi putri keluarga Smit.

"Fel, soal berita itu.. Benar or tidak. Tolong jelaskan! " Pintak Reza sambil menatap lekat Felix.

Felix diam dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Reza membuat Reza menghela nafas.

"Fel, kita udah temanan dari lama lo masih mau rahasian rahasian sama kita-kita! " Celetuk Vero ikut meninbrung.

Felix menghela nafas panjang ia melirik ketiga temannya yang sekarang menatap penuh menuntut kearahnya. Setelahnya Felix mengalihkan pandangannya kedepan. "Iya, " Jawab Felix tidak jelas.

"Jelasin! " Ujar Regan.

"Iya, iya iya iya... IYA! BENAR GW PUNYA ADIK TAPI GW SAMA SEKALI GAK ANGGAP DIA. GW BENCI DIA! " Teriak Felix penuh emosi sedangkan vero ia hanya mengangguk ngangguk dan menandarkan tubuhnya dan mulai menutup mata.

"Siapa? " Tanya Reza sedikit cemas.

"Caitlyn" Satu nama yang keluar dari mulut Felix membuat mereka semua tercengang.

"Dia? Kalian- "

"Ya , dia perlakuan kami itu pantas buat seorang pembunuh seperti dirinya. Dan sampai kapan pun adek gw hanya ada satu yaitu sella! " Ujar Felix membuat mereka menggeleng tak percaya.

"Bisa-bisanya gw temanan sama iblis selama ini! " Ujar vero dan berlalu pergi dari sana.

Sekarang tinggalah mereka bertiga dengan suasana tegang apalagi Felix yang saat ini sudah diliputi amarah saat mendengar ucapan vero.

Regan pun berjalan menuju lapangan basket didepan sana. Ia tidak ikut pergi seperti vero karena menurut nya itu malah makin membuat kacau dan canggung. Regan mengambil bola berwarna oranye yang terletak di pinggir lapangan dan mulai memantul mantul kan bola tersebut.

Reza pun ikut sambil merangkul Felix. "Lo tenangin dulu pikiran lo, yok! " Ucap Reza membawa Felix ikut bermain bersama Regan.

Mereka pun bermain dengan diam tidak ada semangat bermain saat mereka bermain biasanya. Regan melemparkan bola kering tapi meleset dan memantul jauh. Regan berlari pergi mengejar bola yang terus menggelinding sampai ke sudut mansion.

Regan mengambil bola oren yang berhenti didepan rumah kecil yang tampak usang dan sudah lama ditinggalkan. Regan mengernyitkan keningnya bingung setelah bertahun-tahun main di mansion smit ia sama sekali tidak tahu keberadaan rumah ini. Regan masuk sambil menenteng bola basket.

Kreeiitt...

Ketika pintu tersebut dibuka abu-abu langsung bertebangan membuat Regan terbatuk batuk. Ia menghalau agar debu tersebut tidak lebih masuk dengan tangannya.

Regan terus masuk dengan mata yang terus berkeliaran. Ia melihat perabotan tua yang dirumah tersebut dan hanya sedikit kotor menandakan bahwa rumah ini belum lama ditinggalkan. Reza dan Felix datang karena Regan sudah lumayan lama dan belum kembali. Regan membalikkan tubuhnya saat mendengar suara langkah kaki. "Rumah siapa? " Tanya Regan langsung.

REBIRTH : Outcast  DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang