27. Putri angkat?

3.7K 372 46
                                    


Happy Reading 🎃
.
.
.
.
.
.
.

Caitlyn menarik nafas panjang, "Ilo! Angkat aku jadi putri keluarga Caernands! " Ucap Caitlyn dengan sekali tarikan nafas.

Gavrilo terkejut, "what!? " Ujar gavrilo reflek. Ia memandang Caitlyn menyelidik dan mendekatkan wajah kearah Caitlyn.

"Kamu sehat? Gak lagi sakit kan? " Tanya gavrilo sambil mengukur suhu tubuh Caitlyn dengan menyatukan kedua kening mereka.

"Gak! Aku sehat. Aku butuh nama keluarga kamu untuk suatu hal, tapi aku jamin aku gak akan membuat buruk nama keluarga kamu. Dan jika pun rencana aku gagal, aku pastikan keluarga kamu gak akan terseret! "

Caitlyn menatap gavrilo penuh harap. Gavrilo tersenyum mendengar perkataan Caitlyn. Sebuah ide licik melintas diotak gantengnya.

"Putri? Tapi saya rasa itu agak kurang bagus deh. Bagaimana kalau kamu jadi,... " Jeda gavrilo sambil tersenyum licik. "Istri saya. Jadi tikus kecil ayo menikah! " Sambung gavrilo.

Caitlyn melotot. Ia reflek memukul wajah gavrilo. "Heh! Aku serius loh! " Ujar Caitlyn garang dan melotot seram yang malah jatuhnya menjadi imut.

"Saya juga serius, tikus kecil! " Ucap gavrilo sambil menggenggam kedua tangan Caitlyn dan mengecupnya lembut.

Caitlyn menjadi sedikit salah tingkah atas perlakuan manis gavrilo. " Pernikahan itu bukan sebuah permainan ilo, dan aku hanya ingin menikah dengan pria yang kucintai dan mencintai diriku juga, menerima apa ada diriku, dan aku harap hanya ada satu kali pernikahan dalam hidupku ilo. "

"Dan aku belum mencintai mu, ilo. "

Gavrilo tersenyum tulus setelah mendengar jawaban Caitlyn. Ia semakin yakin dan tergila-gila dengan Caitlyn. Caitlyn mempunyai prinsip yang sama dengannya. Dan ia akan semakin giat untuk membuat Caitlyn juga mencintainya.

"Baiklah, kalau begitu kita akan tunangan, "

"I-"

"Tidak ada penolakan! Bukankah kamu sudah mengizinkan saya untuk membuatmu jatuh cinta. " Potong gavrilo cepat saat melihat gelagat Caitlyn yang akan memprotes.

Caitlyn mengangguk polos untuk menanggapi pernyataan gavrilo. Ya benar dia sangat ingat dengan kata-kata nya. Gavrilo membawa tubuh mungil Caitlyn kedalam dekapannya. "Tiga hari lagi kita tunangan, kamu mau seperti apa dekorasi nya? " Tanya gavrilo lembut.

"Apa aja, aku nurut apa saja yang kamu siapkan." Jawab Caitlyn . Ia bingung mau menjawab apa, jadilah jawaban tersebut yang keluar dari pada terserah kata-kata lagend para wanita.

"Baiklah tikus kecil, ingat jangan menyesal dan jangan protes! " Ujar gavrilo sambil mencubit kedua pipi tirus Caitlyn yang sudah mulai berisi.

.....

Disinilah Caitlyn berada, disalah satu kamar tamu di mansion Caernands. Gavrilo memaksanya untuk tinggal di sini sementara kamarnya sedang disiapkan oleh pelayan.

Caitlyn berbaring diatas kasur sambil memandang loteng loteng kamar tersebut, tidak ada yang menarik. Caitlyn menghela nafas kasar dan memilih memicingkan matanya mengistirahatkan tubuhnya.

Tak butuh waktu lama Caitlyn sudah masuk ke alam mimpi.

Cklek

Pintu kamar yang ditempati oleh Caitlyn terbuka. Sosok pria matang dan tampan masuk dengan perlahan. Ia menutup kembali pintu kamar Caitlyn dengan pelan, takut suara pintu tersebut akan membangunkan gadis cantik yang sedang terlelap disana.

REBIRTH : Outcast  DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang