26. London

3.2K 412 10
                                    






Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Caitlyn memandang kota London dengan takjub dari balik kaca mobil taksi yang akan membawanya ke tempat tujuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caitlyn memandang kota London dengan takjub dari balik kaca mobil taksi yang akan membawanya ke tempat tujuannya.

Setelah menjalankan perjalanan berhari-hari akhirnya Caitlyn memijakkan kakinya kota yang terkenal akan keromantisan tersebut.

Dan tentang Gavrilo hubungannya semakin dekat setelah kejadian mabuk dirinya. Dan mereka berpisah setelah sampai dan tentunya itu permintaan Caitlyn karena dia harus melakukan hal yang akan menjadi langkah awal dirinya untuk menghadapi akar masalah yang akan ia lawan kelak.

Caitlyn memasang headset ditelinga nya.

"Little bee, apa alamat itu sudah benar? " Tanya Caitlyn.

Iya, tuan rumah.

Caitlyn berdeham kecil untuk menanggapi jawaban dari little bee. Ia kembali fokus menikmati pemandangan kota London. Caitlyn menempelkan tangannya dikaca bertingkah seperti gadis kecil yang baru pertama melihat dunia.

Tapi ini memang pertama kalinya Caitlyn melihat dunia luar selain kota jakarta, Indonesia. Dan itu pun tidak semuanya Caitlyn jelajahi karena ia tidak diperbolehkan berkeliaran diluaran sana selain untuk pergi kesekolah dan hal-hal mendesak lainnya.

Mobil taksi itu berhenti didepan mansion  atau lebih mirip istana megah dengan gaya eropa kuno dan sedikit sentuhan modern.

"Sudah sampai nona, " Ucap sang supir taksi sambil menoleh kearah Caitlyn yang berada di bangku penumpang.

Caitlyn mengangguk dan memberikan  uang mata uang dolar kepada sang supir. Ia membuka pintu taksi, sang supir juga ikut keluar membantu Caitlyn mengeluarkan kopernya.

"Terima kasih, paman." Ucap Caitlyn sopan.

"Sama-sama Nona, kalau begitu saya permisi. " Ujar sang supir setelah mengeluarkan koper Caitlyn dari begasi.

Caitlyn berdiri dengan linglung di trotoar sambil melihat mobil taksi tersebut hilang diperkelokan. Ia melihat dua buah koper besar disampingnya. Sekarang Caitlyn menyesal tidak membeli apartemen dahulu sebelumpergi ke tempat tujuannya.

Karena sudah terlanjur Caitlyn pun menarik pegangan koper mendekati pagar besi yang menjulang tinggi didekatnya. Caitlyn memencet bel yang terdapat ditembok sebelah pagar.

Caitlyn berdiri dengan tenang, tetapi sebenarnya hatinya sedikit gusar memikirkan jika nanti penawaran yang ia ajukan ditolak.

Seorang pria berseragam hitam dan berwajah datar membuka pagar kecil, "Ada yang bisa dibantu, Nona? " Ucapnya masih dengan mimik wajah datar tapi masih sopan.

"Ah, itu saya ingin bertemu dengan tuan kalian. " Ucap Caitlyn ala kadarnya dengan tutur kata yang sopan.

"Maaf, apa nona sudah membuat janji? Sebabnya tuan kami sedang tidak berada di kediaman. " Jawab sang penjaga tersebut dan menanyakan kembali.

REBIRTH : Outcast  DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang