19. Jalan-jalan ke milan, Italia?

5.1K 526 5
                                    

Happy Reading 🎃
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya

Pagi ini Caitlyn sudah bangun dari tidur cantiknya. Caitlyn masuk kekamar mandi dan memulai rutinitas setiap paginya. Tak butuh waktu lama Caitlyn sudah keluar dengan keadaan yang lebih fresh.

Caitlyn berjalan menuju meja rias dan mengambil hairdryer di laci meja. Caitlyn mencolokkan kabel hairdryer tersebut dan mulai mengeringkan rambutnya.

Dengan baju serba hitam Caitlyn berdiri didepan kaca full body dengan  tangan yang memegang sebuah gunting. Caitlyn mengumpulkan semua rambutnya dan memutarnya. Caitlyn mengangkat rambutnya keatas dan menggunting nya.

Srak

Segopok rambut jatuh diatas lantai marmer tersebut. Caitlyn mengacak-acak rambutnya, rambut yang tadinya panjang se pinggul sekarang hanya tinggal se punggung. Caitlyn tersenyum puas melihat hasil karya nya. Caitlyn mengikat tinggi rambutnya.

Caitlyn mengambil belati dan pistol miliknya dan menyimpan belati dan pistol disaku celana dan jaket kulit hitam yang ia kenakan.

Caitlyn berjalan keluar apartemen miliknya setelah tiba di luar Caitlyn melirik sebentar pintu apartemen di seberangnya. Caitlyn melanjutkan perjalanan.

Drrtt. Drrtt.. Drrtt..

"Halo, ada apa kak? " Ucap Caitlyn sambil terus melanjutkan langkahnya.

"Caitlyn kamu gak pa pa kan? Berita itu.. " Cerocos Sybil langsung ketika Caitlyn mengangkat telfon. Azel merebut telfon dari tangan Sybil diseberang sana.

"Cai are you okay? Kami ke apartemen mu ya! Kamu baik-baik aja kan? Ada yang luka? " Tanya azel beruntun membuat hati Caitlyn hangat ketika mendapatkan perhatian dari kedua saudara kembar tersebut.

"Kak sysy sama kak azel tenang aja ya, semua berjalan lancar sesuai rencana. Kalian gak perlu kesini soalnya cai lagi gak ada dirumah, " Jawab Caitlyn tenang dan masuk kedalam mobil taksi yang telah ia pesan ketika sudah sampai dihalaman apartemen.

"Kamu mau kemana? "

" Ngelayat hihi, " Jawab Caitlyn sambil menyengir walaupun tak terlihat oleh lawan bicaranya.

" Ada-ada aja kamu cai, "

"Hehe udah ya kak, nanti cai kabarin kalau udah selesai, " Ucap Caitlyn dan mematikan sambungan telepon setelah mendapat persetujuan dari kedua kakaknya itu.

"Nona kita akan kemana? " Tanya sang supir taksi sambil melirik Caitlyn dari kaca spion didalam.

" Kompleks Blue stone, " Ucap Caitlyn dan diangguki oleh sang supir.

Mobil taksi tersebut melaju dengan kecepatan standar menuju blue stone tempat mansion mansion dan rumah-rumah mewah berada. Mobil taksi yang ditumpangi Oleh Caitlyn berhenti tak jauh dari mansion Smit yang sekarang ramai oleh orang-orang yang pergi ngelayat.

Caitlyn menyatukan tubuhnya dengan kerumunan namun saat perkelokan Caitlyn mengambil arah yang berlawanan. "Sangat ramai dan hidup tidak seperti biasanya sepi dan suram seperti hidupku, " Gimana Caitlyn dari balik tembok melihat orang-orang yang berlalu lalang.

Caitlyn berjalan merapat ditombak dan menghindari tempat CCTV berada. Ia masuk kedalam mansion Smit lewat jendela. Caitlyn Cilingak cilinguk memperhatikan sekitarnya takut-takut aksinya tertangkap oleh salah satu pelayan disana.

Caitlyn berjalan dengan pelan menuju lantai dua tempat kamar Derrick berada. " Cai Berasa jadi agen rahasia nih, "

Sampailah Caitlyn didepan pintu berdaun dua. Caitlyn menarik turun topinya, ia melirik  CCTV yang berada di lorong tersebut. Caitlyn mengangkat bahunya cuek karena CCTV bagian lantai dua sudah di rentas dimatikan sementara.

REBIRTH : Outcast  DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang