Abinaya [nomin]

2.1K 212 5
                                    

"NAYA"

Naya berlari mendatangi sumber suara dan rupanya itu suara abi

"Lama banget"

"Maaf bi aku tadi di loteng lagi bersih bersih"

"Hari ini Lo kemana aja?"

"Aku ga kemana mana bi"

Abi tersenyum remeh dan mulai membuka hpnya dan menunjukan beberapa foto foto

"Ngapain Lo sama Renaldy, jadi pelacur Lo?"

"Bi aku sama Renal ga ngapa ngapain bahkan dia nolong aku, kamu ga bisa nolong aku karna kamu lebih nolong Siska"

"Siska teman gue sedangkan renal temen gue, murah banget"

"Bi sumpah aku ga ada apa apa sama Renal"

Abi menarik tubuh Naya ke kamar dan bahkan tidak segan segan menyentak tubuh Naya, perlakuan itu di tonton langsung oleh para maid

"Kasihan tuan muda Naya harus disiksa terus sama suaminya"

Mereka semua mengangguk setuju bahkan mereka tak bisa membantu dengan ancaman mereka akan di pecat

"Sakit bi"

"Emang gue peduli? Lo yang pengen kan"

Naya melihat Abi mengambil gesper yang tergeletak di sofa menggeleng ketakutan

"Bi jangan pukul aku, luka yang kemarin masih basah"

Abi tak merespon apapun dan mulai memukul tubuh Naya dengan gesper bahkan tubuh Naya sudah bermunculan merah bahkan ungu di kulit putihnya

"Jalang kek Lo pantes di hukum Naya"

Tangisan Naya seakan alunan musik bagi Abi bahkan Abi tak peduli Naya meminta ampun padanya

"Ampun hiks maafin Naya"

Setelah merasa puas Abi memanggil salah satu maid di rumahnya dan akhirnya mereka datang

"Iya tuan Abi"

"Ambil air hangat di dapur dan jangan ambil secangkir cepat"

Maid itupun mengambilnya dan tak berapa lama maid itu kembali lagi memberikan air hangat yang di dalam tempat air berukuran sedang, Abi mendekati Naya yang masih menangis dan menjambak cukup kuat rambut Naya hingga mendongak

"Buka mulut Lo"

"Hiks jangan bi"

"BUKA NAYA"

Dengan paksa Abi memasukan mulut tempat air itu kemulut Naya dan mencekokin semua air panas tersebut, Naya meronta dan berusaha untuk mendorong Abi tetapi kekuatan Abi lebih besar

"TELAN SEMUA NAYA"

Jujur Naya menangis karna merasakan melepuh di seluruh mulutnya dan para maid tersebut hanya menyaksikan bagaimana tuan nya menyiksa istrinya di hadapan para maid

"Gimana enak? Awas kalo Lo jalan sama renal lagi"

"Ampun hiks panas Abi hiks"

Abi meninggalkan Naya dan pergi dari rumah tersebut, para maid langsung menolong Naya dan menelpon dokter pribadi abi

"Hiks panas"

"Cepat langsung bawa tuan Naya"




Jam menunjukan pukul 3 pagi dan dan Abi mulai memasuki kamarnya perlahan, pemandangan pertama yang Abi lihat adalah Naya yang tertidur di ranjang dengan infus bahkan ada suster yang tertidur di sofa, Abi mendekati ranjang tersebut dan menatap Naya. Abi juga bisa lihat bibir Naya sedikit melepuh karna dirinya, sedikit ada rasa bersalah di benak Abi karna menyiksa Naya secara batin

one shoot nominrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang