pov pt2 part 2 [nomin]

1.7K 159 3
                                    

Berbulan bulan jaemin tidak kunjung bangun membuat seluruh teman jaemin panik bahkan orang tua jaemin telah pulang setelah orang tua jeno memberitahu mereka, di rumah jeno seperti orang kehilangan akal sehat. Ia di pukuli oleh ayahnya jaemin dan itu tak membuatnya merasa baik bahkan hati jeno semakin sakit melihat kedua orang tua jaemin menangis di hadapannya

Keadaan jeno memburuk, kantong matanya menghitam dan tubuhnya bahkan kehilangan berat badan dengan drastis. Saat jeno masih diam menatap foto jaemin, telfonnya berdering dan ia mengangkatnya

"Hallo Mark"

'jen keadaan jaemin makin memburuk dan tidak ada perubahan, gua mohon sama Lo Jen datang sekarang buat liat jaemin, ini permintaan kedua orang tua jaemin kalo Lo emang sayang banget sama anak mereka'

"Mark gue tau tap-"

'JEN DATANG CEPAT JAEMIN JEN',

Telpon di matikan oleh jeno dan Jeno langsung siap siap, saat jeno sudah sampai ia melihat kedua orang tua jaemin menangis bahkan orang tuanya juga

"Chan, Mark Jun jaemin kenapa"

Mereka semua menatap jeno, tatapan mereka bercampur aduk membuat jeno makin bingung

"Mark jaemin kenapa"

Renjun mendekati jeno dan memukul wajah jeno dengan kuat

"puas Lo PUAS UDAH BIKIN NYAWA ORANG HILANG? ANDAI AJA JAEMIN GA DI JODOHKAN SAMA LO pasti jaemin masih ada sekarang dan gua ga kehilangan cinta pertama gua"

Nada renjun melemah dan bahkan tak kuat menopang tubuhnya dan ambruk, jeno menggeleng dan melihat Mark

"Lo bercanda kan, Mark bilang sama gue INI BERCANDA KAN"

Mark yang tak bisa berkata apa apa hanya menggeleng dan Jeno pun masuk melihat keadaan jaemin

Di dalam jeno melihat tubuh jaemin sangat pucat dan tak ada lagi alat medis di tubuhnya. Air mata jeno jatuh dan mendekat ke arah jaemin

"S-sepertinya tuhan tidak mengijinkan ku untuk berbicara kepadamu, tuhan menyayangimu na melebihi aku"

Perlahan jeno mencium bibir jaemin dengan lembut bahkan saat ia mencium jaemin dia tak bisa menahan tangisnya

"Ini pertama dan terakhirnya aku mencium bibirmu, dingin"

"Sakit sekali"

Jeno perlahan membawa tubuh jaemin ke pelukan nya, saat ia memeluk jaemin tangisan jeno pecah bahkan jeno trus melontarkan kata bersalahnya

"maafkan aku tuhan, aku melukai umatmu. Aku telah melakukan kesalahan yang besar hingga umatmu lebih memilih menemuimu. Sekarang aku merasakan penyesalanku dan aku tidak tau kesalahanku akan di ampuni setelah apa yang aku lakukan dahulu"

Lama jeno memeluk tubuh tersebut hingga jeno merasakan pusing dan akhirnya pingsan dan jatuh kelantai membuat haechan melihat dan panik

"JENO"

mereka semua menatap jeno dan memanggil dokter

Semua menunggu keadaan jeno yang tengah di periksa

"Bagaimana keadaan teman kami?"

"Saya kaget dan baru pertama kali mendapatkan pasien seperti ini, berat badan tidak normal, stress berlebihan,  lambung kosong, insomnia, rasa takut yang parah, dan bahkan pasien sepertinya sering membenturkan kepala  atau memukulnya"

"Tapi dia tidak apa apa?"

"Saya tidak tau dan saya takutnya pasien akan sedikit mengalami gangguan kejiwa"

Mereka semua terdiam karna mereka kira jeno tidak akan peduli apa yang ia lakukan ke jaemin



Satu tahun jaemin meninggal mereka semua sudah mengikhlaskan kepergiannya tetapi tidak dengan laki laki yang sedang di isolasi di rumahnya

wajahnya sangat berbeda seperti jeno yang sebelumnya, sering tertawa sendiri, nangis bahkan menyakiti fisiknya. Karna mereka tak ingin jeno melakukan hal serupa mereka langsung mengikat tangan dan kaki jeno karna itulah jalan terbaik

Di kamar jeno memojok dan melihat kedua tangannya dan kakinya yang di ikat, saat ia sedang asik melihat tiba tiba jeno melihat jaemin duduk di sampingnya sambil memegang tangannya

"Na apa aku pantas diperlakukan seperti ini?"

"Tidak no, aku yakin kamu bisa sembuh seperti dahulu jadi lupain aku ya"

"Tapi kesalahan aku sangat fatal membuat calon pendamp- ah aku bukan pendampingmu"

Jaemin memegang pipi jeno dan tersenyum

"Aku yakin kamu bisa no jangan merasa bersalah lagi"

Untuk pertama kalinya jeno menatap jaemin tersenyum di hadapannya walaupun hanya bayangan, cantik dan sangat cantik

"Na doakan aku bisa melakukan nya"

Jaemin mengangguk

"Pasti no"

"Na apa boleh aku memohon untuk pertama dan terakhir kalinya ke kamu"

Jaemin mengangguk

"Aku ingin mengatakan terima kasih telah mengorbankan apapun demi aku bahkan nyawa kamu, dan maaf aku tidak bisa membalasnya"

"Aku udah maafin kamu jen dan kalo kamu mau balasan cukup kamu doakan aku dan berubahlah jadi diri kamu yang berguna untuk kedepannya"

Jeno tersenyum dan mengangguk pelan dan perlahan jaemin menghilang, dan saat sebelum jaemin menghilang jeno mengatakan hal yang membuat jaemin tersenyum

"Aku sayang kamu na"

"Aku juga no"

Dan akhirnya jaemin menghilang












End.

one shoot nominrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang