Bulan menatap Bintang yang terlihat lebih tampan dari biasanya. Bintang kali ini menggunakan jaket kulit berwarna hitam, dipadukan dengan jelana panjang jeans nya. Bulan tak habis pikir, sebenarnya ibunya Bintang dulu mengidam apa sewaktu hamil Bintang?
Bintang pun tak kalah terkejut, ia terpesona melihat kecantikan Bulan dengan rambut diikat satu dan hoodie yang terlihat kebesaran ditubuhnya. Sial, Bintang buru-buru menghapus pikirannya. Susah emang punya mantan yang cantik, sulit untuk dijelek-jelekan.
"Lo pasti ngikutin gue kan?!" Tanya Bintang keras.
"Dih, gak usah kepedean lo! Gue kesini mau beli cemilan, bukan buat ngikutin lo."
"Halah, bilang aja lo gagal move on terus ngikutin gue sampe sini!"
"Oh atau jangan-jangan lo baper sama kejadian tadi sore?" Tanya Bintang jahil.
"Kejadian tadi sore?" Tanya Mira dan Deon berbarengan.
"Heh jangan ngikutin gue!"
"Dih apaan, Lo kali yang ngikutin gue!"
"Diem lo berdua," lerai Galang, ia menatap kearah Bulan dan Bintang yang sedang beradu tatapan tajam, "lo berdua tadi sore kemana? Abis jalan nih?"
"IYA!"
"ENGGA!"
"Nahloh yang bener yang mana nih." Deon menatap keduanya sambil menahan tawa.
"Gue lah yang bener, lo jangan percaya sama Bintang!"
"Loh bukannya tadi sore gue nganter lo pulang?" Bintang menaik-turunkan alisnya.
"Apaan sih enggak!" Elak Bulan.
"Udah deh! Males gue liat lo semua. Gue mau pulang aja, nih bayar cemilannya." Bulan menyerahkan jajanan dan uangnya pada Mira. Ia meninggalkan mereka yang sedang menatapnya.
"Gue duluan," ujar Bintang sambil menyusul Bulan.
"Tuhkan lo sih!" Mira mengarahkan jari telunjuknya kearah Galang.
"Kok gue anjir. Kan temen lo yang nabrak Bintang!"
"Ya seharusnya lo semua tuh gak usah ke sini!" Mira berjalan kearah kasir, ia sengaja menginjak kaki Galang dan Deon.
"Anjing!"
"Guguk!"
Ziel dan Lea menatap temannya yang sedang ribut sambil memakan permen yang Lea ambil tadi, padahal belum dibayar.
"Mereka tuh kenapa ya Zi kalau ketemu suka berantem?" Tanya Lea sambil menatap Ziel.
"Kan Bulan itu mantannya Bintang, mungkin mereka ribut karena Bulan punya hutang sama Bintang," jelas Ziel. Yang tidak nyambung sama sekali.
Lea mengangguk paham, "ohh gitu, yaudah deh nanti Lea suruh Bulan bayar hutangnya biar mereka gak ribut lagi."
Ziel mengusap kepala Lea lembut, "nah bener. Nanti juga Ziel bilang ke Bintang suruh ikhlasin aja. Siapa tau mereka bisa baikan."
Sagara dan Natha yang sedari tadi mendengar obrolan Ziel dan Lea pun segera menarik keduanya. Sebelum obrolannya mereka makin melantur.
Natha menatap Sagara sekilas, begitupun Sagara. Lalu dengan cepat mereka mengalihkan pandangannya lagi.
"Ekhm, ayok balik." Natha berdehem lalu segera menarik Lea keluar.
"Ih Nanat! Bentar dulu."
Ziel menatap Sagara yang sedang menatapnya dengan tajam, "iya ayok..." Ucap Ziel pasrah. Ia sedikit takut dengan muka Sagara.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Ex [END]
Teen Fiction‼️FOLLOW SEBELUM MEMBACA Belum direvisi. HIGH RANK: • 2 #persahabatan [21/03/2022] • 1 #mostwanted [03/04/2022] • 2 #fiksiremaja [03/04/2022] • 3 #taruhan [03/04/2022] • 2 #teen [18/06/2022] ••• "Kita putus." "Soalnya kemarin gue nembak lo karena ta...