Part 29

16.8K 2.3K 388
                                    

Jangan lupa Follow Instagram @wattpadel untuk liat daily chatnya pemeran My Absurd Ex

🐞 H A P P Y  R E A D I N G 🐞

Setelah mendapat kabar dari Mira bahwa Bulan diculik, Lea pun ikut panik mendengarnya. Ia bahkan menangis histeris di kamarnya.

"Lea harus gimana?" isaknya.

Lea berlari keluar kamarnya dan menghampiri kedua orang tuanya yang sedang bermesraan di ruang televisi.

"MIMI! PIPI!" panggilnya keras.

"Ya ampun Lea, kenapa sayang?" tanya Elsa, ibunda Lea.

"Hiks... Hikss Bulan diculik Mi..." adu Lea sambil memeluk Elsa.

"Astaga. Diculik siapa?"

"Lea juga gak tau. Bentar, Lea tanya Mira dulu." Lea hendak mengambil ponselnya yang di saku namun tak jadi karena mendengar suara ayahnya.

Farhan, ayahnya Lea mengusap wajahnya kasar. "Itu gak penting Lea. Sekarang kamu susulin temen kamu, buat bantu cari Bulan," ujarnya selembut mungkin agar anaknya yang polos ini mengerti.

"Tapi Lea kepo sama penculiknya Pi!"

"Mimi juga kepo!" ucap Elsa ikut-ikutan.

"Ya Allah gustiii... Kamu ke rumah Gaby, terus kamu ajak dia cari Bulan. Cepetan!" titahnya pada Lea

"Sekarang, Pi?" tanya Lea yang air matanya masih turun.

"Sekarang, sayang." wajah Farhan sudah berubah merah, menahan kesal.

Lea mengangguk lalu berlari ke luar rumahnya. Bahkan dirinya masih menggunakan piama Doraemon serta rambutnya yang dikuncir dua.

Lea tak perlu berlari jauh-jauh untuk sampai di rumah Gaby, karena rumah mereka sampingan jadi tak membutuhkan waktu lama.

Tok... Tok... Tok...

"GABYY! BULAN DICULIK HIKSS... BANTUIN LEA CARI BULAN YUK!" teriaknya sambil menangis.

Ceklek.

"Eh, kenapa?" tanya Gaby panik.

"Bulan diculik Gab! Ayok kita samperin Mira sama Natha, mereka juga lagi cari Bulan," ucap Lea.

"Kok bisa diculik sih?"

Lea menggeleng tak tahu.

Udah gue bilang jangan sekarang, dasar bodoh. batin Gaby.

"GABY! HUAAA KOK NGELAMUN?"

Gaby langsung tersadar. "Eh, iya, ayo kita cari. Kita naik motor aja ya, biar cepet.

Lea menggangguk cepat. "Iya, Gaby. Ayo ambil!"

•••

Bintang sudah tak menangis lagi hanya sesegukan sedikit, karena tadi dirinya sempat ditenangkan oleh Maminya. Sekarang, Bintang sudah berjalan ke alamat yang di kirimkan oleh Deon.

Tentu saja dirinya membawa motor itu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Jantung yang berdebar, matanya yang masih merah. Dirinya sangat takut jika Bulan disakiti oleh si penculik.

Dari kejauhan Bintang melihat Mira yang sedang menangis dipelukan Deon dan Natha yang hanya berdiam diri. Langsung saja dirinya menghampiri mereka.

"Bintang," panggil Deon.

"Bulan di mana?" tanya Bintang langsung.

My Absurd Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang