Bulan yang sudah tak tahan menunggu Bintang yang sedang beradu jotos dengan musuhnya itu akhirnya menjewer telinga Bintang agar berhenti memukulinya. Ia sungguh lelah melihat drama Bintang dan Gavin.
Bulan sedikit heran, sebenarnya Bintang dan Gavin itu musuh beneran atau tidak? Masa baru beberapa pukulan mereka berhenti lalu berpelukan, setelah itu melanjutkan pertarungannya lagi.
Sekarang mereka berdua sedang berada dirumah Bintang. Sebenarnya Bintang yang memaksa Bulan untuk mampir dirumahnya sebentar, alasannya, ia meminta Bulan mengobati luka diwajahnya, ya walaupun tak banyak lukanya tetapi tetap saja memaksa Bulan mengobatinya. Biar Bintang bisa sedikit modus pegang-pegang Bulan sedikit.
Tentang orang tua Bintang, tadi Bulan sempat bertemu dengan keduanya. Mereka ingin keluar sebentar untuk menjemput Rafa yang sudah jam pulang sekolahnya. Dan sekarang Bintang dan Bulan hanya berdua dirumahnya.
"Awshh... Sakit Bulan!" ringis Bintang.
"Pelan-pelan ishh," rengeknya.
"Lo diem! Suruh siapa berantem kayak gitu? Mau jadi jagoan lo?" Bulan kembali menekankan tangannya yang sedang mengobati wajah Bintang.
Bintang mengerucutkan bibirnya sebal. Kenapa Bulan ini jika dengannya selalu kasar? Tak bisa kah ia bersikap lembut sedikit? Kalau selalu begini peluang mereka balikan hanya sedikit. Bintang harus memutar otaknya kembali.
"Lo dari tadi bawel banget. Ga bisa apa obatinnya pelan-pelan?" tanya Bintang seraya menurunkan tangan Bulan dari wajahnya.
"Ga bisa. Soalnya gue kesel sama lo!" jawab Bulan sedikit ngegas.
Tiba-tiba Bintang langsung menubruk tubuh Bulan. Ia memeluknya dengan erat, menyembunyikan wajahnya dileher Bulan. Tidak-tidak ia tidak boleh menangis, kenapa Bintang akhir-akhir ini cengeng sekali?
Bulan melihat bahu Bintang agak sedikit bergetar. "Lo nangis?"
Bintang menggelengkan kepalanya.
"Bohong!" sentak Bulan.
Bulan menarik wajah Bintang dan menangkupnya. "Lo kenapa sih akhir-akhir ini nangis mulu?"
Bulan menghapus air mata Bintang dengan lembut, mengusap-usap wajah Bintang dengan tangannya dan sedikit merapihkan rambut Bintang.
Ia menyentuh luka diwajah cowok. "Ini masih sakit ga?" tanyanya lembut. Bulan sedikit kasihan juga dengan Bintang. Ingat ya hanya sedikit.
"Engga," lirih Bintang.
"Ga usah nangis. Lo makin jelek kalau nangis!" ejek Bulan.
Bintang melengkungkan bibirnya ke bawah menahan nangis lagi. "Lo ngatain gue jelek?"
Bulan gelagapan. "Eh, enggak-enggak! Lo ga jelek, lo ganteng kok!"
"TADI LO BILANG JELEK! PADAHAL GUE MANTAN LO YANG PALING GANTENG!" teriak Bintang sambil menangis. Bintang menutup mukanya dengan bantal sofa, alhasil tangisannya tak terlalu terdengar.
"Mantan gue Agam juga ganteng tuh," gumamnya.
"GANTENGAN GUE!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Ex [END]
Novela Juvenil‼️FOLLOW SEBELUM MEMBACA Belum direvisi. HIGH RANK: • 2 #persahabatan [21/03/2022] • 1 #mostwanted [03/04/2022] • 2 #fiksiremaja [03/04/2022] • 3 #taruhan [03/04/2022] • 2 #teen [18/06/2022] ••• "Kita putus." "Soalnya kemarin gue nembak lo karena ta...