My Absurd Ex [END]

Part 18

Ekhm, halo.

Mantannya Bintang nih.

.
.
.
.

Happy Reading

"Dan gue juga ga bakal balikan sama lo!"

•••

Sejak dimana kejadian Bintang yang menangis dikelas Bulan, cowok itu selalu membututi kemana Bulan pergi. Ke perpustakaan, lab, UKS, ruang guru, kecuali kamar mandi.

Jika Bulan ingin ke kamar mandi, Bintang akan menunggunya diluar, setelah itu kembali membujuk Bulan agar mau balikan dengannya.

Bulan menghentikan langkahnya lalu menengok ke arah Bintang. "Lo bisa ga sih ga usah ngikutin gue mulu?!"

Bintang menggeleng polos. "Mau balikan?"

"Enggak!"

Cowok itu menganggukan kepalanya. "Yaudah, ayok jalan lagi!"

"Lo gak usah ngikutin gue anjir!"

"Ga bisa! Nanti lo deket-deket sama ketos sialan itu!"

"Ya itu terserah gue dong! Lo bukan pacar gue lagi, jadi ga usah larang-larang gue."

"Mangkanya kita balikan aja biar gue bisa larang lo." ucap Bintang santai.

Bulan memejamkan matanya menahan amarah. "Terserah!" Ia kembali berjalan menuju kelasnya.

"Yeayy!" Dibelakangnya Bintang melompat-lompat karena Bulan tak marah karena ia membuntuti nya.

Bintang buru-buru berjalan disamping Bulan, ia berniat menggandeng tangan mantannya. Bintang sudah mendekatkan tangannya ke tangan Bulan, sedikit lagi akan tersentuh, namun kalah cepat dengan Bulan yang sudah menjauhkan tangannya.

"Apa?! Ga usah pegang-pegang gue." ucapnya sangar.

"Gue cuma mau gandeng tangan lo..." lirihnya.

"Dih, ogah banget!"

Bintang menatap Bulan, cowok itu melengkungkan bibirnya ke bawah menahan tangis. "Kenapa ga mau gandengan sama gue?" tanya Bintang dengan suara bergetar.

Bulan yang mendengar itu langsung menengok ke arah Bintang yang matanya sudah nampak berkaca-kaca. "Aishhh... Kok lo jadi cengeng gini sih?!"