SPECIAL PART (SAGARA & NATHA)

16.2K 1.8K 95
                                    

Hai, karena aku belum buat cerita Sagara & Natha, jadi aku buat special partnya aja dulu yaaa.

H A P P Y  R E A D I N G

Natha sudah berpuluh-puluh kali menghela nafasnya kasar. Ia merasa sesak karena sedari tadi tunangannya ini memeluknya dengan sangat erat. Suara ruangan memang sunyi, tetapi suara detak jantung mereka sangatlah terdengar sangat kencang.

"Lepas."

Sagara menggelengkan kepalanya. Ia memeluk Natha dari samping, membiarkan gadis itu bermain ponsel, sedangkan dirinya, ia menghirup aroma tubuh Natha yang menjadi bagian favoritnya.

"Sesak, Gar."

Cowok itu berdecak kesal lalu melepaskan pelukannya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sagara marah. Eh, bukan marah, lebih tepatnya ngambek.

Natha melihat sang tunangan yang merajuk pun langsung meletakan ponselnya ke meja. Jika Sagara sudah merajuk seperti ini, Natha sendiri yang akan kerepotan. Cowok itu tidak akan makan, tidak akan bergerak dari posisinya hingga Natha membujuknya. Walapun Sagara dingin, tapi bagi Natha ia hanyalah bayi besar. Ya, big baby nya Natha.

"Sagara," panggil Natha lembut sembari memegang lengan cowok itu yang sedang bersedekap dada.

"Hm."

"Gak usah ambekan bisa ga sih?" tanya Natha kesal.

"Pergi lo," usir Sagara.

Natha menghela nafasnya meredakan emosi. Ia memeluk Sagara dari belakang dan menyandarkan kepalanya pada punggung Sagara.

"Bayi," gumam Natha.

Sagara menahan senyumnya. Tapi sebisa mungkin ia tahan karena jika Sagara tersenyum, takut julukannya sebagai cowok dingin berganti menjadi cowok baperan. Sagara memang gengsi mengakui jika dirinya sering merasa tersipu dengan sikap Natha padanya.

Cowok itu berdehem. Ia membalikan badannya. "Gue bawa makanan."

"Makanan apa?" tanya Natha seraya melepaskan pelukannya. Sudah dibilang membujuk Sagara bukanlah hal yang sulit, belum saja sepuluh menit ia merajuk. Hanya karena dipeluk Natha, mood nya telah kembali.

Sagara bangkit berjalan ke arah dapur mengambil bungkus plastik berwarna hitam dan kembali menghampiri Natha yang berada di ruang tamu.

Ia menyerahkan plastik itu pada Natha, tak lupa memberikan sendoknya pada gadis itu.

Tanpa basa-basi Natha langsung membuka plastik itu. Kebetulan sekali ia sangat lapar karena sedari pagi ia belum mengisi perutnya. Ada untungnya juga ia tunangan dengan Sagara.

Sagara membawakannya nasi uduk. Sarapan kesukaan Natha. Tapi...

"Padahal gue lagi pengen nasi kuning."

Pengen? Kok kaya bunda? Apa Natha ngidam? batin Sagara.

"Lo hamil?" tanya Sagara.

Uhuk! Uhuk!

Plak!

Natha memukul punggung Sagara dengan keras setelah lelaki itu membuatnya tersedak.

My Absurd Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang