Part 12

27.9K 3.4K 96
                                    

Hellooo All💘

Jangan lupa tinggalin jejak yaa🐾

••• Happy Reading •••

🙈🙉🐵

Bintang dan keluarganya serta Bulan kini ingin melakukan makan siang bersama. Bulan juga sudah berganti pakaian, ia dipinjamkan baju Sarah, muat dibadannya, karena tubuh Sarah dulu, memang mungil. Sarah dan Bulan yang sedang menyiapkan makanan, sedangkan Dewa, Bintang dan Rafa sedang mengobrol dimeja makan sambil menunggu makanannya siap.

Mereka sesekali tertawa mendengar lawakkan Rafa, yang aslinya bukan ngelawak, tetapi menceritakan kisah cintanya disekolah.

Bulan sendiri, ia sudah meminta izin kepada Anggara untuk tak hadir disekolah dulu hari ini. Sebenarnya bukan Bulan yang menelpon meminta izin, tetapi Dewa, papinya Bintang.

Kabar yang mengejutkan keduanya adalah, Anggara dan Dewa ternyata teman sewaktu SMA, mereka berpisah karena harus melanjutkan pendidikannya masing-masing. Dan mereka berdua dipertemukan kembali melewati anaknya.

"Udah ih! Rafa lagi curhat kenapa kalian ketawa mulu sih." Rafa memajukan bibirnya.

Bintang menghentikan tawanya dan sengaja meraup bibir Rafa, "lagian, masih kecil gaya banget lo. Nembak cewe sekaligus dua,"

Rafa mengelus bibirnya yang diraup Bintang, "bukannya keren ya? Padahal tadinya Rafa mau nembak semua cewek dikelas Rafa," gumamnya.

Dikelas Rafa muridnya hanya berisi dua belas orang, lima nya wanita dan sisanya lelaki.

"Gila aja lo cil!"

"Keren banget anak gue." Dewa menatap kagum Rafa.

Rafa tersenyum, "Woiya jelas dong! Anak nya siapa dulu." Rafa menyugar rambutnya kebelakang.

"Udah dulu ngobrolnya. Nih, makan." Titah Sarah.

"Siap mami!" Ucap Bintang dan Rafa bersamaan.

Sarah mengambilkan meletakkan piring dihadapan mereka masing-masing, lalu ia beri nasinya. Lauknya, biar merekalah yang ambil sendiri.

Bulan yang baru saja datang dari belakang tiba dimeja makan, ia bingung harus duduk dimana, kursi yang kosong hanya ditengah-tengah Rafa dan Bintang. Sedangkan Bulan tak mau duduk dekat Bintang. Bukannya apa-apa ia hanya tak mau jantungnya berdegup kencang ketika bersebelahan dengan Bintang. Ekhm ekhm

"Eh, Bulan. Sini duduk, kok diem aja?" Tanya Dewa.

"Emm... D-duduk dimana om hehe?"

"Samping gue sini!"

"Males!" Ketus Bulan.

"Oh gak mau dekat Bintang ya. Yaudah sini duduk samping om aja!"

Dewa menatap Sarah, "mih, kamu sana gih duduk deket Bintang. Biar Bulan duduk disini,"

Bulan gelagapan, "e-eh jangan om! Bulan duduk deket Bintang aja gapapa!" Bulan langsung mendudukkan dirinya disamping Bintang. Pastinya jantung Bulan lebih berdegup kencang ketika disamping Dewa.

"Nah gitu dong dari tadi, tinggal makan aja ribet lo." Ujar Bintang.

"Berisik!" Bulan menginjak kaki Bintang.

Humpss..

Bintang hampir saja mengeluarkan nasi yang ada di mulutnya, untung saja ia tahan.

"Lo gimana sih, kalau tadi nyembur gimana?!" Bisik Bintang pada Bulan.

"Ya itu urusan lo dong!"

"Hush! Kalian ini, kalau mau balikan nanti aja. Kamu juga Bintang, ngajak balikan kok dimeja makan sih," ujar Dewa.

My Absurd Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang