Part 8

35K 3.6K 205
                                    

Happy Reading All!

Jangan lupa vote dan komen yaaa❤️❤️

***

Setelah kejadian Bulan yang hampir tertabrak tukang becak, kini Bulan sedang diantar pulang oleh Bintang. Hampir saja tadi Bulan tertabrak, untung ada Bintang yang segera menarik dan memeluknya. Jantung mereka agak jedag jedug gitu.

"Bulan, lo gapapa kan? Masih syok ya?" Tanya Bintang sambil mengemudi motornya.

"Hah?"

"Lo gapapa kan Bulan..." Bintang masih sabar.

"Hah? Apaan sih gak denger gue,"

"Gue nanya, lo gapapa kan?" Tanya Bintang yang stock kesabarannya mulai habis.

Bulan berdecak, "lo ngomong pelan banget sih! Gue gak kedengaran tau."

Bintang kesal, ia menghentikan motornya pada saat lampu merah. "LO GAPAPA KAN BUL? GUE NANYA KEAADAN LO!" Teriak Bintang dengan emosi yang membara.

Reflek pengendara lainnya mengalihkan pandangan kepada Bulan dan Bintang. Ada yang membuka kaca mobilnya untuk melihat, bahkan ada yang rela keluar dari dalam mobilnya.

"Lo gak usah teriak dong! Malu tuh diliatin!" Bulan memukul bahu Bintang keras.

"Mangkanya gak usah budeg, lo dari tadi gue tanyain hah heh hoh doang,"

"Ya kan gue gak denger, ada suara angin-angin,"

"Nyenyenye."

"Ngapain nanyain keadaan gue? Lo khawatir sama gue? Jadi lo masih suka sama gue?" Tanya Bulan beruntun.

'jawab iya plis' Batin Bulan berharap.

Bintang menjalankan motornya, ia mengarah ke komplek rumah Bulan. Tanpa bertanya kepada Bulan, Bintang sudah mengetahui alamat rumahnya, karena dulu ia sering mengantar jemput Bulan seperti tukang ojek.

"Gausah geer lo! Gue khawatir sebagai mantan aja kali. Mana ada gue gamon."

"Emang ada khawatir sebagai mantan?" Tanya Bulan.

"Ada lah! Gue nih contohnya."

"Buruan turun! Lo betah banget kayaknya di motor gue."

Bulan mendengus, ia turun dari motor Bintang. Ia memberikan helmnya kepada Bintang. Lalu melangkah masuk kedalam rumahnya.

'Makasih' batin Bulan.

"WOI! LO GAK BILANG MAKASIH KE GUE?!"

"UDAH ANJIR! DALAM HATI!"

Bintang menggelengkan kepalanya heran, "kok bisa ya gue punya mantan kayak gitu, agak-agak stres." Bintang melajukan motornya meninggalkan rumah Bulan.

Bulan masuk ke dalam rumahnya dengan bibirnya yang dimajukan, merajuk ceritanya. Ia menghampiri papa dan abangnya yang sedang asik bermain PS. Ternyata ini alasan Bulan telat dijemput.

"Oh jadi lo gak jemput gue karena lagi main PS sama papa?"

"Loh Bulan? Kok lo gak bilang kalau udah pulang?" Angkasa ketar-ketir takut dimarahi papanya.

My Absurd Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang