Mereka berempat mulai memasuki kawasan pasar malam yang kelihatan cukup ramai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Naik bianglala yuk!" ajak Bulan. Matanya berbinar melihat wahana yang berkelap-kelip itu.
"Ih tapi Lea takuttt." Lea bergidik ngeri. "Nanti kalau jatuh gimana?"
"Enggak bakalan lah. Ada-ada aja lo," ujar Mira.
"Ya udah deh. Lea ikut," ucap Lea tersenyum.
"Lo ikut ngga Nat?" tanya Bulan pada Natha.
Natha menggeleng. "Gue beliin minum buat kalian aja."
"Gapapa nih? Gak ngerepotin kan?"
"Enggak, Lan," ucap Natha sambil tersenyum.
"EH NATHA SENYUM!" kaget Lea.
"Setelah sekian lama gak senyum akhirnya senyum juga lo Nat," gurau Mira.
Natha memutar bola matanya malas. "Sana antri. Ke buru rame."
Mereka bertiga mengangguk lalu berjalan menuju ke arah bianglala. Sementara Natha ia langsung pergi ke tempat yang menjualan minuman. Sambil jalan, ia mencopot cincin yang melekat di jarinya.
Natha menghela nafas. "Hampir aja."
"Bu jus alpukat ya dua, sama jus semangkanya dua juga ya," pesan Natha pada ibu-ibu penjual jus itu.
"Tunggu sebentar ya. Duduk di sana dulu tuh sambil nunggu minumannya jadi." Ibu-ibu itu menunjuk ke arah bangku kosong di sampingnya.
Natha mengangguk lalu menduduki dirinya di sana. Sambil menunggu minumannya jadi, ia bermain ponselnya. Natha membuka galeri, ia melihat foto-foto lamanya di sana.
Tak sengaja ia melihat foto dirinya, Bulan, Mira dan Lea. Mereka tampak masih polos dengan seragam putih biru itu. Jika diingat-ingat, dulu Natha sangat anti sosial, malas untuk berbicara dan bertemu orang lain kecuali keluarganya.
Bahkan kadang dengan keluarganya pun ia malas untuk bertemu. Kehidupan Natha tak seindah yang dibayangkan orang-orang, dia hanyalah anak broken home yang menyedihkan. Orang tuanya sudah cerai sejak Natha SMP, untuk saat ini Natha tinggal bersama ibunya, kadang di saat hari libur ia menghabiskan waktu bersama ayahnya.
Walaupun orang tua Natha sudah bercerai tetapi mereka masih memberikan kasih sayang kepada Natha. Mereka memang gagal menjadi pasangan suami istri, tetapi mereka tidak gagal menjadi orang tua.
Letak kesedihannya adalah Natha hanya ingin orang tuanya rujuk kembali, walaupun itu tidak mungkin terjadi.
Saat sedang asik melihat foto-foto lama, Natha dikejutkan dengan datangnya seseorang lelaki yang mungkin... ia kenal?
"Eh, lo Natha ya?" tanya lelaki itu.
Natha mengerutkan alisnya.
Seakan paham dengan reaksi Natha lelaki itu berkata. "Gue Gavin. Musuh Bintang, inget gak lo?"