Part 23

21.2K 2.6K 114
                                    

"Sebenernya lo mau bawa gue kemana sih?" tanya Bulan prustasi. Sehabis membawanya kabur tadi Bintang hanya mengajaknya keliling-keliling kota menggunakan motor, untung ia menggunakan sweater yang lumayan tebal, jika tidak? Mungkin tubuhnya akan sangat kedinginan.

"Ada lah ke suatu tempat." Bintang tersenyum dibalik helmnya.

"Ish sebel banget dah gue," gerutu Bulan. Tangannya masih setia memegang buket bunga berisi uang lima ribuan dari Bintang.

Karena terlalu asik menggerutu Bulan tak sadar jika mereka sudah tiba di tujuan. Bintang menghentikan motornya lalu menyadarkan Bulan yang masih cemberut.

Gemes banget mantan gueee ksushskshs

"Heh gembul! Udah sampai nih, mah turun nggak?"

"Mau lah! Tapi ini gue gak bisa turunnya..." ucap sambil melirik kebawah. Memang kali ini Bintang membawa motor yang sedikit besar dari biasanya.

"Alesan," cibir Bintang. Ia mengangkat badan Bulan membantu nya turun dan melepas helm yang melekat di kepala Bulan.

"Gue tau lo juga gak bisa kan buka helmnya?"

Bulan mengangguk. "Tuh tau! Yaudah ayok kita mau kemana?"

"Eits! Nanti dulu, mata lo di tutup dulu sini." Bintang menarik Bulan untuk berdiri dihadapannya.

Bulan mengerutkan keningnya. "Apaan sih? Ngapain pake di tutupin?"

"Gue mau ngasih surprise. Buruan sini di tutup dulu ah!" Bintang menangkup wajah Bulan agar menatapnya lalu ia mengambil kain berwarna merah dari sakunya. Perlahan ia tutup kedua mata Bulan dengan kain itu lalu ia ikat dari belakang.

"Padahal gue gak ulang tahun, ngapain coba dikasih surprise," gumamnya.

"Kalau jadi pacar gue nanti setiap hari dikasih surprise. Jadi, mau balikan gak?"

"Lo ngajak balikan mulu, emang gak bosen apa?"

"Enggak akan bosen sih, sampe lo mau nerima gue lagi," ujar Bintang sambil tersenyum. Tetapi senyumnya tak terlihat oleh Bulan karena matanya yang sudah tertutup oleh kain.

"Nyenyenye, terserah!"

"Yaudah, ayo ikutin gue."

"Gue kan gak bisa liat!"

"Oh, iya, lupa hehe." Bintang merangkul Bulan lalu membawanya jalan bersama ke tempat yang sudah ia siapkan matang-matang.

"Masih jauh nggak?" tanya Bulan.

"Enggak. Bentar lagi nyampe."

Bintang terus menuntun Bulan. Saat telah tiba ia melepaskan Bulan sebentar untuk merapihkan sedikit tempat tersebut.

"Bintang? Kok gue di lepas? Lo mau ninggalin gue ya?"

"Enggak."

Bulan menghela nafas lega. "Gue kira mau kayak di wattpad-wattpad. Gue ditinggal terus nanti lampunya dimatiin, pas gue udah nangis baru lo muncul."

"Kebanyakan baca begituan sih!" Bintang menoyor kepala Bulan.

"Sini gue bukain dulu." Bintang berjalan ke belakang Bulan lalu melepaskan ikatan kain tersebut. Ia membukanya perlahan.

"Tadaaa! Lo suka gak?" tanya Bintang ketika kain itu sudah terlepas.

"Sabar, mata gue masih merem."

"Yaudah cepetan buka matanya!"

Bulan membuka matanya lalu menutup mulutnya terkejut. "I-ini serius surprise buat gue? Bagus bangettt!"

 "I-ini serius surprise buat gue? Bagus bangettt!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Absurd Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang