Malam ini, untuk kesekian kalinya aku di ganggu sesuatu yang sampai kini belum ku ketahui, sulit menidurkan jiwa dan raga yang sampai kini berhasil bertahan tanpa berlari, aku selalu memutuskan untuk keluar rumah jika hal ini terjadi, mengendarai motorku tanpa tahu tujuan yang pasti, terkadang aku pergi ke rumah makan, kadang hanya berjalan mengikuti ara pandangan, terus berjalan dengan perlahan, memperhatikan orang yang menerobos lampu merah tanpa ingat larangan, aku juga memperhatikan orang-orang yang keluar saat malam, dan bertanya "Perihal apa yang membawa mereka pergi keluar di jam yang tak wajar? " Kataku di dalam hati, sontak tumbuh rasa bersyukur di dalam hati, karena aku sadar dan yakin ada di antara mereka yang memiliki masalah jauh lebih berat dari apa yang kuhadapi, ada di antara mereka yang mungkin saja mencari uang untuk hidup dan mati, hidup memang bukan perihal cinta, tapi untuku, perihal itu saja membuatku lupa akan kenikmatan dunia, begitu dalam untuku merasakannya, seperti aku adalah manusia paling sedih di dunia, aku tidak berbohong karena nyata itulah rasanya, mungkin ini memang waktunya berduka dalam hal bernama cinta, aku harap akan ada hari yang lebih baik dimana sesuatu yang mengganggu tidurku bisa terbunuh dan musnah seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Hati dan Hidupku
PoezjaBagiku Sajak dan Puisi adalah fase paling akhir dari kejujuran yang mewakili perasaan hati seseorang.